Share

4

Author: GREYWIND
last update Last Updated: 2024-01-30 16:55:03

‘’Syukurlah kamu masih di luar. Aku kira kamu sudah masuk,’’ seru Mbak Ros seraya mengelus dada. Dia tampak begitu lega karena aku belum menanyakan tentang hal yang Mbak Ros adukan padaku tadi pada Mas Ega.

‘’Kalian?’’ Mas Ega mengintip dari jendela. Lalu membuka pintu lebar-lebar penuh raut curiga. ‘’Selin? Ros? Ada apa ini?’’ tanyanya dengan nada tinggi. Pasti Mas Ega mengira kalau aku dan Mbak Ros menguping. Aku perhatikan, suamiku ini sangat sensitif terkait pembicaraan yang tidak melibatkanku namun tak sengaja aku tau.

Mbak Ros menatapku gugup. 

‘’Mas, aku mau tanya tentang baju yang harus aku pakai. Kenapa kamu kasih aku model begitu? Aku tidak suka desainnya.’’ Terpaksa mengelabui karena aku melihat Mbak Ros begitu pucat. Tapi aku memang tidak suka pakaian tersebut.

‘’Oh, kirain apa.’’ 

‘’Aku pakai baju pilihanku sendiri boleh, ya?’’

‘’Terserah. Yang jelas kamu harus tampil cantik.’’ Mas Ega berkata sambil menahan kedua pundakku. Tidak lupa mencium pipi sebelah kiri menganggap pembicaraan kami telah selesai.

‘’Huh, Sel. Kamu jangan bikin aku jantungan dong,’’ bisiknya ketika Mas Ega sudah kembali ke dalam dan pintu di depan kami telah tertutup kembali. 

Aku kian dibuat bingung. Mengapa Mbak Ros seperti orang ketakutan begitu? Apa ada yang aku tidak tau?

‘’Sel, aku mohon. Kamu jangan ceritakan apapun pada Ega kalau aku cerita kayak tadi. Ini cukup aku dan kamu saja yang tau.’’

Aku tidak ingin Mbak Ros merasa tidak nyaman. Jadi mengangguk, terpaksa aku lakukan.

***

Di dalam mobil, hanya ada aku dan Mas Ega saja. Rencananya kami akan bertemu dengan klien di sebuah hotel di bilangan pusat kota.  

Aku mengenakan pakaian sopan dan juga tertutup. Jauh sekali dengan pakaian yang sebelumnya Mas Ega pilihkan. Namun demikian, Mas Ega tidak banyak protes. Bahkan beliau memuji kecantikanku.

‘’Aku yakin klien pasti langsung terkesima begitu melihatmu, Sel.’’

‘’Kali ini produknya apa, Mas?’’ Karena kemarin kan iklan sabun.

‘’Kali ini handbody,’’ jawabnya tanpa mengindahkanku yang menatapnya. ‘’Makanya mas minta kamu pakai pakaian sebelumnya agar klien bisa melihat betapa mulus dan bersihnya tubuh kamu.’’

‘’Maaf ya, Mas. Tapi mudah-mudahan klien tidak menjadikan itu sebagai tolak ukur mereka untuk memakaiku menjadi model mereka.’’

‘’Ya, semoga saja.’’ Tanpa permisi, tangan Mas Ega menelusup ke dalam rokku. 

‘’Mas!’’ Aku protes sekaligus menepis karena rasanya geli. 

‘’Kenapa malu? Kita kan sudah suami istri?’’

Memang benar kami sudah sah. Tapi aku baru melihat sikap genit Mas Ega yang seperti ini. Tanpa bisa dijelaskan, aku rasa risih yang menghantui.

‘’Oh, ya. Kamu jangan terlalu dekat, ya, sama Rosdiana. Bekerja secara profesional saja,’’ lanjutnya sembari menyalip dua mobil di depan kami.

‘’Memangnya kenapa?’’

‘’Aku khawatir dia menjadi provokator. Menjelek-jelekkanku dan karyawan lain. Khawatir saja kamu berpikiran yang tidak-tidak.’’

