Share

Bab 96. Harus bagaimana?

Sepanjang hari aku tidak fokus bekerja di kantor. Pikiranku kembali tertuju pada Amel.

Aku harus ketemu Amel. Ya, aku harus jelaskan semuanya, kalau aku, tidak seperti yang dia pikirkan.

Saat jam makan siang nanti, aku putuskan untuk datang ke tempat kerja Amel.

Kembali aku menatap layar laptopku.

Baru saja aku ingin fokus bekerja, tiba-tiba saja sering ponsel, tanda panggilan masuk, mengagetkanku.

Nomer baru tak di kenal, memanggil.

Siapa ya yang menelpon?

Walau dengan perasaan ragu, aku beranikan diri untuk menggulir tombol hijau di layar.

"Hallo, Assalamualaikum, Tyas kamu lagi sibuk ya Nak?" tanya suara seorang perempuan dari seberang sana. Aku mengenal suara ini.

"Ta–Tante Suryani?"

"Lho kok Tante!"

"Eh, ehm, i–iya maksud Tyas, Mama. Kok tahu nomer Tyas?"

"Ya tau dong! Tinggal minta sama Abi."

"Oh iya ya."

Aku menggaruk pelan pelipisku yang tak gatal. Tentu saja itu sangat mudah, tinggal minta sama Abian.

"Ehm ada apa Ma, tumben telpon Tyas, ada apa Ma?"

"Nggak ada apa-apa, cuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status