Share

Bab 98. Bertemu Amel.

"Ehm, jadi kalian sudah siap nih? Kalau gitu Mama akan langsung hubungi–"

"Ma! Nanti kami pikirkan waktu yang tepat ya Ma, Tyas nggak mau terburu-buru," cegatku.

Tante Suryani terdiam beberapa saat, netranya menelisik menatapku.

"Oh, ya sudah kalau begitu. Cuma saran Mama, kalau memang sudah saling cocok lebih baik di segerakan. Nggak baik juga terlalu mengulur waktu, takut jadi fitnah nanti," ucap Tante Suryani kemudian dengan gurat kecewa d wajahnya.

"I–iya Ma."

Sekali lagi aku melirik Abian, dia tersenyum jahil padaku. Dia pasti senang merasa punya pembela.

Lalu bagaimana dengan aku? Aku harus ketemu Amel. Nggak mungkin aku menikah dengan Abian, sedangkan ada sahabatku yang terluka, sedih dan menderita karena cintanya harus kandas.

"Permisi! Silakan, Pak Bu!" Tiba-tiba seorang pramusaji datang membawa nampan berisi makanan kami.

"Oh ya, terimakasih ya Mbak!" ucap Tante Suryani ramah.

"Sudah lengkap semua ya Ibu, Pak, pesanannya?" Sang pramisaji mengecek semua makanan yang ada di m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status