Tampaknya, Mas Ega menyimpan kerisauan kalau aku berteman dekat dengan Mbak Ros. Menurutku, dia sangat baik dan sangat-sangat membantu.

‘’Tapi, bukankah kamu yang nyuruh dia agar aku cepat beradaptasi dengan pekerjaan dan lingkungan?’’

‘’Memang. Tapi hanya sebatas itu. Aku tidak mau kamu bernasib sama seperti model-modelku yang lain, Sel.’’

‘’Maksudnya, mantan-mantan, Mas?’’

Drrriiiiitttttttt!

Tubuhku maju ke depan karena Mas Ega melakukan rem mendadak. Beruntung aku memakai seatbelt dan kami berada di tepi jalan sepi. Jika tidak, entahlah.

Wajah Mas Ega berubah garang ketika aku menoleh ingin mempertanyakan aksinya barusan.

‘’Apa yang sudah kamu dengar dari Rosdiana?’’ Bukan lagi marah, tapi suara Mas Ega seperti menyentak. 

Jantungku sampai berpacu heboh sangking kagetnya.

‘’A-aku cuma tau itu saja, Mas. Tidak lebih. Katanya, kamu pernah menjalin hubungan dengan mereka.’’ 

‘’Dan kamu sudah tau nasib mereka sekarang bagaimana?’’

Aku mengangguk.

‘’Karena itulah aku tidak mau kamu terlalu dekat dengan Rosdiana. Dia itu wanita penghasut dan tidak betul.’’

Mobil kembali melaju dengan suasana tegang. Mas Ega memberikan larangan keras padaku. Agar tidak berhubungan lagi dengan Mbak Ros. 

Tapi anehnya, kenapa Mas Ega tidak memecat Mbak Ros dari dulu jika tau model-model sebelumnya beralih profesi berkat wanita itu? 

Namun melihat sikon seperti ini, aku jadi membungkam minta untuk mengajukan pertanyaan tersebut.

Belum lagi setelah bertemu dengan klien, tidak ada kesepakatan terjalin dan Mas Ega menyalahkanku karena berpakaian terlalu rapat.

‘’Kamu kalau dikasih tau jangan ngeyel. Lain kali kalau disuruh pakai apa saja, nurut makanya. Lihat, kita sudah kehilangan uang karena kamu bandel dikasih taunya.’’ 

Aku baru tau sifat Mas Ega yang begitu temperamen seperti ini. Sehingga aku pun berusaha menenangkan walau tidak terima disalahkan.

‘’Mungkin belum rezekinya, Mas. Bukankah kita masih punya uang hasil dari pemotretan dengan Pak Abi kemarin?’’

‘’Kamu tidak tau apa-apa, Sel. Karyawan harus di gaji, sewa studio harus dibayar, rumah kita masih dicicil.  Uang yang kita dapat kemarin, mana cukup untuk menutupi kebutuhan bulan ini.’’ 

Aku memang tidak tau berapa jumlah pengeluaran Mas Ega. Termasuk pendapatannya berapa. Tapi, apa iya Mas Ega tidak punya simpanan sama sekali?

Saat itu, keinginan untuk bertanya lagi-lagi pupus sudah. Kali ini karena gawai Mas Ega berdering. Aku yang tengah terduduk di sofa melirik sebentar. 

‘’Halo? Ya? Di mana?’’ Tiga pertanyaan beruntun yang terucap dari bibir suamiku membuatku tak hanya melirik. Namun membekukan pandangan pada Mas Ega.

‘’Baik. Saya akan segera ke sana. Terimakasih.’’ Mas Ega menutup benda pipih itu. 

Aku lihat, ekspresinya sudah berubah seperti baru saja mendapat durian runtuh. 

‘’Ada apa, Mas? Apa kamu sudah dapat klien baru?’’ tanyaku penasaran, sambil berdiri dan menghampirinya yang langsung mencium bibirku sangking girangnya.

