Home / CEO / Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden / Bab 45 Mengungkap Kebenaran

Share

Bab 45 Mengungkap Kebenaran

Author: Samudra
last update Last Updated: 2022-11-16 14:05:12

Fredy mendengus dingin lalu menatap wanita yang lebih pendek darinya ini, "Apa maksudmu berbicara seperti ini? Apa sedang menyalahkan aku tidak bertanggung jawab kepada keluarga? Hmm?"

Dela tidak menoleh, ekspresi wajahnya juga sangat tidak peduli, "Presdir kamu berpikir terlalu banyak. Aku hanya mengatakan tentang kesalahan yang biasanya mudah dilakukan oleh seorang pria. Bisakah kamu jangan selalu menyudutkan diri sendiri? Lagi pula aku juga menjelaskan Darwin bukan pria yang bisa memperlakukan Angel dengan buruk. Semoga saja kamu bisa mengerti!"

"Mengerti? Istriku, apa yang kamu ingin aku mengerti?" Mata Fredy yang tajam sedikit menyipit, terlihat semakin berbahaya, "Aku sudah lama berada di industri ini, sudah bertemu dengan berbagai macam orang dan kesimpulan yang aku dapatkan adalah tidak mungkin ada hubungan pertemanan biasa antara pria dan wanita. Pria pasti memiliki tujuan kalau ingin membantu wanita atau mungkin saja dia ingin mendapatkan tubuh wanita itu!"

Ucapan Fredy memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 46 Hak Menganggur

    Kerharmonisan yang keliru akhirnya terpecahkan, hanya tersisa suasana tegang di antara mereka berdua.Awalnya mengira setelah bertengkar hebat, Fredy akan menghilang lagi.Namun Fredy tidak pergi dari rumah, dia muncul di ruang makan pada saat jam makan malam. Dela tidak meliriknya sama sekali, hanya makan dalam diam dan langsung kembali ke kamar setelah selesai.Dela mengunci kamar dan membaca dokumen perusahaan dengan tenang. Pinjaman yang sudah didesak oleh pihak bank akhirnya sudah dilunaskan sebagian. Langkah selanjutnya tentu saja harus mengambil beberapa pesanan agar bisa menghasilkan keuntungan.Waktu terasa begitu cepat berlalu saat sedang fokus mengerjakan sesuatu.Malam dengan cepat sudah dipenuhi dengan bintang-bintang yang berkedip.Tiba-tiba terdengar suara kunci pintu dibuka, Dela mendongak dan melihat ternyata Fredy yang berjalan masuk ke dalam."Tuan Wijaya, kamu salah masuk kamar!" Ekspresi wajah Dela terlihat tenang atau bisa dikatakan tanpa ekspresi.Fredy sedikit

    Last Updated : 2022-11-17
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 47 Membanggakan diri

    Dela segera duduk di atas ranjang saat melihat Fredy yang melangkah mendekatinya. "Aku akan pergi kalau kamu bersikeras untuk ada di sini!" Dela lebih memilih tidur di bangku taman daripada melihat Fredy.Lengan Fredy dengan tepat menarik pergelangan tangan Dela lalu berkata dengan dingin, "Dela jangan selalu buat aku mengingatkanmu kalau kamu istriku! "Dela menjawab, walaupun istriku aku juga punya hal untuk menolak! Dela menarik kembali lengannya lalu keduanya saling berhadapan."Menolak?" tanya dia sambil tersenyum.Dela berkata dengan sangat yakin, "Benar menolak. Suasana hatiku tidak sebaikmu yang bisa melakukan hal yang terlalu intim. Jadi tolong lepaskan aku!""Apa maksudmu hal yang terlalu intim?" Fredy pura-pura tidak mengerti.Dela benar-benar sangat kesal, apakah Fredy bisa tidak mengerti hal yang dimaksud oleh Dela? Seharusnya dia yang paling tahu, rona merah di pipi Dela membuat fitur wajahnya terlihat semakin cantik.Fredy menunggu jawaban Dela sambil sedikit tersenyum,

    Last Updated : 2022-11-19
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 48 Berhati-hati

