Share

Bab 147 Dilema

Mendapat pertanyaan aneh dari saudara kembarnya membuat Isa memicingkan sebelah matanya.

“Memangnya butuh keakraban untuk mendapatkan informasi yang biasa seperti itu?” Isa justru membalik pertanyaan itu.

“Ya, nggak juga. Tapi aneh saja kalian tiba-tiba berkomunikasi,” ujar Damaira.

“Kamu saja yang aneh, kenapa menganggap hal seperti itu aneh. Memangnya selama kamu wira-wiri waktu Bang Negan sakit, kami menggunakan telepati?” ucapan Isa diakhiri dengan decakan kesal.

Damaira nyengir kuda, niat hati ingin meledek saudara kembarnya itu, tapi dirinya justru seperti orang bodoh.

Tak ingin menjadi kesal karena kalah telak, Damaira segera mengambilkan makanan  untuk Ezra.

"Hari ini kamu akan datang ke rumah sakit?" tanya Isa, di tengah-tengah sarapan mereka.

"Entahlah, kalaupun aku ke sana, pasti bersama Mas Mahesa. Aku nggak mau memberi harapan pada Mas Negan. Atau membuatnya salah paham dengan kebaikanku lagi."

Isa paham keresahan hati Damaira, sepulang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status