Beranda / Romansa / Istriku Teman Anakku / Bab 141: Bertemu si Bos Preman

Share

Bab 141: Bertemu si Bos Preman

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-07 07:57:43

“Ha-ha-ha tak di cari malah muncul sendiri, kamu memang punya nyawa rangkap tuan Gibran,” bentak Alex, sekaligus mengejek Gibran yang berani muncul dihadapannya terang-terangan.

“Sabar dulu tuan Alex, aku punya tawaran lebih menarik dari tawaran yang selama ini kamu terima dari tuan Sherman yang mencoba membunuhku, melalui anak buahmu itu,” kali ini Gibran tak mau berbasa-basi lagi.

“Hehh…darimana kamu tahu aku kenal tuan Sherman itu dan anak buahku pelakunya!” bentak Alex, yang tak mengira kedoknya sudah terbuka.

Saking kagetnya, Alex bahkan kini mulai keluarkan pistolnya seakan menggertak Gibran. Dia pikir kalau musuh sudah tau, artinya posisinya dalama bahaya.

“Hemm…tak bisakah kita bicara sebagai mitra tuan Alex, aku lupakan soal rencana pembunuhan itu. Masa aku dibiarkan berdiri,” pancing Gibran tenang.

Walaupun urat syaraf di tubuhnya langsung menegang, melihat Alex keluarkan senjata itu. Tentu saja Gibran tak mau mati konyol di tembak pentolan preman yang naik pangkat jadi waki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Teman Anakku   Bab 142: Janji Buat Norah

    Gibran kini berangkat menuju ke kampung Kakek Telo, setelah dua malam bersama Sonya dan keduanya kembali menjalin cinta panas, hingga Sonya kelelahan dan tak sanggup lagi meladeni keperkasaan pemuda ini.Gibran tersenyum saja kalau ingat Sonya, dari sekian wanita yang pernah kencan, Sonya paling heboh saat bercinta. Juga paling apa adanya dengan bilang tak ‘berani’ jadi istri Gibran.“Bisa kurus kering aku kamu bikin, siang malam di permak mulu,” canda Sonya tertawa.Kali ini Gibran kembali ikut kapal sungai dan perjalanan panjang selama 4 jam menuju ke desa Norah kembali, untungnya Gibraan menikmati perjalanan via sungai ini.Ada rasa kangen juga melanda hatinya, kalau ingat Norah. Entah kenapa, diam-diam dia mulai ada rasa beda dengan janda mungil ini.Setelah tiba di dermaga, Gibran minta tolong dua pekerja di dermaga kecil itu. Untuk angkut oleh-oleh yang sengaja dia beli di kota kabupaten buat Kakek Telo, Norah dan Aldi.Norah tentu saja pangling melihat penampilan Gibran yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Istriku Teman Anakku   Bab 143: Skandal Irina dan Arman

    Gibran menatap laporan yang di buat Arman, laporan yang lumayan tebal itu membuatnya mengeryitkan dahi.Namun bukan itu yang membuatnya senyum sinis, tapi melihat video yang di rekam salah satu stafnya, yang mendampingi Arman dan Irina, yang dilakukan atas permintaannya.Di video itu terlihat jelas bagaimana Sekretarisnya ini bersama Arman terlihat mesra dan tidur di kamar hotel yang sama.“Hmm…sudah kuduga sejak awal, tapi aku tak menyalahkan Irina, dia sudah dewasa dan Arman juga bukan lelaki jelek…mungkin Irina ingin kepastian seorang pria dan Arman meladeninya…aku…belum kepikiran ber RT, kalaupun mau ambil istri…pasti Norah atau…Atiqah!” batin Gibran.Ingat Atiqah, melihat kedekatan Arman dan Irina, Gibran sudah bisa memastikan, Arman jelas memilih Irina dan meninggalkan Atiqah.Apalagi dia ingat keluarga Atiqah sudah ‘mentah’ dengan pemuda itu, karena berani batalkan pertunangan satu hari sebelum hari H, ini bikin malu keluarga Atiqah.Gibran lalu memanggil salah satu sekretaris

