Beranda / Romansa / JIKA CINTA INI SALAH / Bab 43. Kauambil kembali kebahagianku.

Share

Bab 43. Kauambil kembali kebahagianku.

Penulis: HaniHadi_LTF
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 20:27:55

“Apa? Galuh diculik?”

“Jangan pura-pura tidak tau kamu.” cerca Gayatri.

Rendra berusaha meredam emosi Gayatri dengan meraih tangannya, menyuruhnya berhenti menuduh sembarang orang.

"Mbak, sabar. Kita ghak bisa menuduh sembarang orang begitu saja. Kita harus mengumoulkan bukti.

“Mas, tolong jelaskan, ini ada apa? kenapa mbak Ayu tiba-tiba saja menuduh saya menculik anaknya?” tanya Raditya ke Rendra.

“Kami mencari Galuh dari kemarin malam. Sampai hari ini. Kemungkinan diculik seseorang. Untungnya Geisha sudah menemukannya.”

Raditya mendekati Gayatri dan menatap wanita yang kini penuh curiga menatapnya. “Saya tidak mengerti sama sekali dengan semua kejadian ini, Mbak.”

“Keluargamu telah membalikkan aset keluarga kita. Aku pernah mendengar om Hari membicarakan kekhawatirannya jika kami kembali. Dan sekarang, kamu tiba-tiba saja di sini, di lokasi di mana tadi anakku ditemukan Geisha dibawa penculik ke sini. Mau bukti apa lagi kamu?” ujar Gayatri sambil mendorong tubuh Raditya hinggah mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 44. Jalan keluar untuk Gayatri.

    Rendra yang masih mengetuk pintu kos Gayatri kemudian memberanikan diri membuka. “Mbak!” panggilnya begitu melihat Gayatri yang hanya menangis diantara tumpukan kardusnya.“Mbak, bicara,.. di mana anak-anak?” tanya Rendra begitu melihat kamar juga terlihat lenggang. Tak ada celotehan kedua anak Gayatri itu.“Mereka telah membawanya pergi.”“Mereka siapa?”"Prayogi telah membawa mereka."“Astaghfirllah. Tapi bagaimana bisa, bukankah mereka bukan anak kecil lagi yang bisa di bawa begitu saja?”Gayatri lalu menguraikan tuduhan yang membuatnya kalah untuk mempertahankan anaknya.“Ayo, mbak saya bawa ke rumah Bude. Nanti kita akan cari jalan untuk membawa mereka kembali.” kata Rendra lalu membawa barang-barang Gayatri ke mobilnya. Sementara Gayatri hanya diam termangu. Airmatanya tak berhenti mengalir. Kesusahan apapun dia sanggup menghadapinya. Namun tidak untuk kehilangan kedua buah hatinya yang selama ini membuat dirinya bertahan dari segala kesulitan apapun.“Kenapa hanya sendiri, Tr

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 45. Salahkah aku mengajakmu?

    “Apa? Kamu ghak salah, melamar aku di saat kondisi seperti ini?”“Aku ghak salah, Mbak. Masa iddah mbak kan sudah lewat.” Rendra nyengir.“Itu ghak lucu, Mas. Bagaimana aku memikirkan pernikahan disaat anak-anakku saja belum kembali.”“Kita bikin saja anak baru.”“Bercandanya jangan kelewatan, Rend.” sahut bu Ratna. “Kamu jelaskan yang sebenarnya ke Gayatri.”“Saya malu, Bude,… mengatakannya.”“Kamu bilang saja, Rend.” desak bu Ratna.Gayatri kebingungan dengan kelakuan dua orang di depannya.“Kamu dinilai maaf, miskin, hinggah tak mungkin bisa menjamin masa depan anakmu. Sementara keluarga barunya memiliki kemampuan untuk itu. Karena itu aku menawarkan pernikahan. Agar kamu memiliki keluarga yang bisa menjamin anak-anakmu tidak hidup dalam kekurangan.”“Apa kamu menyadari jika kita menikah, tuduhan selingkuh itu malah membuat kita makin terbukti.”“Rumah ini sama Exel dilengkapi cctv. Ternyata yang menaruh penyadap itu orang yang menyamar menjadi petugas yang katanya melihat ada ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 46. Jodoh untuk Gayatri.

