Beranda / CEO / Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden / Bab 82 Wawancara Di Tempat

Share

Bab 82 Wawancara Di Tempat

Penulis: Samudra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-03 14:02:56

'Fredy!' teriak Dela dalam hati, matanya yang jernih terlihat sangat kesal.

"Sebenarnya wawancara aku dan Nona Dela tadi berjalan sangat lancar. Aku sangat menyukai pertanyaan yang dia ajukan, sangat berstruktur dan terarah!" ujar Fredy bersamaan dengan Dela, momentum saat Fredy berbicara kebetulan menutupi suara Dela.

Dela menghela napas lega, pipinya yang seperti giok terlihat memerah karena merasa bersalah.

Fredy menatap Dela dengan serius dan memberikan penilaian tinggi untuknya, "Hah, Dela memang pantas menjadi penyiar terbaik MBS. Dia benar-benar berbeda dari yang lain, tidak hanya sikap profesionalnya yang tinggi tapi keterampilan wawancaranya juga hebat!

Fredy menambahkan lagi, "Aku ingin penyiar terbaik yang melakukan wawancara sepenuhnya, tidak boleh diganti dengan orang lain secara tiba-tiba!"

Dela yang berdiri di samping terlihat pucat. Bagaimana dia bisa tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Fredy setelah konflik yang sudah terjadi dua kali?

Ekspresi pucat Dela perlahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 1 Jejak Darah Di Ranjang

    Cahaya bulan yang berada di luar jendela menyinari ruangan gelap seperti air yang mengalir sehingga membuat ruangan itu menjadi remang-remang juga ambigu, keterikatan penuh gairah pada seprai yang berantakan membentuk gambar bayangan gelombang di dinding. Napas kasar serta erangan lembut, suara benturan serta getaran adalah titik tertinggi yang mengangkat keindahan ruangan.Dela Amanda yang terlihat sangat menikmati di bawah tubuh pria berkulit gelap itu menggunakan cahaya bulan yang samar-samar untuk melirik wajah tampan yang sedang terjerat dengan begitu antusias pada tubuhnya."Presdir, lembut sedikit. Sangat sakit." Cahaya bulan yang lembut membuat wajahnya yang kecil juga halus terlihat centil."Kamu tidak suka? Seharusnya kamu sangat menyukainya, haha." Sebuah suara tawa rendah terdengar, Fredy Wijaya menyipitkan matanya lalu mengangkat tubuh Dela lebih tinggi, mendorong lebih kuat sebagai tanggapan untuk Dela.Fredy mengangkat kepalanya lalu menatap terpesona tubuh yang sempurn

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 2 Bungkusan Plastik

    Dahi pada wajah yang tampan itu langsung mengernyit, Fredy menatap bercak warna merah di atas ranjang itu sambil bertanya heran, "Beri tahu aku, apa itu?"Dela menarik napas dalam dengan sulit lalu menjawab setelah merasa tenang, "Seharusnya dengan pengalaman Presdir tentu saja sudah tahu apa ini, bukan?" Presdir yang memiliki banyak pengalaman bagaimana mungkin tidak tahu apa arti bercak darah di atas ranjang ini?Fredy tersenyum lalu menggeleng tidak percaya, "Jangan bilang kalau ini pertama kali untukmu? Aku tidak akan percaya!"Dela memalingkan wajahnya, "Tapi bukannya kenyataannya sudah terlihat di sini?""Dari mana asal benda ini?""Tentu saja ini adalah darahku!"Rasa jijik perlahan terlihat di tatapan mata Fredy, menggantikan rasa puas dan bahagia yang dia dapatkan pada tubuh Dela tadi. Fredy menahan satu kakinya di atas ranjang lalu menarik tangan Dela sekuat tenaga seperti seekor singa yang sedang marah.Dela yang duduk di sisi ranjang dengan mudah diangkat olehnya sampai be

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 3 Memikat Jiwa

    "Huhu."Seluruh tubuh Dela beserta kepalanya dibenamkam ke dalam bak mandi. Tekanan kuat di kedua pundaknya membuat dia sulit bernapas di dalam air jadi dia hanya bisa melambaikan tangannya di udara secara brutal."Dela kenapa sebelumnya aku tidak menyadari kalau kamu begitu licik? Bisa-bisanya kamu memanggil polisi dan reporter kemari? Apakah kamu ingin mengumumkan ke seluruh dunia bahwa kamu sudah berhasil naik ke atas ranjangku lalu kelak memiliki hubungan denganku?" Fredy berteriak keras, tatapan dari sepasang matanya terlihat begitu mengerikan, emosinya seperti tidak bisa reda walaupun sudah merobek orang di dalam bak mandi ini."Sialan, ternyata plastik kecil berisi darah itu dipersiapkan agar reporter bisa memfotonya."Fredy tidak pernah mengalami kejadian yang begitu menyedihkan seperti dikejar oleh reporter sampai ke dalam kamar mandi, untung saja polisi sudah mengusir para reporter itu terlebih dulu."Blub blub." Gelembung udara terlihat di permukaan air karena Dela yang tid