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Istriku Teman Anakku   Bab 144: Masri Jadi Perwira Tampan

    Gibran bersuara sambil perlahan mengangkat kepalanya. “Hmm…siapa suruh kamu nyelonong masuk…ehh kamu?” Gibran yang tadinya ingin marah sambil mengangkat wajahnya, kini mendadak kaget.Gibran langsung bangkit dari kursinya dan memeluk erat pemuda bertubuh kurus tegap berkepala plontos ini.“Gila kamu, ke sini nggak kasih kabar!” tepuk Gibran, karena pemuda ini adalah adik kandungnya sendiri, Masri Harnady.Terlalu asek sebagai pemilik perusahaan Harnady Group, Gibran sampai lupa kalau adiknya ini sudah lulus pendidikan polisi. Wqaktu 4 tahun memang tak terasa.“Abang kok pemarah banget, jangan-jangan anak buah Abang di kantor ini pada takut kalau ketemu sang big bos ini,” olok Masri sambil tertawa. Kedua pemuda sama tinggi dan sama tampannya ini tertawa barengan, Gibran langsung ajak adiknya duduk di kursi tamu yang luas dan mewah.“Kamu kurusan, tapi badan kamu keras kayak binaraga, kapan sih wisudanya dan nyandang pangkat Inpektur Dua?”“Minggu depan Bang, peresmiannya di Istana Neg

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Istriku Teman Anakku   Bab 145: Tak Sengaja Menolong Samantha

    Masri untuk sementara masih bertugas di Mabes, sambil menunggu penempatannya kelak. Satu bulan kemudian, ketampanan Masri makin naik berlipat-lipat, setelah rambutnya mulai tebal.Di tambah brewoknya yang tumbuh lebat, tapi selalu dia pangkas dan dirapikan. Juga tubuhnya tak lagi kurus jangkung, tapi sudah lebih berisi dan ideal dengan tubuh jangkungnya.Masri tak lagi harus ikuti aturan ketat seperti di Akpol, kini dia banyak waktu santai dan tentu saja badannya makin berisi.Tak ada juga yang tahu, Masri aslinya seorang penembak jitu, tembakannya jarang meleset, inilah salah satu yang membuatnya lulusan terbaik di angkatannya. Dan kini dia ditempatkan di sebuah Polsek Metro Jakarta, dengan tugas di bagian reserse. Karena di reserse, otomatis dia jarang pakai seragam polri, tapi lebih sering berbaju preman.Bahkan tak ada juga yang tahu, diam-diam inilah yang Masri tunggu-tunggu, dia sudah tahu siapa itu Sherman dan Roy Sumanjaya, juga Olly Bantano, musuh keluarganya dari cerita Gib

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Istriku Teman Anakku   Bab 146: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon

    “Samantha, aku tak enak ganggu kamu, kan kamu istri Om Hadi,” Masri bikin alasan yang masuk akal, agar bisa pergi dari rumah si cantik ini. “Ihh siapa yang minta di ganggu, aku justru minta mas nemani ajah, kan aku baru saja jadi sandera penjahat!” rajuk Samantha dengan senyum memikat. Masri makin terpojok, dia bukanlah Gibran, si playboy kakap. Hal-hal begini adalah makanan empuk bagi Gibran. "Duhh...dibuang sayang di tinggal nanggung ini," pikir Masri mulai goyah. Masri tentu beda dengan Abang-nya, semenjak masuk Akpol hingga kini, baru kali ini Masri berdekatan dengan wanita cantik, nekat wanitanya dan jinak-jinak meong lagi. Samantha agaknya paham, pemuda yang sangat menarik hatinya ini terlihat kebingungan. Tanpa ragu dia mengambil wine dari dalam kulkas dan menuangkan ke gelas lalu menyerahkan ke Masri. Masri…benar-benar polos, dia pun tanpa ragu meminum wine yang mengandung alkohol lumayan tinggi itu. Masri bukan peminum, dia hanya sesekali menikmati minuman beginian. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Istriku Teman Anakku   Bab 147: Tak Sengaja Bantu Atiqah

