"Putriku, pihak bank mendesakku lagi untuk membayar pinjaman. Cepat pikirkan cara!" David dengan panik meminta bantuan dari putrinya, terakhir kali Dela dengan mudah bisa mendapatkan 100 miliar seharusnya sekarang juga tidak sulit."Sekarang aku juga tidak ada cara lain lagi! Ayah coba desak uang yang terutang di luar!" Dela dengan kesal membaca buku keuangan perusahaan ayahnya, kenapa tidak ada uang tersisa lagi."Uang di luar juga tidak banyak dan sulit ditagih, mereka yang melakukan bisnis makanan biasanya memberi produk terlebih dulu baru bisa mendapatkan uang. Putriku, bagaimana kalau kamu cari temanmu yg dulu itu?"Dela segera menggeleng dan berkata dengan suara rendah, "Aku tidak kenal begitu dekat dengannya, tidak bisa meminjam lagi! Ayah, sekarang yang terpenting seharusnya mendesak utang di luar.""Jumlah penjualan sangat buruk, kalau didesak terus yang kembali hanya produk!" ujar David sambil menghela napas, "Putriku kalau tidak kamu cari Fredy untuk membantu kita. Kalian j
Kedua kontrak itu berisi tentang pembelian produk dalam jumlah besar, bisa dikatakan ini adalah kontrak yang tidak pernah diterima oleh Perusahaan Amanda, lalu 40% pembayaran di muka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Perusahaan Amanda.Dela membaca kontrak itu dengan mata membelalak dan tangan gemetaran, dia sangat takut salah baca 1 huruf saja. Tapi kontrak ini sama sekali tidak ada untungnya untuk Fredy, karena itu Dela tidak bisa menahan rasa penasarannya mengapa Fredy bisa memperlakukannya dengan begitu baik.Lima menit kemudian, Dela meletakkan kontrak dan menatap Fredy, "Benar-benar untukku? Kamu yakin dengan isi dari kontrak?""Tentu saja!" jawab Fredy dengan ekspresi lembut."Kenapa? Aku tidak percaya kamu bisa sebaik ini padaku! Kamu pasti menyimpan niat buruk dibalik kebaikan ini."Fredy tertawa terbahak melihat Dela yang bersikap waspada, "Dela kamu tidak bodoh juga ya? Bisa mengerti kalau tidak ada orang yang bisa bersikap baik padamu tanpa imbalan?"Ucapan Fr
Cahaya lampu warna-warni terpantul melalui jendela ke dalam ruangan yang gelap, membuat orang di dalam terlihat besar.Fredy akhirnya sudah terpuaskan hasratnya meluncur turun dari tubuh Dela dan bergerak ke samping sambil terengah-engah.Dela sendiri sudah tertidur karena kelelahan akibat meledaknya kekuatan Fredy sebelumnya.Penyerahan diri Dela yang tanpa disengaja sudah memuaskan keinginan terbesar Fredy, jari Fredy menyentuh tubuh halus Dela seperti sedang memainkan piano."Tidak, aku tidak mau lagi," teriak Dela seperti kerasukan, "Jangan lagi!""Haha," Fredy tersenyum senang lalu memperlihatkan senyum sombong yang terus meningkat.Diiringi dengan suara tawa Fredy yang dalam, Dela yang ketakutan perlahan menenangkan diri dan mengatur napasnya. Dia lalu mengumpulkan tenaganya untuk bangkit dan bersiap memakai pakaiannya."Istirahatlah sebentar lagi lalu kita pergi makan malam!" perintah Fredy di belakang Dela."Tidak perlu repot-repot! Aku masih ada urusan lain!""Urusan apalagi
Angel menghilang. Keluarga Wijaya menggerakan seluruh koneksi untuk mencarinya selama 3 hari tapi masih tidak ada petunjuk. Tidak peduli bagaimanapun juga, Dela sebagai menantu keluarga Wijaya juga khawatir pada adik ipar yang lebih tua 3 tahun darinya ini.Pada jam 12 tengah malam, Fredy berjalan masuk ke rumah dengan ekspresi masam. Angel tidak mungkin pergi dari rumah tanpa sebab, dia terus memikirkan ucapan perawat Angel malam ini.Perawat memberitahu Fredy bahwa selama 3 tahun pernikahan Angel dan Darwin menikah, mereka tidur dalam satu kamar hanya pada saat malam pernikahan saja, sejak saat itu mereka terus tidur terpisah. Lalu Darwin yang sebagai ahli bedah terkenal itu juga jarang pulang ke rumah.Sialan, sebagai sesama pria Fredy tentu saja tahu apa artinya kalau pria tidak pulang ke rumah. Mungkin saja sedang sibuk bekerja tapi kebanyakan karena sibuk dengan wanita!Sebagai pria dewasa bagaimana mungkin bisa menahan diri selama 3 tahun? Kecuali kalau tubuhnya memiliki penyak
