Share

Bab 97. Segera Tunangan.

Aku mengikuti langkah Abian dengan perasaan berkecamuk di dalam dada.

Begitu sampai di restoran, terlihat Tante Suryani sudah duduk dengan anggun menunggu.

Abaya berwarna hitam dengan hijab lebar warna senada. Kaca mata dengan list emas bertengger di wajahnya, menambah cantik penampilan wanita yang sudah berumur tak lagi muda, tapi masih terlihat begitu anggun dan cantik.

"Akhirnya Kalian sampai, pasti di jalan macet ya?" tanyanya dengan senyum merekah di bibir.

"Iya Ma, maaf ya sudah menunggu lama." Aku meraih punggung tangannya dan menciumnya takzim. Tante Suryani pun langsung memelukku hangat, mencium kedua pipiku.

Aku yang sudah lama kehilangan sosok Mama, diperlakukan sedemikian hangat tentu saja membuat hatiku senang.

"Nggak apa-apa. Makasih lho, walaupun kamu sibuk, tapi masih menyempatkan untuk datang makan siang sama-sama. Yuk duduk yuk!"

Aku dan Abian pun duduk. Restoran dengan dekorasi bernuansa jawa, duduk lesehan dengan meja yang tak begitu tinggi. Ornamen kayu jati, men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status