    “Sudah semester berapa Atiqah, program study apa?” kembali Masri membuka obrolan. Entah kenapa Masri malah jadi semangat bertanya, beda jauh dengan gayanya selama ini yang cool.“Manajemen Perusahaan mas, semester 8, udah mau siap-siap skripsi!” sahut Atiqah dan kini melirik wajah Masri yang kenakan kacamata hitam, atasi silaunya sinar matahari pagi jelang siang.Atiqah pun sama, baru sadar penolongnya ini sangat tampan, aparat lagi, hingga diapun kini tenang.Atiqah tiba-tiba teringat Gibran, entah mengapa ketika menatap Masri, wajah pemuda ini mengingatkan dia pada pemuda yang pernah dia tolak secara halus tersebut.Dia tentu saja tidak tahu, kalau Masri justru adik kandung Gibran Harnady.Atiqah pun baru nyadar, mobil yang dia tumpangi ini sangat mewah, saat melihat kode mobil sport ini di setiran Masri.“Hebat juga ni orang, masih muda udah kaya raya, emank berapa sih gaji polisi yaa, kok bisa setajir ini, apa dia turunan orkay, atau ayahnya seorang jenderal polisi…?” pikir Atiqah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Istriku Teman Anakku   Bab 148: Rumah Kenangan

    Masri kini bawa mobil SUV nya, di sampingnya sudah duduk Bripda Rika, yang kini kenakan baju preman, dengan kaos di padu jeans di tutupi jaket denim, makin manis saja si Polwan ini.Andai Bripda Rika lakukan perawatan mahal seperti Samantha, Masri yakin, kecantikan 'neng geulis' ini malah bisa kalahkan istri Om Hadi tersebut.Apalagi tubuh Bripda Rika lebih kencang, berkat latihan rutin di sasana yang ada di Mapolsek tersebut. Mata nakal Masri kadang melirik dua bukit Rika yang ukuran-nya mengalahkan milik Samantha.Masri sekaligus akan pindah tugas ke Bandung, berdasar SK mutasi yang dia terima. Dan sesuai janji sebelumnya, dia pun mengajak Bripda Rika yang dapat cuti 2 minggu untuk ‘pulkam’ bareng.Bripda Rika cerita, preman-preman suruhan Olly Bantano makin intens mengancam ortunya.“Bila macam-macam aku dor para preman itu,” geram Bripda Rika, saat bercerita dengan Masri yang kini pegang setiran, pemuda ini memang tak suka bawa sopir, dia lebih suka bawa sendiri mobilnya kemanapun

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Istriku Teman Anakku   Bab 149: Jadi Aparat Tegas

    Inilah pangkal masalahnya, sehingga tempat ini dikatakan ortu Rika sudah tak kondusif lagi, sering terjadi teror terhadap warga yang bertahan dan tak mau serahkan segel atau sertifikat rumahnya pada gerombolan preman tersebut.“Bapak dan ibu tenang saja, saya mulai hari ini menjadi Kapolsek di sini, akan saya pelajari masalah ini, kelak setelah saya sampai kantor,” janji Masri.Masri pun permisi ke Rika dan ortunya, dia langsung cari hotel yang tak jauh dari Mapolsek.Masri ternyata tidak betah berdiam diri lama-lama di hotel, pagi usai sarapan, dia langsung menuju ke Mapolsek-nya. Kedatangannya yang berbaju preman tentu saja di cueki 3 polisi yang berjaga di sana.Apalagi wajah Masri yang bak artis drakor, dengan mobil SUV mewahnya, sama sekali tak menunjukan dia seorang aparat berpangkat Inspektur Dua.“Cari siapa dek, mau laporan atau mau jalan-jalan doang ke sini?” tanya seorang polisi bertubuh tambun.Masri sempat mendelik melihat polisi berpangkat Briptu ini, jarang gerak hingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11

