Share

Bab 99. Butuh waktu untuk sendiri

"Mel! Cukup! Aku nggak kayak gitu!"

"Lalu kayak gimana?! Memang itu kenyataannya!" ucapnya sengit. Benar-benar seperti bukan Amel.

Aku menggeleng tak percaya.

"Aku nggak nyangka pemikiran Lo seperti itu sama gue Mel! Gue kecewa sama Lo!"

Aku memilih untuk berbalik badan dan pergi dari tempat ini. Percuma aku datang dengan niat baik untuk meluruskan semua ini, ternyata Amel sudah berubah. Aku sudah tak mengenalinya lagi.

Sakit sekali hati ini ya Allah.

Aku berjalan cepat keluar gedung agensi dengan menahan tangis. Netra ini sudah memanas, begitu aku memasuki mobil, tumpah sudah air mataku. Aku tak mampu lagi menahan desakan air mata ini.

Aku tekan-tekan dada ini, rasanya sesak sekali.

"Ibu nggak apa-apa?" tanya Riyan sambil melirikku dari kaca spion mobil.

"Saya nggak apa-apa. Kita langsung pulang sekarang ya."

Riyan yang duduk di depan kemudi mengangguk dan perlahan mobil mulai bergerak keluar pelataran gedung.

Aku menyeka air mataku. Masih terngiang ucapan Amel yang sangat menyakitka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status