Share

Bab 58. Hantu itu datang.

Tak kalah kagetnya dengan Galing, Galuh pun terperanjak.

"Ini bukannya Ayah, Ling? Coba kamu besarkan lagi."

"Memang benar, Kak. Dia Ayah."

"Sepertinya mereka telah kembali dari Amerika."

"Iya, bener, Kak. Dan mereka makan di cafe mall itu."

"Berarti,..." hampir bersamaan kedua anak yang selalu kompak itu mengucapkan kata-kata.

"Hantu itu benar ada, Kak."

"Buset kamu, ngatain ayah kita dengan hantu."

"Habisnya Bunda ketakutan banget."

"Iya, kayak lihat hantu."

"Wajar, Ling dia ketakutan. Kita aja diambil dari sana tanpa sepengetahuan Ayah. Bagaimana jika dia berusaha mengambil kita kembali? Bukankah istrinya itu berduit, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan."

Galing mendekati kakaknya. "Aku ghak mau, Kak, kalau kita pisah lagi dari Bunda. Kita sudah bisa melihat Bunda bahagia dengan Kak Rendra. Dan Kak Rendra sudah menyayangi kita seperti dia meyayangi anaknya sendiri, bahkan kita sudah seperti saudara saja. Aku ghak mau kehilangan mereka. Toh di tempat Ayah, istri mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status