Bab terbaru

  • Istriku Teman Anakku   Bab 351: Berubah jadi Keluarga Besar

    Pernikahan sederhana pun di gelar, Dea menolak saat Atiqah mau merayakannya, dia sangat menjaga perasaan Atigah yang hamil tua ini. Baginya Atiqah tetap ‘Ratu’ dalam rumah tangga mereka.Termasuk menolak bulan madu kemanapun dengan Aldi.“Dirumah saja Bang, bisa-bisa Abang lah atur kapan mau gauli Dea,” bisik Dea hingga Aldi tersenyum mengiyakan, sekaligus salut dengan istri keduanya ini.Usai menikah, Aldi yang di minta Atiqah mendatangi kamar Dea garuk-garuk kepala, karena si gemoy Kimberly ternyata selama ini selalu minta ditemani tidur ibu sambungnya ini.Si bungsu yang bentar lagi akan diambil alih posisinya oleh adiknya yang segera lahir memang kolokan.Sampai seminggu usai menikah, Aldi dan Dea belum juga belah duren, Atiqah yang tahu itu tertawa dan sarankan keduanya ke apartemen atau ke hotel bulan madunya.Apalagi Atiqah sudah tak kasih jatah lagi, karena dokter masih melarang keduanya berhubungan, untuk jaga kandungannya.Hingga Aldi yang sudah naik spanning, akhirnya dapat

  • Istriku Teman Anakku   Bab 350: Atiqah Melamar Dea Buat Aldi

    “Ja-jangan Bang, nanti kebla-blasan,” terdengar suara Dea gemetaran. Antara suka dan takut melanda hatinya.“Maaf…!” Aldi pun kini duduk tenang lagi di setirannya, keduanya sama-sama membisu, namun suara hati tak bisa bohong. Dea sangat bahagia..!Tapi, akal sehat Dea langsung jalan, pria di dekatnya ini pria…beristri dan punya 3 anak! Diapun sudah anggap Atiqah kakaknya dan dekat dengan Nissa, Dilan dan Kimberly. Masa iya dia nekat jadi pelakor?“Dea…seandainya Abang ambil kamu istri, maukah kamu menerimanya?” Kini Aldi tanpa aling-aling ajukan lamaran ke Dea.Mata Dea langsung terbelalak, ini benar-benar diluar nurul baginya. Pria yang diam-diam dia sukai dan kagumi saat ini, di tengah jalan yang macet, justru melamarnya jadi istri kedua!“Bang, j-jangan….bagaimana kalau ka Atiqah tahu, kasian beliau, mana hamil tua lagi!” ceplos Dea, untuk redakan hatinya yang kebingungan.“Justru yang meminta aku melamarmu dia sendiri…!” sahut Aldi kalem. Lagi-lagi ucapan ini membuat Dea terbelal

  • Istriku Teman Anakku   Bab 349: Perlahan Cinta Itu Datang

    Semenjak hamil anak kedua, Atiqah harus membatasi berhubungan dengan suaminya, dokter melarang keduanya terlalu sering kumpul.“Kandungan yang kedua ini agak rentan, jadi harus di jaga benar-benar apalagi di usia ibu begini,” kata dokter kandungan langganan keduanya beri peringatan. Mau tak mau Atiqah pun kadang kasian dengan Aldi, yang terlihat menahan libidonya saat mereka bersama. Karena tak bisa lagi bergaya ‘liar’ seperti kebiasan mereka saat bercinta.Kini Atiqah sudah menerima Nissa sebagai anak sulung dalam keluarga mereka, Atiqah juga sudah kenal dengan Dea, yang di tampung sementara, untuk hilangkan trauma di tempat asalnya [Makasar].Nissa dan Dea yang sering dipanggilya ‘Kak Dea’ makin akrab tentu saja tak pernah menduga, kalau Aldi bukan pria sembarangan.Nissa yang semula agak ‘ragu’ dengan Aldi, kini bangga tak terkira, ayah kandungnya, selain tampan juga seorang crazy rich.Apalagi setelah dia kenal dua adiknya, Dilan dan Kimberly yang langsung cocok dengannya, belu

