Share

Bab 106. Berkabung.

Isak tangis masih mewarnai kami yang kini duduk mengelilingi sisi jenazah nenek yang terbujur kaku tertutupi kain jarik.

Tante Fira, Azizah, Zaki, kami semua terpukul atas kepergian Nenek.

Lantunan ayat suci Al Qur'an, surat Yasin bergema memenuhi ruang tamu rumah nenek ini.

"Assalamualaikum!" Suara Bariton seorang laki-laki yang sangat kukenal, memasuki rumah duka.

"Papa." Aku langsung menghambur memeluknya erat.

"Sabar, tabah, ini sudah suratan dari yang maha kuasa," ucap Papa pelan, sambil mengelus bahuku.

Kemudian Papa mendekati Tante Fira yang duduk di samping jenazah nenek, juga Azizah dan Zaki.

"Mas Adi, Ibu–" Papa hanya mengangguk mengerti.

Kemudian mereka berjabat tangan, Zaki dan Azizah mencium takzim punggung tangan Papa.

"Maaf Pakde baru bisa datang," ucap Papa pada Zaki.

"Nggak apa-apa Pakde."

Papa pun membuka kain penutup, untuk melihat wajah nenek yang terakhir kali. Terlihat jelas gurat kesedihan tergambar di wajah Papa.

Papa pun menyempatkan diri untuk membacakan sur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tifa Nurfa
tutup dulu kak, nanti buka lagi, saya juga tadi begitu, trs bisa
goodnovel comment avatar
Ira Melani
kok ga BS dibuka sambungannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status