Share

Bab 98. Seperti Tersangka.

"Nggak, ini nggak mungkin, Ibu nggak mungkin meninggal." Dania terus bergumam, terduduk di lantai tak berdaya.

"Ibu!" teriakku kemudian melangkah cepat masuk ke dalam ruang IGD untuk memastikan. Aku yakin dokter pasti salah. Ibu pasti masih ada, ibu pasti hanya pingsan. Nggak. Nggak mungkin ibu pergi.

"Ibu! Bangun Bu! Ibu! Bangun! Ini Iyan Bu. Iyan minta maaf Bu! Bangun!" Aku menggoyangkan tubuh ibuku. Dua orang perawat telah selesai melepas semua selang yang tadinya menempel di tubuh ibu.

Luruh sudah air mataku, memandangi wajah pucat yang kini terbujur kaku, kugenggam tangannya yang mulai terasa dingin itu. Matanya tertutup rapat. Beberapa kali aku mengecek denyut nadi di leher dan pergelangan tangannya berharap ada denyut terasa, tapi aku tak menemukannya. Aku pandang lekat wajah teduh itu, berharap netra yang tertutup itu bisa kembali terbuka dan melihatku ada disini.

Namun nihil, yang ada hanya sesak yang teramat sangat menggerogoti dada ini.

"Ibuuu! Maafin Iyan Bu!" Kembali aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status