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 4 Harapan Bodoh

    Fredy saat ini mengedipkan mata berusaha untuk menekan gairah pada bawah perutnya yang bergejolak, dia lalu berkata dengan nada yang semakin dingin, "Kamu kira hanya dengan latar belakang seperti itu maka kamu berhak menggantikan Lily menikah denganku?"Fredy langsung berdiri tegak lalu berkata dengan kejam tanpa menunggu Dela menjawab, "Aku beri tahu kamu, aku bisa menerimamu di atas ranjang karena bagaimanapun juga postur tubuhmu bagus, bagian bawahmu juga kencang sehingga bisa membuatku puas, jangan memiliki harapan bodoh untuk menjadi istriku!"Ucapan Fredy ini membuat Dela merasa sangat malu juga terkejut, wajahnya terlihat pucat juga merah.Fredy berjalan keluar dari kamar mandi, lalu tidak sampai satu menit kemudian dia masuk lagi sambil membawa satu lembar cek, "Ini cek senilai 20 miliar untukmu, bahkan walau itu adalah kamu, juga sudah termasuk uang dalam jumlah besar! Aku tidak berharap kamu melakukan keributan lagi untuk masalah ini karena pada akhirnya reputasimu sendiri y

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 5 Tidak Kaget

    Plak!!!Sebuah tamparan keras di pipi Dela terdengar, pelayan yang baru saja berjalan masuk terkejut tapi dia dengan cerdiknya berpura-pura tidak melihat, meneruskan pekerjaannya membersihkan ruang tamu."Dengan siapa kamu sedang berbicara? Dasar tidak punya hati." Cindy menatap Dela selama beberapa detik dengan kejam, setelah itu dia baru berkata menghina, "Maksudmu sekarang aku yang menyuruhmu untuk pergi tidur dengan dia? Apakah kamu akan pergi mati kalau aku menyuruhmu? Bukankah ini semua karena kamu ingin menaikkan status dirimu? Sekarang malah berpura-pura pintar setelah mendapat keuntungan. Kalau bukan karena putriku Lily kabur tanpa jejak, jangan harap kamu bisa mendapat keuntungan ini!"Dela menahan rasa sakit di pipinya juga memaksakan dirinya untuk tidak menangis. Dia lalu dengan sengaja berkata sambil tersenyum, "Kalau kamu merasa rugi, cari saja putrimu itu kembali lalu biarkan dia menikah ke Keluarga Wijaya. Kebetulan sekali aku juga tidak ingin menikah ke sana!"Sepoton

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 6 Tidak Ada Pilihan

    "Lalu apakah ayah membuang Ibu karena dia tidak bisa memberikan keuntungan bagi bisnis ayah, benarkan?""Untuk apa membahas ini? Aku bercerai untuk kebaikan kamu dan adikmu!"Untuk kebaikan dirinya dan adiknya? Hati Dela penuh dengan sindiran, sudah tidak menginginkan istri dan anak tapi malah menikahi wanita lain, lalu bersikap lebih baik kepada anak orang lain daripada anak sendiri, apakah ini yang dimaksud untuk kebaikan dirinya dan adiknya?"Hah, kalau dibahas lagi sebenarnya memang harus berterima kasih kepada Lily. Kalau bukan karena dia tiba-tiba kabur, kamu tidak akan bisa mendapatkan Fredy!" David terlihat sangat bahagia seolah-olah sudah mendapatkan keuntungan besar."Ayah aku benar-benar sangat lelah, tubuhmu belum pulih, istirahatlah!" Dela yang sudah tidak ingin lagi mendengar ini semua berbalik ke kamarnya."Baik, pergilah istirahat, dengan begitu baru bisa menjadi pengantin yang cantik."Dela membelakangi ayahnya lalu memperlihatkan sebuah senyum yang penuh penderitaan,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 7 Pernikahan Dalam Hujan

