Share

Bab 95. Kemarahan Amel

"Hallo Yas," ucap Amel di seberang sana. Suara Amel terdengar berbeda di telingaku.

"Iya Mel, hallo, ada apa? Kok tumben telpon malam-malam gini?" tanyaku basa basi, padahal sebenarnya perasaanku sudah tak enak.

"Nggak perlu basa basi Yas! Gue cuma mau bilang kalau gue kecewa sama Lo! Teman yang kukira ngedukung gue, ternyata justru menusuk Gue dari belakang."

Degh!

Kata-kata Amel sungguh bagai belati tajam yang menusuk jantung ini.

Aduh, ini pasti Abian sudah mengatakan sesuatu pada Amel.

Duh, Abian, kenapa sih nggak ngerti banget, sudah berkali-kali aku katakan jangan bilang apapun dulu sama Amel, sebelum aku sendiri yang mengatakan padanya.

Aku meremas jemariku. Mendadak jantungku berdegup tak karuan, merasa tidak enak sama Amel.

"Ehm, Mel, dengerin aku dulu Mel, ini nggak seperti yang kamu pikirkan, aku bisa jelasin semuanya–"

"Halah bulshit! Nggak perlu Lo jelasin apapun. Di depanku kamu mendukungku, tapi dibelakangku ternyata Lo sebaliknya. Benar-benar munafik! Aku nggak nyang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status