    Gayatri mengambil air wudhu di belakang. Dia hendak mengerjakan sholat malam di mushola bu Ratna yang letaknya bersebelahan dengan ruang makan. Berkali kali dia ingin tidur namun dia belum bisa memejamkan matanya.“Apa maksud WA ini, Mbak?” suara bariton Rendra mengejutkan Gayatri yang segera menyambar mukena yang dibawanya untuk dijadikan kerudung. Dia pikir tidak ada orang lain hinggah dia meninggalkan jilbab seenaknya di kamar.“Maaf, saya tidak bisa menerima tawaran mas Rendra.” kata Gayatri tanpa berani menatap Rendra yang tengah menatapnya bulat-bulat. “Bagaimanapun pernikahan setelahnya akan membawa status mas Rendra menjadi duda. Dan saya tak ingin kamu berkorban sedemikian besar untuk saya.” “Aku mencintaimu, Mbak. Bukan hanya karena alasan ingin menolongmu. Aku mencintaimu. Aku telah lama mencintaimu.” ucap Rendra putus asa.“Aku hanya sisa orang, Mas. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dariku.”“Bagiku kamu masih suci, Mbak. Tak ada kata sisa dalam hidup aku. Hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 47. Penetapan pernikahan.

    “Assalamualaikum!”“Waalaikummussalam!” serentak semua menjawab.Rendra lalu menyalami semua yang hadir, kecuali Garnis yang diajaknya tersenyum.“Ayo, duduk semua. Jangan hanya berdiri saja.” kata bu Ratna yang telah menyiapkan karpet dengan hantaran berbagai macam makanan khas daerahnya. Tanti yang wira wiri juga berbaju rapi dengan berjilbab. Tidak asal baju seperti biasanya. Ternyata semuanya telah diatur, pikir Gayatri yang masih memandang Rendra dengan tak percaya. Rendra bahkan kini terlihat acuh di depannya.“Ceritanya, papa sama om Bimantara ini teman karib waktu SMA. Kami juga berbisnis sama-sama. Kami bermaksud menjodohkan anak kami. Ternyata anaknya yang pertama perempuan. Lalu lahir kamu, tapi Bima baru punya anak laki-laki setelah kamu sudah bisa bicara. Jadinya kita nyerah ghak berlanjut.” Hadiwijaya mulai bercerita.“Kapan hari pas ke sini, baru tau kalau Rendra itu ternyata anaknya Bima.” kali ini Garnis yang menambahi.“Namanya juga jodoh tak ke mana, Had.” Bimanta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 48. Pengantin Kejutan.

    “Ck, ck,ck!” Resti berdecak melihat foto keluarga Rendra. “Sudah seperti keluarga kalian.”Gayatri yang ikut melihat menahan senyumnya. Itu foto yang sama dengan di galeri Galing. Foto mereka berempat saat keluar dari mall. Hanya saja, fotonya ada lagi, foto berdua Rendra dan Gayatri saat di pernikahan Raditya. Juga ada foto Gayatri sendirian di moment yang sama. Rupanya itu yang disuruh Rendra saat minta bantuan fotografer.Rendra melirik Gayatri yang masih menyimpan senyumnya. Wajahnya terlihat merah menahan malu.“Pantas kamu sering terlihat di balkom. Rupanya ini yang membuatmu krasan di lantai dua.” celetuk Gayatri yang disambut kekehan oleh Resti.“Bener-bener adikku jatuh cinta nih. Hati-hati kamu, Yu. Dia bakalan protec banget sama kamu. Biasanya gitu kalau orang yang gak gampang jatuh cinta.”“Keluar, keluar!” usir Rendra. *****Sudah lebih dua minggu. Gayatri tak pernah tak memandangi handphone putra putrinya dan menggulir galeri mereka. Dia juga mencemask

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 49. Anak kita yang akan membawamu kembali.