  • Istriku Teman Anakku   Bab 348: Marsha Serahkan Hartanya

    Ditemani Aldi, Dea menjenguk Marsha yang kini koma di rumah sakit, sepintas Dea dan Aldi sudah paham, agaknya sulit bagi Marsha sembuh.Kondisi Marsha makin memprihatinkan dari hari ke hari, dokter sudah berkali-kali lakukan berbagai upaya, untuk selamatkan Marsha.Namun kondisinya tak tak banyak perubahan.“Mabuk akibat alkohol ditambah cekikan yang mematikan penyebabnya,” kata dokter yang merawat Marsha menjelaskan ke Aldi dan Dea, yang saat ini menjenguknya, ini yang ke 3 kalinya.Tiba-tiba datang seorang perawat dengan tergopoh-gopoh. “Dok pasien sadar, tapi kondisinya makin menurun!” seru seorang perawat.Lewat kaca Aldi dan Dea melihat Marsha yang kembali di beri pertolongan darura. Bahkan dokter sampai menggunakan alat kejut jantung untuk memberikan pertolongan pada Marsha.Dokter lalu beri kode pada perawat, seakan minta Aldi dan Dea masuk ke ruangan perawatan ini. Sepertinya dokter sudah merasa, Marsha sulit tertolong.“Pak, kayaknya ibu Marsha mau menyampaikan sebuat pesan,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 347: Dea Anak Mas Bram

    Aldi kini sudah di jalan raya dan ikuti kemana mobil Marsha dan teman prianya meluncur. Tapi Aldi merasa aneh, kenapa keduanya terlihat bertengkar di dalam mobil tersebut.Itu terlihat dari siluet kaca mobil keduanya, sehingga Aldi heran sendiri, apa yang mereka pertengkarkan.Tiba-tiba di sebuah jalan yang sepi, mobil tersebut berhenti dan tak lama kemudian Aldi kaget bukan main, saat melihat tubuh Marsha yang setengah mabuk di dorong keluar dari mobil tersebut.Dan si teman prianya tadi tancap gas meninggalkan Marsaha begitu saja di sisi jalan.Aldi langsung pinggirkan mobilnya dan dia kaget bukan main, Marsha pingsan dan lehernya seperti baru tercekik.Aldi buru-buru angkat tubuh Marsha dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dia tak paham apa masalahnya, hingga Marsha dan teman lelakinya itu bertengkar hebat dan Marsha kini kritis akibat cekikan tersebut, sampai berbusa mulutnya.Pertolongan darurat pun diberikan saat sampai di IGD, Aldi langsung kontaknya temannya di Polda dan

  • Istriku Teman Anakku   Bab 346: Rahasia di Balik Kematian Athalia dan Suaminya

    Penasaran siapa istri mas Bram sebelumnya, suami dokter Athalia, Aldi pun mulai selidiki wanita itu, benarkah terlibat dalam kecelakaan maut bekas kekasihnya itu.Aldi pun sementara titip Nissa ke bibinya, dia hanya beralasan ada yang di urus di kantornya.“Nanti setelah urusan papa beres, kamu ikut papa ke Jakarta dan tinggal dengan mama dan adik-adikmu yaa?” Aldi bujuk anak sulungnya ini, Nissa pun mengangguk.Hubungan keduanya cepat akrab, selain ada hubungan darah, Nissa yang kini berusia 10 tahun jelang 11 tahun mulai paham soal masalalu mama nya dan ayah kandungnya ini.Dia malah tak sabaran ingin jumpa kedua saudaranya serta ibu sambungnya. Aldi pun plong, dia mulai selidiki mantan istri mas Bram, jiwa petualangannya bangkit saat tahu kematian Athalia dan Mas Bram tak wajar.Tak sulit bagi Aldi ketahui di mana alamat wanita yang pernah jadi istri Mas Bram tersebut.“Wanita ini bernama Marsha, profesinya selebgram, dia suka dugem, inilah yang bikin Mas Bram dulu menceraikannya,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 345: Kecelakaan Athalia Tak Wajar