    "Rudi, bagaimana penjualan produk kita?" Dela bertanya kepada manajer penjualan yang baru saja berjalan masuk.Rudi menggelengkan kepala dengan lesu, lalu mencari tempat duduk dan berkata, "Manajer, tadi aku pergi ke toko besar untuk melihat dan memang penjualan produk kita sangat buruk!""Kalau begitu kita harus cari cara untuk menaruh lebih banyak iklan di toko besar!""Semuanya melakukan seperti itu tapi masih tidak bisa menonjolkan produk kita. Hal yang terpenting adalah kurangnya keunggulan dari produk kita. Harus ada keunikan dari produk kita!" ujar Rudi sambil menggeleng."Lalu bagaimana? Kalau tidak panggil semua anggota bagian penjualan, kita adakan rapat mendadak!" ujar Dela segera."Oke Manajer, aku hubungi mereka sekarang!" Rudi lalu berjalan keluar ruangan.Dela yang sudah kembali duduk menguap lalu mengedipkan mata karena ingin membuat dirinya lebih terjaga. Tapi tanpa sadar dia tetap tidak bisa menahan rasa lelahnya yang datang terus-menerus.Melihat rasa lelah yang ter

    Last Updated : 2022-11-19
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 49 Tidak Puas

    Selama ini Fredy selalu merasa dirinya adalah seorang bos yang baik jadi, tidak mungkin bisa marah tanpa sebab di depan karyawannya, "Kenapa kalian terlihat sangat ketakutan, seperti aku adalah seorang monster yang tidak bisa diajak berkompromi.""Tidak, tidak!" jawab sekretaris dengan terbata-bata.Fredy menghela napas lalu menggelng, "Sikapmu ini tidak menunjukkan kalau semuanya baik-baik saja! Sekretaris Lili coba jujur saja, apakah belakangan ini aku memang begitu menakutkan?"Sekretaris Lili menatap Fredy lama dan ekspresi wajahnya terlihat sangat sulit, lalu karena desakan terus-menerus dari Fredy dia akhirnya mengangguk."Sudahlah, jangan persulit sekretaris Lili lagi! Tanyakan saja padaku!" Brian yang masuk tanpa mengetuk pintu terlihat sangat santai, seperti masuk ke ruangannya sendiri.Sekretaris Lili yang melihat kedatangan Brian langsung merasa dewa penolongnya sudah datang, dia segera berkata, "Aku pergi buatkan kopi untuk Presdir Loy." Setelah itu dia langsung kabur dari

    Last Updated : 2022-11-21
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 50 Hubungan Pribadi dan Bisnis Dipisah

    "Putriku, pihak bank mendesakku lagi untuk membayar pinjaman. Cepat pikirkan cara!" David dengan panik meminta bantuan dari putrinya, terakhir kali Dela dengan mudah bisa mendapatkan 100 miliar seharusnya sekarang juga tidak sulit."Sekarang aku juga tidak ada cara lain lagi! Ayah coba desak uang yang terutang di luar!" Dela dengan kesal membaca buku keuangan perusahaan ayahnya, kenapa tidak ada uang tersisa lagi."Uang di luar juga tidak banyak dan sulit ditagih, mereka yang melakukan bisnis makanan biasanya memberi produk terlebih dulu baru bisa mendapatkan uang. Putriku, bagaimana kalau kamu cari temanmu yg dulu itu?"Dela segera menggeleng dan berkata dengan suara rendah, "Aku tidak kenal begitu dekat dengannya, tidak bisa meminjam lagi! Ayah, sekarang yang terpenting seharusnya mendesak utang di luar.""Jumlah penjualan sangat buruk, kalau didesak terus yang kembali hanya produk!" ujar David sambil menghela napas, "Putriku kalau tidak kamu cari Fredy untuk membantu kita. Kalian j

    Last Updated : 2022-11-21
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 51 Istriku, Masih Ingin Pertimbangkan?

    Kedua kontrak itu berisi tentang pembelian produk dalam jumlah besar, bisa dikatakan ini adalah kontrak yang tidak pernah diterima oleh Perusahaan Amanda, lalu 40% pembayaran di muka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Perusahaan Amanda.Dela membaca kontrak itu dengan mata membelalak dan tangan gemetaran, dia sangat takut salah baca 1 huruf saja. Tapi kontrak ini sama sekali tidak ada untungnya untuk Fredy, karena itu Dela tidak bisa menahan rasa penasarannya mengapa Fredy bisa memperlakukannya dengan begitu baik.Lima menit kemudian, Dela meletakkan kontrak dan menatap Fredy, "Benar-benar untukku? Kamu yakin dengan isi dari kontrak?""Tentu saja!" jawab Fredy dengan ekspresi lembut."Kenapa? Aku tidak percaya kamu bisa sebaik ini padaku! Kamu pasti menyimpan niat buruk dibalik kebaikan ini."Fredy tertawa terbahak melihat Dela yang bersikap waspada, "Dela kamu tidak bodoh juga ya? Bisa mengerti kalau tidak ada orang yang bisa bersikap baik padamu tanpa imbalan?"Ucapan Fr