    .“Cincin siapa yang melingkar di jari manismu, Tri?”Gayatri melengos. “Apa urusanmu denganku soal cincin ini? Urusanmu denganku hanya kembalikan anak-anakku.”“Anak itu yang akan membuatmu tetap kembali padaku, Tri. Jangan harap aku serahkan begitu saja.”Gayatri mendorong Prayogi dengan keras." Jangan mimpi kamu. Cinta untukmu telah mati sejak kamu menghianatiku."“Itu tandanya kamu cemburu padaku, Tri.”“Habus harapan itu dari pikiran kotormu. Kamu sama sekali tidak malu. Kamu telah menikahi orang lain tapi masih mengharapkanku.”Prayogi mendekat. Gayatri mundur satu langkah. “Kamu tidak tau, Tri, aku masih mencintaimu. Dan akan tetap mencintai kamu.”Gayatri kembali mundur, hinggah punggungnya menyentuh tembok di belakangnya. “Kamu telah begitu licik mengambil anakku dengan cara yang kotor. Setelah kamu menyuruh orang menyerempetnya, kamu lalu menculiknya. Setega-teganya seorang ayah tidak akan melakukan hal keji seperti itu. Bayangkan bagaimana nasib Galuh jika preman yang ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 50. Tamu tak diundang.

    “Mas, bagaimana kamu bisa melupakan kami?” tanya orang itu setelah mereka mengucap salam. “kami minta maaf, Mas, atas kesalahan kami. Tolong jangan putuskan hubungan keluarga kita,” kata Hariwijaya yang sudah memeluk kakaknya.Hadiwijaya pun luluh dan memeluk adiknya dengan haru.“Maafkan kami, Mbak. Kami khilaf. Sekarang kami sudah mengembalikan semua yang pernah kami ambil,” ucap Laras, “anak-anak telah menyadarkan kami kalau yang kami lakukan tidaklah benar.”Garnis memeluk adik iparnya dengan lapang dada. Lalu mempersilahkan rombongan mereka masuk. Nastiti bersama suaminya. Demikian juga Raditya dan Mustika. Hanya Nadin yang masih semdiri. Dia baru menyelesaikan kuliahnya.“Mbak Ayu, aku kangen sekali. Kapan-kapan kita janjian jalan-jalan ya,” rengek Nastiti. Gayatri memeluk balik pelukan Nastiti.“Kalau kalian jalan-jalan, kita lalu ke mana?” gurau Rendra dengan mengajak Satya, suami Nastiti, bercanda.Mereka lalu tergelak bersama.Setelah selesai makan makan. Mereka hanya berb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 51. Melihatmu membuatku gila.

    “Rend, belum jam 12 kamu kok sudah pulang?” tanya Bimantara yang sudah bersiap berangkat.“Jam duabelasnya sebentar lagi, Pa.” Rendra bergegas masuk.“Ghak sabar bener kamu, Dik. Sudah mau pulang terus," canda Resti yang senyum-senyum melihat adiknya.Rendra hanya melewati semua candaan dengan tergesa mencari Gayatri. Yang pertama ditujunya adalah kamar. Namun ternyata Gayatri tak ada di kamar.“Dia lagi di dapur," ucap Artika melihat kebingungan Rendra.Rendra segera ke dapur, dilihatnya dia membantu Tanti membereskan meja makan.“Mbak, sini,” panggil Rendra.Artika mengegeleng-gelengkan kepalanya. “Kapan mesranya kalau panggilnya aja, Mbak.”“Kebiasaan mas Rendra panggil mbak Gayatri begitu.” Tanti menyahut.“Rend!”“Iya, Ma.”“Bisa ghak panggil menantu mama dengan pangilan sayang begitu. Panggil kok 'Mbak.”“Iya, Ma.” jawab Rendra. “Say, sini!” canda Rendra.Gayatri hanya melotot. “Tuh, Ma,… di panggil Sayang malah melotot.”“Hah,.. Mama pulang aja deh, Rend, pusing lihat tingkah

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16

Bab terbaru

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab. 166. Merias mantan suami.