    Pernikahan digelar sesuai dengan jadwal hari hujan, langit yang mendung menambahkan kesan melankolis pada acara pernikahan ini.Suasana pernikahan itu terlihat sangat megah, para pebisnis, politisi serta pejabat tinggi semuanya hadir. Tidak terlihat adanya reporter karena acara pernikahan tidak menerima liputan untuk media.Dela yang memakai gaun putih diserahkan oleh ayahnya kepada Fredy untuk menjadi istrinya dengan semua orang menjadi saksi mereka.Dela mengelus ringan cincin tanpa nama di jari manisnya lalu melirik pria tampan yang memakai tuxedo putih di sampingnya itu. Tiba-tiba Dela teringat dengan ucapan neneknya, "Dela jangan menangis, setelah kamu besar nanti pasti akan ada seorang pangeran tampan yang mencintai, melindungi dan menyayangimu. Dia tidak akan membiarkanmu ditindas, tidak akan membiarkanmu kelaparan, dia akan menjemputmu pulang pada malam hari, memelukmu dengan erat saat hujan petir juga merawatmu saat sakit."Apakah Fredy akan memperlakukannya seperti ucapan ne

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 8 Penyiksaan Tidak Terkendali

    Perjamuan pernikahan diadakan di hotel kelas atas, Dela yang memakai sepatu hak setinggi 3 cm sudah terlalu lelah sampai tidak bisa menahan tubuhnya sendiri lagi. Dela yang berdiri di depan pintu bersama dengan Fredy untuk mengantar kepulangan tamu tiba-tiba jatuh terhuyung.Sebuah lengan kuat juga bertenaga langsung menarik tubuh Dela jatuh ke dalam pelukannya.Fredy memeluk pinggang Dela dengan kuat lalu tersenyum ambigu, "Apakah kamu sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam pelukanku ketika tidak ada orang lagi?""Maaf, aku tidak sengaja terjatuh!" Dela sengaja mengabaikan sindiran dari Fredy lalu segera berusaha berdiri sambil meminta maaf.Mendengar itu, Fredy mengangkat alisnya sambil menatap Dela, "Bukankah sejak tadi kamu berdiri dengan baik-baik saja, kenapa tiba-tiba bisa terjatuh?""Aku terlalu lelah, kakiku sakit!" Dela menunjuk sepatu hak tingginya."Tidak enak badan?" Fredy membuat suatu kesimpulan untuknya.Dela mengangguk, "Boleh dikatakan seperti itu.""Kalau begitu kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 82 Wawancara Di Tempat

    'Fredy!' teriak Dela dalam hati, matanya yang jernih terlihat sangat kesal."Sebenarnya wawancara aku dan Nona Dela tadi berjalan sangat lancar. Aku sangat menyukai pertanyaan yang dia ajukan, sangat berstruktur dan terarah!" ujar Fredy bersamaan dengan Dela, momentum saat Fredy berbicara kebetulan menutupi suara Dela.Dela menghela napas lega, pipinya yang seperti giok terlihat memerah karena merasa bersalah.Fredy menatap Dela dengan serius dan memberikan penilaian tinggi untuknya, "Hah, Dela memang pantas menjadi penyiar terbaik MBS. Dia benar-benar berbeda dari yang lain, tidak hanya sikap profesionalnya yang tinggi tapi keterampilan wawancaranya juga hebat!Fredy menambahkan lagi, "Aku ingin penyiar terbaik yang melakukan wawancara sepenuhnya, tidak boleh diganti dengan orang lain secara tiba-tiba!"Dela yang berdiri di samping terlihat pucat. Bagaimana dia bisa tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Fredy setelah konflik yang sudah terjadi dua kali?Ekspresi pucat Dela perlahan

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 81 Kehangatan Di Dalam Ruang Tamu

    "Karena kamu sudah membereskan semuanya untukku, aku semakin tidak bisa mengganggu pekerjaanmu lagi. Presdir Fredy, aku pergi dulu!" Dela mendorong dada Fredy dengan kuat, dia ingin kabur."Pergi?" Fredy mengunci tubuh Dela lalu menunduk dan mengecup bibir merah Dela dengan kuat, "Karena hal yang menggiurkan sudah datang sendiri, bagaimana mungkin aku lepaskan semudah itu?"Ekspresi jahatnya terlihat yakin harus mendapatkan Dela."Jangan Fredy, aku datang untuk melakukan wawancara. Kamu tidak bisa seperti seorang maniak gila, jangan lupa dengan status Presdirmu!" Dela menghindar dari ciuman Fredy lalu mengingatkannya.Tatapan mata Fredy yang hitam terus menatap pipi Dela yang bulat seperti bulan, tangannya yang besar memegang pinggang Dela yang ramping, "Memang benar Presdir tapi aku juga seorang pria, memiliki keinginan pada perempuan. Sekarang adalah waktu, tempat dan orang yang tepat, bagaimana mungkin aku melepaskanmu lagi, istriku!" Fredy menyebut ucapan istriku dengan begitu san