    Last Updated : 2022-11-21
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 52 Tindakan Normal di Malam Hari

    Cahaya lampu warna-warni terpantul melalui jendela ke dalam ruangan yang gelap, membuat orang di dalam terlihat besar.Fredy akhirnya sudah terpuaskan hasratnya meluncur turun dari tubuh Dela dan bergerak ke samping sambil terengah-engah.Dela sendiri sudah tertidur karena kelelahan akibat meledaknya kekuatan Fredy sebelumnya.Penyerahan diri Dela yang tanpa disengaja sudah memuaskan keinginan terbesar Fredy, jari Fredy menyentuh tubuh halus Dela seperti sedang memainkan piano."Tidak, aku tidak mau lagi," teriak Dela seperti kerasukan, "Jangan lagi!""Haha," Fredy tersenyum senang lalu memperlihatkan senyum sombong yang terus meningkat.Diiringi dengan suara tawa Fredy yang dalam, Dela yang ketakutan perlahan menenangkan diri dan mengatur napasnya. Dia lalu mengumpulkan tenaganya untuk bangkit dan bersiap memakai pakaiannya."Istirahatlah sebentar lagi lalu kita pergi makan malam!" perintah Fredy di belakang Dela."Tidak perlu repot-repot! Aku masih ada urusan lain!""Urusan apalagi

    Last Updated : 2022-11-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 53 Angel Menghilang

    Angel menghilang. Keluarga Wijaya menggerakan seluruh koneksi untuk mencarinya selama 3 hari tapi masih tidak ada petunjuk. Tidak peduli bagaimanapun juga, Dela sebagai menantu keluarga Wijaya juga khawatir pada adik ipar yang lebih tua 3 tahun darinya ini.Pada jam 12 tengah malam, Fredy berjalan masuk ke rumah dengan ekspresi masam. Angel tidak mungkin pergi dari rumah tanpa sebab, dia terus memikirkan ucapan perawat Angel malam ini.Perawat memberitahu Fredy bahwa selama 3 tahun pernikahan Angel dan Darwin menikah, mereka tidur dalam satu kamar hanya pada saat malam pernikahan saja, sejak saat itu mereka terus tidur terpisah. Lalu Darwin yang sebagai ahli bedah terkenal itu juga jarang pulang ke rumah.Sialan, sebagai sesama pria Fredy tentu saja tahu apa artinya kalau pria tidak pulang ke rumah. Mungkin saja sedang sibuk bekerja tapi kebanyakan karena sibuk dengan wanita!Sebagai pria dewasa bagaimana mungkin bisa menahan diri selama 3 tahun? Kecuali kalau tubuhnya memiliki penyak

    Last Updated : 2022-11-22

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 82 Wawancara Di Tempat

    'Fredy!' teriak Dela dalam hati, matanya yang jernih terlihat sangat kesal."Sebenarnya wawancara aku dan Nona Dela tadi berjalan sangat lancar. Aku sangat menyukai pertanyaan yang dia ajukan, sangat berstruktur dan terarah!" ujar Fredy bersamaan dengan Dela, momentum saat Fredy berbicara kebetulan menutupi suara Dela.Dela menghela napas lega, pipinya yang seperti giok terlihat memerah karena merasa bersalah.Fredy menatap Dela dengan serius dan memberikan penilaian tinggi untuknya, "Hah, Dela memang pantas menjadi penyiar terbaik MBS. Dia benar-benar berbeda dari yang lain, tidak hanya sikap profesionalnya yang tinggi tapi keterampilan wawancaranya juga hebat!Fredy menambahkan lagi, "Aku ingin penyiar terbaik yang melakukan wawancara sepenuhnya, tidak boleh diganti dengan orang lain secara tiba-tiba!"Dela yang berdiri di samping terlihat pucat. Bagaimana dia bisa tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Fredy setelah konflik yang sudah terjadi dua kali?Ekspresi pucat Dela perlahan

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 81 Kehangatan Di Dalam Ruang Tamu