Ucapan Fredy ini akhirnya membuat Dela merasa lega. Untung saja dia masih percaya kalau Dela tidak ada hubungan apa pun dengan Darwin! Pada saat bersamaan, Dela juga menenangkan emosinya."Naiklah, sekarang aku butuh kamu!" Fredy menepuk punggung Dela mengisyaratkan dia untuk naik.Untuk sesaat Dela tercengang kebingungan menatap Fredy, "Bukankah kamu sedang marah padaku?""Hehe." Fredy tertawa sombong seperti biasanya lalu menekan pipi Dela, "Tapi itu bukan berarti harus menunda keinginanku padamu. Seharusnya kamu merasa bersyukur karena bagaimanapun juga aku masih suka dengan tubuhmu!""Tidak tahu wajahmu ini merah karena emosi atau karena malu."Setelah itu Fredy berbisik lagi di telinga Dela, "Besok sore aku akan berangkat ke Los Angeles dan akan pulang setengah bulan kemudian!"Dela mengira dirinya salah dengar, apakah Fredy sedang memberitahu Dela tujuan kepergiannya? Bahkan dari nada bicaranya terdengar sedikit tidak rela? Sebelumnya Fredy langsung pergi dan tidak kembali untuk
Dela langsung menjawab, "Halo." "Halo kakak ipar, aku tidak mengganggumu bekerja'kan?" suara Darwin yang sopan dan rendah terdengar dari telepon, tidak sulit untuk bisa mendengar ada nada kesedihan dalam suaranya. "Apa ada kabar dari Angel?" Darwin tertawa suram, "Kalau ada aku pasti akan beri tahu kamu dengan senang! Tapi sudah beberapa hari masih tidak ada kabar juga!" "Aku bisa mengerti perasaanmu, aku juga sangat panik. Asalkan tidak mendengar kabar buruk maka itu artinya semua baik-baik saja!" hibur Dela. "Lebih baik dia diculik saja, setidaknya aku bisa membawanya pulang kembali dengan uang!" Darwin menghela napas panjang, "Apakah kakak ipar ada waktu setelah pulang kerja nanti?" "Maaf, belakangan ini perusahaan sudah tanda tangan beberapa proyek, produk yang diminta harus segera dikirim. Takutnya aku akan lembur malam ini!" Dela berbohong dengan tidak enak hati, Fredy sangat peduli terhadap hal ini jadi lebih baik dia menghindar membuat masalah saja, "Maaf sekali." "Tidak
Dela meletakkan surat kabar di tangannya lalu menutup ekspresi menyedihkan di wajahnya. Hubungan mereka berdua akan berubah? Ini semua hanyalah khayalan Dela sendiri saja. Dela tertawa mencibir, dia sama sekali tidak lupa sebelumnya Fredy sudah katakan bahwa pernikahan dan istri tidak ada arti untuknya! Di surat kabar yang terletak di atas meja tertulis dengan jelas 'Fredy Presdir Grup Wijaya dan juara Miss Universe masuk ke hotel sambil berpelukan erat', lalu foto mereka berdua yang tertera di sana sebagai pembuktian. Hubungan pria tampan dan wanita cantik memang sangat menarik perhatian seluruh dunia karena terlihat sangat cocok tapi hati Dela terasa sangat sakit. "Putriku, kali ini perusahaan Amanda bisa melewati bencana ini atau tidak semuanya bergantung kepadamu!" ujar David sambil berjalan masuk, "Produk untuk dua kontrak sudah diantarkan, pihak pembeli juga sudah mengirimkan sisa 60% dana ke rekening perusahaan. Untuk sementara bencana perusahaan Amanda sudah diselesaikan."
Dela menerima panggilan telepon dari Darwin saat dekat jam pulang bekerja. Suasana hatinya terdengar sangat sedih sehingga membuat Dela juga merasa sedih. Saat dia berjalan masuk ke dalam bar yang didekorasi dengan elegan bersama dengan musik jazz yang menggema, Dela dengan cepat menemukan seorang pria duduk di sudut sambil minum bir sendirian. Saat ini rambutnya yang biasa terlihat bersih menjadi kusut seperti bola, dagunya ditutupi dengan janggut, bajunya yang berantakan tergantung di tubuhnya hanya bisa digambarkan dengan kata ceroboh. Darwin mendongak dan melihat Dela yang berdiri di sampingnya. Dia lalu tersenyum senang dan menunjuk tempat duduk di sampingnya, "Duduk dan temani aku minum. Peter, berikan bir wanita untuk nona ini!" "Berikan aku jus buah saja, terima kasih!" Dela menghentikan gerakan bartender. Darwin menegak habis cairan di gelasnya itu lalu mengisi gelasnya lagi sampai penuh. Sudah ada 3 botol kosong di atas meja, berbahaya sekali kalau terus minum seperti in