Share

Bab 106. Ketahuan

Selesai bersiap, aku langsung berangkat ke proyek. Seperti biasa bekerja dengan semangat. Ingat ada Arka kini menjadi semangat baru untukku mengais rezeki.

Kehadirannya menjadi penyemangatku, ditengah himpitan ekonomi yang sangat sulit.

Hari terasa cepat berlalu, tak terasa waktu sudah sore, aku pun langsung pulang ke rumah, mandi sebentar lalu langsung berangkat ke rumah sakit.

Begitu ringan langkah kaki ini memasuki area rumah sakit, menyusuri koridor yang panjang.

Hingga kaki ini sampai di depan ruang rawat Vivi, aku langsung meraih hendle pintu dan langsung membukanya.

"Yang, sampai kapan aku begini, aku udah nggak tahan, hidup sama Mas Adrian, cepatlah kamu bawa aku dari sini, memangnya kamu nggak mau kita sama-sama."

"Kamu lihat anak kita, dia begitu mirip denganmu Yang."

"Harus berapa lama lagi aku harus menunggu, sampai ibumu memberi restu, aku lelah!"

Sontak aku menghentikan langkahku ketika melihat Vivi tengah berbicara serius dengan seseorang di telepon.

Tiga kalimat yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status