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 80 Wawancara Eksklusif

    "Haha, harus menggunakan sikap yang berbeda kepada orang yang berbeda. Aku mengerti maksudmu, tidak masalah. Ayo kita pergi!" Dela membuka pintu mobil lalu masuk ke dalamnya.Saat Dela sudah keluar dari ruangan, Niar langsung mengeluh kepada sesama rekan kerjanya, "Sifat Penyiar Dela benar-benar sangat jelek, sulit sekali membereskan sebuah berita untuknya! Tidak peduli bagaimana aku membuatnya, dia selalu mengatakan tidak bagus. Elemen berita mana yang tidak aku pahami? Waktunya sangat akurat, tempat juga sangat rinci, sudah berapa wanita yang diperkosa oleh 'topi hitam', bagaimana penampilan mereka, lalu apa yang disukai dari maniak itu dari para korbannya, semua aku ingat dengan sangat jelas.""Benar, Penyiar Dela selalu mengambil tindakan yang besar. Haha, dia sangat hebat dalam menyiarkan dan wawancara, tidak ada yang bisa sehebat dia!" Orang yang berbicara adalah Jeni Lorens yang sama-sama masuk ke departemen berita bersama dengan Dela, hanya saja dia sampai sekarang dia masih m

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 79 Insiden Topi Hitam

    Fredy dengan fokus menatap siaran ulang berita, penyiar cantik yang terlihat di layar sedang mewancarai beberapa politisi di ruang konferensi pemerintah.Ucapannya terdengar jelas, semua pertanyaan juga sangat spesifik. Beberapa pertanyaannnya sangat tajam sehingga para politisi itu sedikit kebingungan menjawabnya!Fredy yang menatap televisi tiba-tiba teringat dengan tingkah licik wanita itu, Fredy tersenyum dan ada perasaan gembira yang sudah lama tidak muncul dalam tatapan matanya."Apakah Ayah menonton komedi? Bukankah itu adalah siaran berita yang membosankan?" Jordan mengikuti tatapan ayahnya yang menonton siaran berita selama satu menit itu, dia benar-benar tidak bisa menemukan hal yang bisa membuat Ayahnya tersenyum.Penyiar wanita dalam berita itu menanyakan pertanyaan tentang harga rumah yang tinggi. Mungkinkah ini yang membuat ayahnya tertawa? Belakangan ini dia datang untuk hidup di kota ini bersama dengan ayahnya, itu semua karena ayahnya yang sedang mengembangkan bisnis

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 78 Kekerasan Penuh Darah di Ruang Tamu

    "Presdir Wijaya, terima kasih atas niat baikmu tapi sudah ada yang datang menjemputku!" Dela mengambil tas kulitnya dan mengucapkan salam perpisahan."Dela, trik yang kamu mainkan semakin banyak saja!" Fredy menggeleng lalu menatap punggung Dela yang sangat memikat itu perlahan menghilang di pandangannya.Hah, Dela … tidak peduli seberapa liciknya kamu, pada akhirnya kamu tetap milikku!…Pada saat jam 10 malam, Fredy mendorong pintu masuk dan berjalan ke ruang tamu.Saat itu, dahinya terus mengernyit dan pada saat ini terlihat beberapa kerutan yang cocok dengan usianya.Lantai yang berwarna terang ditutupi dengan beberapa bungkusan makanan ringan berwarna-warni, beberapa botol minuman soda juga terlihat tergeletak jatuh di samping meja.Suara pertempuran, gelak tawa, pedang yang menusuk tubuh serta darah menyembur karena tindakan kekerasan terdengar!Seorang anak laki-laki yang duduk di atas karpet wol, mengetik

