Share

Bab 146: Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon

“Samantha, aku tak enak ganggu kamu, kan kamu istri Om Hadi,” Masri bikin alasan yang masuk akal, agar bisa pergi dari rumah si cantik ini.

“Ihh siapa yang minta di ganggu, aku justru minta mas nemani ajah, kan aku baru saja jadi sandera penjahat!” rajuk Samantha dengan senyum memikat.

Masri makin terpojok, dia bukanlah Gibran, si playboy kakap. Hal-hal begini adalah makanan empuk bagi Gibran.

"Duhh...dibuang sayang di tinggal nanggung ini," pikir Masri mulai goyah.

Masri tentu beda dengan Abang-nya, semenjak masuk Akpol hingga kini, baru kali ini Masri berdekatan dengan wanita cantik, nekat wanitanya dan jinak-jinak meong lagi.

Samantha agaknya paham, pemuda yang sangat menarik hatinya ini terlihat kebingungan.

Tanpa ragu dia mengambil wine dari dalam kulkas dan menuangkan ke gelas lalu menyerahkan ke Masri.

Masri…benar-benar polos, dia pun tanpa ragu meminum wine yang mengandung alkohol lumayan tinggi itu. Masri bukan peminum, dia hanya sesekali menikmati minuman beginian.

Ak
mrd_bb

Buat seluruh pembaca setia novel Istriku Teman Anakku, Author ucapkan SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin, terus ikutin yaa kisah novel aseek ini, yang makin berkembang terus dari ke bab-bab. Salam, MRD_BB

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status