    Aldi menatap gundukan tanah merah, jasad dokter Athalia baru saja dimakamkan berdampingan dengan mendiang suaminya, yang tewas di tempat kejadian kecelakaan.Mobil mereka menghantam sebuah truk tronton, Aldi sudah melihat kondisi mobil yang ringsek berat di kantor Polres setempat.Dia sempat memejamkan mata, karena mobil SUV yang rusak berat ini ternyata pemberiannya dahulu buat Athalia.“Maafkan aku Athalia…mobil ini justru bawa celaka buatmu dan suamimu!” batin Aldi sambil hela nafas panjang, sekaligus menatap pilu Nissa yang menangisi kepergian ibunda dan ayah sambungnya.Nissa terus meratapi kepergian Athalia yang tragis, Aldi pun tak tega meninggalkan gadis kecil ini, yang dikatakan Athalia anaknya, darah dagingnya bersama dokter cantik tersebut.Masih terngiang ditelinganya, di saat terakhir di rumah sakit Athalia bilang, setelah berpisah dengan Aldi dia hamil Nissa.“Pantas…wajahnya mirip sekali dengan Kimberly…ternyata Nissa kakaknya sendiri, juga kakaknya Dilan beda ibu…!” pi

  • Istriku Teman Anakku   Bab 344: Buah Masalalu Bersama Athalia

    Setelah puas berlibur di vila mewah ini, keluarga besar Harnady kembali ke Jakarta. Aldi langsung boyong anak-anak dan istrinya ke rumah mewah yang hampir 3 tahunan ini tak pernah ia tempati.Atiqah ternyata masih subur di usia 39 tahunan, setelah 3 bulan, wanita cantik ini kembali muntah-muntah.Setelah di bawa ke dokter, Dilan dan Kimberly bersuka cita, mereka bakalan punya adik baru. Atiqah ternyata hamil lagi anak kedua setelah Kimberly.Hamil di usia rentan membuat Aldi ekstra jaga kesehatan Atiqah. Dia tak mau kenapa-kenapa dengan istrinya, yang beda usia 9 tahun dengannya.Kebahagiaan menaungi keluarga kecil ini.Tapi perjalanan waktu itu ada siang dan malam, ada sedih ada bahagia, demikianlah semua itu datang silih berganti.Dan…Aldi punya masalalu yang harus dia tuntaskan.Suatu hari Aldi harus ke Makasar, untuk meninjau anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan kini sudah diserahkan Gibran untuk Aldi kelola di sana.Dia dapat kabar ada insiden yang mengak

  • Istriku Teman Anakku   Bab 343: Dilan Balas Dendam

    Dilan hanya terdiam saat Atiqah menjelaskan pelan-pelan, kalau selama ini papanya tidak pernah meninggalkan mereka. Justru Atiqah-lah yang meninggalkan ayahnya.“Jadi mama donk yang salah, bukan papa?” sahut Dilan, Atiqah pun mengangguk dan bilang dulu itu ada kesalah pahaman.“Nanti kalau Dilan dah gede, paham apa itu kesalah pahamannya yaah, sekarang Dilan harus temui papa dan harus segera minta maaf. Kasian papa kamu sejak kemarin ingin meluk Dilan…masa nggak mau di peluk papa seperti adik Kim?”Dilan pun melihat di kejauhan papanya asyik ajarin Kimberly main golf.Dengan perlahan Dilan mendekati ayahnya dan Kimberly yang asyik di ajari main golf. Kimberly agaknya menyukai olahraga ‘mewah’ ini dan Aldi dengan senang hati ajari gadis cantiknya ini.Aldi melirik anaknya yang terlihat ragu mendekatinya. Namun Aldi paham, sebagai orang tua, dia harus mendahului sapa anaknya. Dilan masih rada malu, karena bersikap sinis dengan ayahnya ini.“Kamu mau main golf juga Dilan?” tanya Aldi sam

DMCA.com Protection Status