    "Melamar siapa?" Galing yang masih mengucek matanya bertanya.Prayogi dan Galuh tertawa."Sana, cuci muka sana duluh, biar sadar. Ini sudah Subuh, kita sholat bareng," ucap Galuh dengan melihat adiknya yang masih mengantuk."Nanti sore Ayah jemput kalian. Kita melamar Tante Neysa.""Alhamdulillah!" ucap Galing dengan penuh gembira.Kegembiraan itu pun terpancar di wajah mereka saat mereka menyampaikan hal itu ke Gayatri dan Rendra."Alhamdulillah!" ucap Rendra dan Gayatri juga bersamaan.Setelah melihat handphone-nya yang dipegang Galing sesuai dengan serlok yang yang dikirim Neysa. Prayogi dan anaknya pun sampai di rumah gedung itu."Anak kami hanya tiga. dan Neysa adalah yang pertama. Bagaimana kami tak mengadakan pesta mewah di gedung jika ini adalah pernikahan yang pertama di keluarga kami?" ucap Nindi, ibunya Neysa."Tapi lihatlah saya, Bu. Saya sudah berusia 37 tahun dan beranak dua yang sudah remaja begini. Apa pantas saya duduk di pelamianan megah?""Sekarang ghak zaman orang

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 165. Jadi ghak ya?

    Dengan tatap mata yang menyelidik kemudian Galuh melihat ke arah kancing baju yang dikancing secara tidak benar itu. Mungkin karena tergesa hinggah yang seharusnya di atas malah di bawanya., Galuh kemudian berpindah menatap ayahnya yang kini tengah di sampingnya."Ayah, jelaskan apa yang telah Ayah lakukan dengan wanita yang nyata-nyata bukan istri Ayah?" tanya Galuh dengan mata bulat menahan marah. Di bibir ayahnya masih terlihat ada lipstik yang menempel."Maksud kamu apa, Luh?" tanya Prayogi bingung Dia memang tidak menyadari dengan pertanyaan Galuh. Hanya Neysa yang kemudian melihat apa yang dilihat di bibir Prayogi. Dia sebentar memejamkan matanya merasa dihakimi oleh Galuh, demikian juga dengan Galing yang juga menatapnya dengan tatap penuh selidik. Ternyata punya anak tiri besar, bikin bingung juga, ya, bathin Neysa dengan gelisah melihat dirinya yang begitu disegani di perusahaanya, kini dihakimi oleh dua orang bocah."Apa Ayah melakukan hal yang sama seperti yang pernah Ayah

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Ada apakah dengan ayahku?

    "Kok sepi ya, Ling? Mana Ayah? Lalu itu mobil siapa?" ucap Galuh begitu melihat rumah ayahnya yang terlibat lenggang. Dia yang datang dengan dibonceng Galing segera turun menapaki pelataran rumah ayahnya yang nampak asri dengan terdengar kicau burung. Prayogi dari duluh memang menyukai burung. Hinggah kini burung peliharaannya tak sekedar di halaman belakang rumahnya seperti duluh, tapi juga di depan rumahnya sudah ada burung yang berkicau, menyambut tamu dengan mengucap, 'Assalamualaikum!"Galing terkekeh " Tuh, Kakak sudah disapa sama saudara Kakak.""Ih, dasar burung kurang ajar, kita aja belum mengucap salam kamu duluan yang mengucap salam. Nyindir ya?" sungutnya."Ih, Kakak, malah bertengkar sama burung. Sudah bagus dia mengucap salam, ghak kasih tai ke muka Kakak.""Kamu juga," dengan sewot Galuh masih menelisik dengan hati-hati. Jangan-jangan ada seorang wanita berada di dalam bersama ayahnya. Sebagai gadis yang sudah dewasa, dia juga mengerti dan takut ada apa-apa ayahnya de

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Aku pastikan kamu puas terhadapku.