    "Karena kamu sudah membereskan semuanya untukku, aku semakin tidak bisa mengganggu pekerjaanmu lagi. Presdir Fredy, aku pergi dulu!" Dela mendorong dada Fredy dengan kuat, dia ingin kabur."Pergi?" Fredy mengunci tubuh Dela lalu menunduk dan mengecup bibir merah Dela dengan kuat, "Karena hal yang menggiurkan sudah datang sendiri, bagaimana mungkin aku lepaskan semudah itu?"Ekspresi jahatnya terlihat yakin harus mendapatkan Dela."Jangan Fredy, aku datang untuk melakukan wawancara. Kamu tidak bisa seperti seorang maniak gila, jangan lupa dengan status Presdirmu!" Dela menghindar dari ciuman Fredy lalu mengingatkannya.Tatapan mata Fredy yang hitam terus menatap pipi Dela yang bulat seperti bulan, tangannya yang besar memegang pinggang Dela yang ramping, "Memang benar Presdir tapi aku juga seorang pria, memiliki keinginan pada perempuan. Sekarang adalah waktu, tempat dan orang yang tepat, bagaimana mungkin aku melepaskanmu lagi, istriku!" Fredy menyebut ucapan istriku dengan begitu san

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 80 Wawancara Eksklusif

    "Haha, harus menggunakan sikap yang berbeda kepada orang yang berbeda. Aku mengerti maksudmu, tidak masalah. Ayo kita pergi!" Dela membuka pintu mobil lalu masuk ke dalamnya.Saat Dela sudah keluar dari ruangan, Niar langsung mengeluh kepada sesama rekan kerjanya, "Sifat Penyiar Dela benar-benar sangat jelek, sulit sekali membereskan sebuah berita untuknya! Tidak peduli bagaimana aku membuatnya, dia selalu mengatakan tidak bagus. Elemen berita mana yang tidak aku pahami? Waktunya sangat akurat, tempat juga sangat rinci, sudah berapa wanita yang diperkosa oleh 'topi hitam', bagaimana penampilan mereka, lalu apa yang disukai dari maniak itu dari para korbannya, semua aku ingat dengan sangat jelas.""Benar, Penyiar Dela selalu mengambil tindakan yang besar. Haha, dia sangat hebat dalam menyiarkan dan wawancara, tidak ada yang bisa sehebat dia!" Orang yang berbicara adalah Jeni Lorens yang sama-sama masuk ke departemen berita bersama dengan Dela, hanya saja dia sampai sekarang dia masih m

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 79 Insiden Topi Hitam

    Fredy dengan fokus menatap siaran ulang berita, penyiar cantik yang terlihat di layar sedang mewancarai beberapa politisi di ruang konferensi pemerintah.Ucapannya terdengar jelas, semua pertanyaan juga sangat spesifik. Beberapa pertanyaannnya sangat tajam sehingga para politisi itu sedikit kebingungan menjawabnya!Fredy yang menatap televisi tiba-tiba teringat dengan tingkah licik wanita itu, Fredy tersenyum dan ada perasaan gembira yang sudah lama tidak muncul dalam tatapan matanya."Apakah Ayah menonton komedi? Bukankah itu adalah siaran berita yang membosankan?" Jordan mengikuti tatapan ayahnya yang menonton siaran berita selama satu menit itu, dia benar-benar tidak bisa menemukan hal yang bisa membuat Ayahnya tersenyum.Penyiar wanita dalam berita itu menanyakan pertanyaan tentang harga rumah yang tinggi. Mungkinkah ini yang membuat ayahnya tertawa? Belakangan ini dia datang untuk hidup di kota ini bersama dengan ayahnya, itu semua karena ayahnya yang sedang mengembangkan bisnis

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 78 Kekerasan Penuh Darah di Ruang Tamu

    "Presdir Wijaya, terima kasih atas niat baikmu tapi sudah ada yang datang menjemputku!" Dela mengambil tas kulitnya dan mengucapkan salam perpisahan."Dela, trik yang kamu mainkan semakin banyak saja!" Fredy menggeleng lalu menatap punggung Dela yang sangat memikat itu perlahan menghilang di pandangannya.Hah, Dela … tidak peduli seberapa liciknya kamu, pada akhirnya kamu tetap milikku!…Pada saat jam 10 malam, Fredy mendorong pintu masuk dan berjalan ke ruang tamu.Saat itu, dahinya terus mengernyit dan pada saat ini terlihat beberapa kerutan yang cocok dengan usianya.Lantai yang berwarna terang ditutupi dengan beberapa bungkusan makanan ringan berwarna-warni, beberapa botol minuman soda juga terlihat tergeletak jatuh di samping meja.Suara pertempuran, gelak tawa, pedang yang menusuk tubuh serta darah menyembur karena tindakan kekerasan terdengar!Seorang anak laki-laki yang duduk di atas karpet wol, mengetik

