Share

Bab 145 Tak Menerima Keputusan Ira

Mendapat pertanyaan dari Mahesa, Damaira dan Negan saling pandang. Mahesa pun mengerutkan sebelah alisnya melihat keduanya.

Damaira duduk lebih dulu, diikuti oleh Mahesa. Mahesa mengulang pertanyaannya.

“Ada apa sebenarnya? Kenapa kalian malah diam saja?” terdengar nada khawatir dari pertanyaan kali ini.

“Aku kurang paham kronologinya, tapi tadi Citra hampir saja menabrak Mas Negan di depan.”

Mahesa menggelengkan kepala, untung saja tidak terjadi apa-apa baik Citra maupun Negan. Mahesa mengalihkan pandangannya pada Negan.

“Kamu benar-benar tidak apa-apa, Pak Negan?”

Negan memaksakan senyum, lalu berkata, “Aku benar-benar tidak apa-apa. Aku hanya kaget dan terjatuh.”

Mahesa bisa bernafas lega setelah mendengar perkataan dari Negan.

“Kalau ada apa-apa jangan sungkan menghubungiku, Pak Negan.” Negan mengangguk.

“Pak Mahesa tak perlu khawatir,” balas Negan.

Negan menahan gejolak dalam hatinya, ingin sekali dia bertanya tentang kebenaran ucapan Mahesa yang mengklaim Damaira sebagai calon i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status