    Kekhawatiran Rendra terbukti. Anaknya itu tidak mau lepas dari Nara. Demikian juga dengan Nara. Hinggah Rendra dan Gayatri harus membohongi mereka."Kapan-kapan kita balik ke sini, Radit. Radit kan tau, Yangkung lagi sakit. Papa harus segera ke sana untuk mengelola perusahaan Yangkung," bujuk Gayatri. "Tapi bener-bener jani lho, BUnd," ucapnya dengan masih terisak."PYa, Bunda janji bakal suruh papamu aak kamu kalau lagi ke sini." Hinggah akhirnya anaknya itu dengan masih menangis mau juga pergi.Kepulangan Gayatri dan Rendra yang taramat ditunggu oleh Hadiwijaya, akhirnya terjadi juga.Syukurlah kamu sudah bisa ke sini, Rend," ucap Hadiwijaya begitu malam-malam mereka datang ke rumahnya."Bagaimana keadaan Papa?" tanya Rendra kemudian. "Berkat kamu nginepi di sini beberapa hari, Papa langsung sembuh. Lihatlah, papa sudah bisa bicara normal. Jalan pun bisa dengan tongkat. Kapan hari malah ghak angung-bangun." ucap Hadiwijaya gembira. Termasuk orang yang kini tengah berdiri di dala

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 162. Kedekatan Raditya.

    "Ada apa, Yah? Bukannya tadi kita sudah ngobrol di telpon? Dibilangi Galuh baik-baik saja dan menikmati libuaran di sini, kok," ucap Galuh setelah mendengar suara ayahnya mengucap salam dan dia menjawabnya."Iya, ini sebetulnya aku ada perlu sama Bunda. Kapan Bunda mau balik ke Gresik? Ada orang yang mau memakai jasa EO kalian," ucap Prayogi dengan ragu-ragu."Kenapa kok ghak telpon Bunda sendiri, Yah? Biasanya kan Ayah suka ngobrol sama Bunda?""Ghak apa-apa sih. Memangnya kapan kalian pulang?""Lusa kayaknya, Yah.""Baiklah. Nanti kalau kalian sudah tiba di rumah saja, Ayah akan pastikan kapan bisa ketemu dengan teman Ayah.""Baiklah, Yah. Sayang Ayah selalu.""Sayang Kakak juga."Galuh kemudian kembali meneruskan tujuannya, ke Naya."Assalamualaikum, Tante!" Galuh mengetuk pintu. Agak lama, baru pintu dibuka."Mbak Galuh. Ada apa kok malam-malam ke sini? itu adik sudah tidur. Tadi sudah dibujuk sama Mas rendra juga Mbak Gayatri untuk ke rumah saja, tapi masih tidak mau.""Ghak a

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 161. Tak mau pisah.

    "Bagaimana ini, Mas, anak-anak kita kok ghak mau pisah?" tanya Gayatri bingung dengan keakraban Raditya dan Nara.Gayatri yang mengajak Raditya untuk tidur bersama mereka,masih tidak diperdulikan Raditya. Anak itu masih kerasan di kamar berukuran 5x5m yang merupakan mess pegawai yang tidak pulang."Radit, besok lusa kita sudah harus pulang, Nak," ujar Gayatri memberi pengertian. "sekarang kamu harus terbiasa tidur dengan Bunda dan Papa kembali."" Aku ghak ingin pisah sama, Nala, Bund," kata Raditya sudah berurai air mata." Di sini rumah Nara, Dit. Sedangkan rumah kita di sana. Terlebih sebentar lagi Raditya harus sudah masuk sekolah," bujuk Rendra."Iya, Nara juga sekolah, Radit. Kalian akan bertemu lagi saat liburan tiba," ucap Naya juga.Kedua anak itu masih sesenggukan menangis."Habis ini Papa kan sering bolak balik sini, jadi Papa pasti ajak Raditya juga."" Mas yakin sudah bisa meninggalkan tempat ini?" tanya Gayatri kemudian."Beberapa hari ini sudah aku siapkan semuanya, Say

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 160. Melupakannya?