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 77 Malam Yang Nyaman

    "Bajingan, Fredy … lepaskan aku!"Saat ini, Dela sudah didesak ke sudut ruangan oleh Fredy, roknya sudah terangkat dan sepasang kaki putih terjalin dengan kaki panjang yang dilapisi dengan celana berwarna biru tua, mereka secara tidak sengaja membentuk sebuah pose ambigu yang menarik."Akan kulepaskan, tapi nanti." Fredy mengeluarkan kesayangannya yang sudah berdiri tegak dari dalam celananya, "Ayolah, cepat! Pacarmu sudah tidur lelap!""Kamu benar-benar menjijikkan, kenapa sebelumnya aku tidak menyadari kalau kamu begitu menyebalkan?" Dela menolehkan kepala, sikap Fredy sekarang benar-benar membuatnya merasa sangat kecewa. Awalnya dalam hati Dela, Fredy seperti pangeran sempurna dalam cerita dongeng, wajahnya yang tampan yang elegan dan berkarisma, sangat terdidik dan berasal dari lingkungan ternama.Selamanya Dela hanya perlu memandangnya saja, Dela tidak hanya mencintainya, dia juga menghormati dan kagum pada Fredy.Walaupun Fredy pernah

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 76 Merayu Pria

    Fredy melemparkan orang yang mabuk sampai tidak bisa berdiri dengan stabil ini ke atas ranjang besar di kamar presidential suite.Julius yang sudah tidak sadarkan diri bergumam tidak jelas di atas ranjang, gerakan tangannya juga terlihat tidak jelas.Dela yang masuk setelahnya sengaja tidak menutup pintu, "Terima kasih Presdir Wijaya sudah membawa Presdir Julius kemari, aku saja yang menjaganya di sini tidak perlu merepotkan Presdir Wijaya lagi."Dela berdiri di samping pintu, mengucapkan terima kasih dengan sopan dan formal lalu meminta Fredy untuk pergi.Fredy sepertinya tidak mendengar ucapannya, dia menghembuskan napas dan berbalik menatap Dela, "Aku sedikit haus, bisakah ambilkan sedikit air untukku!"Kamar presidential suite memiliki segalanya dan akan terlihat sedikit berlebihan kalau meminta pelayan mengantarnya. Bagaimanapun juga dia sudah membawa Julius kemari, tidak peduli sebagai pacar atau bawahan Julius, Dela tidak bisa menolak permin

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 75 Di Mana Daging Itu Tumbuh?

    "Haha, tidak disangka Presdir Wijaya humoris juga!" Julius yang masih mudah hanya ikut tertawa, Fredy yang hanya mengucapkan beberapa kata kasar sudah membuat Julius merasa hubungan mereka sudah dekat.Dela sangat kesal sampai tidak bisa berbicara, sekarang dia baru tahu ternyata Julius itu sama seperti wanita lain, tidak tahu bagaimana cara menghormati wanita.Julius menjawab ucapan tapi Fredy malah tidak melanjutkan pembicaraan ini, "Lebih baik kita kembali ke bisnis saja, ayo pesan makanan dulu, jangan biarkan manajernya panik! Dela, coba lihat apa yang kamu suka?"Panggilan Fredy terdengar semakin akrab, tadi dia masih memanggil Dela Amanda, lalu Nona Dela dan sekarang langsung memanggil nama Dela.Panggilan ini membuat Dela merasa tidak nyaman, atas dasar apa Fredy memanggil namanya dengan begitu akrab? Lagi pula, Dela semakin tidak suka Fredy yang mendekat sesuka hati dan menyemburkan hawa panas pada tubuh Dela.Untuk menghindari gangguan dar

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 74 Klien Besar MBS

    Dela menatap ponselnya dengan penasaran, dia mendecak lalu menyimpan ponselnya dan membuka pintu.Melihat lampu di apartemen lantai 12 sudah menyala, Julius yang bersandar di mobil bersiap membuka pintu mobilnya.Saat ini, sebuah mobil muncul dari kegelapan melewati mobilnya sehingga hampir menabrak Julius, "Hei, apa kamu bisa menyetir atau tidak."Mobil itu langsung berhenti, pemilik mobil seolah-olah sengaja memprovokasi dengan melemparkan puntung rokok keluar lalu melaju pergi.Dela yang memakai gaun bermerek warna emas mengikuti Presdir MBS masuk ke sebuah hotel lokal yang terkenal, mereka berdua menuju sebuah ruangan pribadi di lantai dua.Ruang pribadi yang didekorasi dengan begitu megah cukup untu menampung pesta kecil berjumlah 30 orang. Di atas meja bundar yang sangat bersih terdapat sebuah lampu kuning bulat, cahaya keemasan yang lembut membuat ruangan itu terlihat lebih indah.Namun, dalam ruangan sebesar ini tidak terlihat orang lain selain mereka berdua!Dela mengernyit d

DMCA.com Protection Status