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 77 Malam Yang Nyaman

    "Bajingan, Fredy … lepaskan aku!"Saat ini, Dela sudah didesak ke sudut ruangan oleh Fredy, roknya sudah terangkat dan sepasang kaki putih terjalin dengan kaki panjang yang dilapisi dengan celana berwarna biru tua, mereka secara tidak sengaja membentuk sebuah pose ambigu yang menarik."Akan kulepaskan, tapi nanti." Fredy mengeluarkan kesayangannya yang sudah berdiri tegak dari dalam celananya, "Ayolah, cepat! Pacarmu sudah tidur lelap!""Kamu benar-benar menjijikkan, kenapa sebelumnya aku tidak menyadari kalau kamu begitu menyebalkan?" Dela menolehkan kepala, sikap Fredy sekarang benar-benar membuatnya merasa sangat kecewa. Awalnya dalam hati Dela, Fredy seperti pangeran sempurna dalam cerita dongeng, wajahnya yang tampan yang elegan dan berkarisma, sangat terdidik dan berasal dari lingkungan ternama.Selamanya Dela hanya perlu memandangnya saja, Dela tidak hanya mencintainya, dia juga menghormati dan kagum pada Fredy.Walaupun Fredy pernah

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 76 Merayu Pria

    Fredy melemparkan orang yang mabuk sampai tidak bisa berdiri dengan stabil ini ke atas ranjang besar di kamar presidential suite.Julius yang sudah tidak sadarkan diri bergumam tidak jelas di atas ranjang, gerakan tangannya juga terlihat tidak jelas.Dela yang masuk setelahnya sengaja tidak menutup pintu, "Terima kasih Presdir Wijaya sudah membawa Presdir Julius kemari, aku saja yang menjaganya di sini tidak perlu merepotkan Presdir Wijaya lagi."Dela berdiri di samping pintu, mengucapkan terima kasih dengan sopan dan formal lalu meminta Fredy untuk pergi.Fredy sepertinya tidak mendengar ucapannya, dia menghembuskan napas dan berbalik menatap Dela, "Aku sedikit haus, bisakah ambilkan sedikit air untukku!"Kamar presidential suite memiliki segalanya dan akan terlihat sedikit berlebihan kalau meminta pelayan mengantarnya. Bagaimanapun juga dia sudah membawa Julius kemari, tidak peduli sebagai pacar atau bawahan Julius, Dela tidak bisa menolak permin

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 75 Di Mana Daging Itu Tumbuh?

    "Haha, tidak disangka Presdir Wijaya humoris juga!" Julius yang masih mudah hanya ikut tertawa, Fredy yang hanya mengucapkan beberapa kata kasar sudah membuat Julius merasa hubungan mereka sudah dekat.Dela sangat kesal sampai tidak bisa berbicara, sekarang dia baru tahu ternyata Julius itu sama seperti wanita lain, tidak tahu bagaimana cara menghormati wanita.Julius menjawab ucapan tapi Fredy malah tidak melanjutkan pembicaraan ini, "Lebih baik kita kembali ke bisnis saja, ayo pesan makanan dulu, jangan biarkan manajernya panik! Dela, coba lihat apa yang kamu suka?"Panggilan Fredy terdengar semakin akrab, tadi dia masih memanggil Dela Amanda, lalu Nona Dela dan sekarang langsung memanggil nama Dela.Panggilan ini membuat Dela merasa tidak nyaman, atas dasar apa Fredy memanggil namanya dengan begitu akrab? Lagi pula, Dela semakin tidak suka Fredy yang mendekat sesuka hati dan menyemburkan hawa panas pada tubuh Dela.Untuk menghindari gangguan dar

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 74 Klien Besar MBS

    Dela menatap ponselnya dengan penasaran, dia mendecak lalu menyimpan ponselnya dan membuka pintu.Melihat lampu di apartemen lantai 12 sudah menyala, Julius yang bersandar di mobil bersiap membuka pintu mobilnya.Saat ini, sebuah mobil muncul dari kegelapan melewati mobilnya sehingga hampir menabrak Julius, "Hei, apa kamu bisa menyetir atau tidak."Mobil itu langsung berhenti, pemilik mobil seolah-olah sengaja memprovokasi dengan melemparkan puntung rokok keluar lalu melaju pergi.Dela yang memakai gaun bermerek warna emas mengikuti Presdir MBS masuk ke sebuah hotel lokal yang terkenal, mereka berdua menuju sebuah ruangan pribadi di lantai dua.Ruang pribadi yang didekorasi dengan begitu megah cukup untu menampung pesta kecil berjumlah 30 orang. Di atas meja bundar yang sangat bersih terdapat sebuah lampu kuning bulat, cahaya keemasan yang lembut membuat ruangan itu terlihat lebih indah.Namun, dalam ruangan sebesar ini tidak terlihat orang lain selain mereka berdua!Dela mengernyit d

DMCA.com Protection Status