    "Lupakan aku, Gi," selintas Prayogi teringat kata-kata yang baru saja dia dengar pagi tadi dari pembicaraan telponnya dengan Gayatri. Apa benar aku harus melupakannya dan mengosongkan ruang hatiku untuk orang lain? guman Prayogi. Bagaimanapun aku lelaki normal, benar Neysa. Aku merasa kesepian dan membutuhkan kehangatan seorang wanita. Selama ini aku hanya melampiaskan dengan menghayalkan bisa bersama dengan Gayatri. Dan itu tidaklah nyata, bahkan menyakitkan. Aku hanya bisa sendiri. Dan tetap kedinginan jika malam mencekam."Kita bisa mulai dengan salin mengenal. Aku jamin, kamu tidak akan pernah merasa kecewa jika denganku." Kembali Neysa mengungkapkan isi hatinya."Kamu baru kali ini mengenalku, bagaimana kamu begitu yakin mengatakan ini?""Aku sudah begitu banyak mengenalmu. Aku mengikutimu di setiap sosmedmu. Terlebih aku sudah tertarik sejak kamu bersama Samita.""Apa?" ucap Prayogi spontan. Prayogi lalu menatap wanita cantik dan menarik di sampingnya. Semuanya sempurna untuk se

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 159. Tak Sekedar Teman.

    "Lho, kenapa balik lagi, Mas?" tanya Gayatri kaget begitu mendapati Rendra sudah di belakangnya."Laptopku ketinggalan. E, bisa-biasnya!" guman Rendra. "aku sampai tidak melihatnya sama sekali sejak kamu ada di sini.""Nyalahkan aku di sini? Apa aku balik saja ke Jawa?""Sayang!" Rendra sudah mendekat dengan mendaratkan ciumannya di leher Gayatri.Gayatri tergeliak dengan menperdengarkan suara lenguhan manakala lehernya diexpos oleh Rendra. "Pergi sana, udah mau kerja, ada aja yang kamu lakuin. Geli tau!"Rendra malah memeluknya dan mendaratkan ciuman terakhirnya di bibir Gayatri, "Tunggu nanti lagi ya, kalau aku pulang.""Ogah. Kamu sih, sukanya."Kembali tanpa sadar Gayatri belum mematikan telponnya. Prayogi yang di sebrang sana, memejamkan matanya dengan mata yang mengaca."Semua ini adalah hukuman bagiku. Bahkan sekarang pun, aku malah ihlas dijadikan yang kedua olehnya," rutuk Prayogi pada dirinya. Tidak kurang dar rekan bisnisnya yang menyodorkan gadis padanya. Wanita karier yan

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 157. Jadikan yang ke dua

    Gayatri lalu menutupnya setelah mengirim WA. Kemudian dengan segera menghabus WA itu setelah tanda biru yang artinya sudah dibaca. Dengan langkah cepat dia kemudian ke kamar mandi dan mandi bersama Rendra seperti ajakan suaminya itu, dan seperti kebiasaan mereka sebelum terjadi pertengkaran."Siapa yang telpon, Say?" "Hanya salah orang kali, Mas. ngomong ghak jelas," ucap Gayatri dengan tak enak hati membohongi Rendra. Namun dia merasa tak ada pilihan. Bagaimana jadinya jika Rendra justru mengetahui kalau yang terlpon adalah Prayogi, akan jadi buntut panjang dan mungkin juga pertengkaran yang akan merusak suasana mereka. Bagaimanapun sikap Rendra telah berubah kapan hari saat bertemu dengan Prayogi, dia tak ingin menimbulkan masalah baru. Dia juga sudah berusaha melupakan rasa yang kapan hari timbul kembali saat bersama Prayogi. Rasa itu harus pergi. Tak Layak bagi Rendra mendapatkan hatinya yang terbelah. Diam -diam Gayatri menyesali perasaanya yang sempat terbagi itu terlebih de

DMCA.com Protection Status