‘’Cantik. Kamu jangan kemana-mana, ya? Kamu di sini saja.’’

‘’Kamu mau kemana?’’ Aku tidak masalah ditinggal sendiri. Apalagi tidak jadi pemotretan karena tidak ada klien. Jadi aku bisa bersantai dan tidur lebih awal. Tapi kenapa Mas Ega tidak mengajakku?

‘’Aku mau menemui klien. Kamu tidur saja duluan. Mungkin aku akan pulang larut, jadi jangan menungguku,’’ ucapnya yang ku jawab dengan anggukan kepala.

Mas Ega bergegas meraih jaket yang tergantung di belakang pintu. Kuantar suamiku itu menuju pintu. 

Sejenak perasaanku seperti tidak enak, tapi tidak tau penyebabnya. Firasat mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu. Entah itu padaku? Atau pada suamiku. Sesaat sebelum meninggalkanku sendiri, Mas Ega menciumku, penuh dengan hasrat dan gairah.

Perubahan suasana hatinya begitu drastis. Untuk mengusir rasa cemas tanpa sebab, aku pun tak langsung masuk ke kamar. 

Ku datangi dapur karena haus. Membuka kulkas namun yang ku dapati malah minuman keras. Minuman yang akhir-akhir ini sangat aku sukai.

Sel, pintu jangan di kunci. Mas khawatir kamu tidak bangun kalau nanti mas ketuk-ketuk pintu. Oh, ya. Cobain aroma terapi yang mas beli kemarin. Aroma kopi. Cocok dipakai menjelang tidur.

Pesan dari Mas Ega masuk ketika aku meneguk minuman dingin itu. ‘’Uhuk!’’ Tapi bodohnya aku malah mencoba lagi dan lagi hingga habis setengah.

Baiklah.

Ku jawab singkat setelah itu aku kembali ke kamar untuk tidur. Menghidupkan lilin di dalam jar kaca dan menempatkannya di meja kecil di sudut kamar. Mas Ega benar, aromanya sangat enak ketika dihirup.

Berselang beberapa jam, aku mendengar suara langkah kaki berpikir bila Mas Ega sudah pulang. Sayangnya, aku tak kuasa untuk mengecek apakah itu benar suamiku? Karena tak mampu membuka mata sangking mengantuknya.

Related chapters

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   5

    Ada aroma alkohol tercium. Deru napas berat sarat akan hasrat. Aku bisa merasakannya dari cara Mas Ega melucuti pakaianku satu persatu. Sepertinya, hari ini Mas Ega berhasil mendapatkan klien. Dan berhubungan intim adalah cara Mas Ega merayakan keberhasilan. Melerai ketegangan di antara kami sebelumnya.Di dalam kamar gelap itu, aku menerima banyak kenikmatan dan hal-hal panas memabukkan jiwa. Ini tidak seperti Mas Ega. Bahkan ini lebih menggairahkan dibandingkan malam pertama.Otot-otot kekarnya, lebar bahu yang membuatku candu untuk memeluknya, semua seperti tidak nyata. Sebab, aku baru tahu bila Mas Ega memiliki tubuh bagus nan berisi. Selain itu, banyak gerakan-gerakan baru yang membuat tubuhku bergetar syahdu. ‘’Mas…’’Setiap aku memanggil namanya, Mas Ega melumat habis bibirku. ‘’Akh…’’Setiap desahan terdengar, Mas Ega menggauliku seperti suami yang sudah lama tidak menyentuh istri.Rasanya, aku bagai dibawa terbang ke langit tujuh bidadari. Aku ingin melihat bagaimana sua

    Last Updated : 2024-01-30
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   6

    ‘’Kamu dari mana, Cantik?’’Lepasnya pelukan Mas Ega, berikut kata-kata manisnya yang beracun itu, membuatku ingin sekali meninju wajahnya.Tapi aku tidak langsung lepas kendali. Aku memilih bersabar karena harus mencari tau dulu kebenaran tentang pria semalam.‘’Kamu pulang jam berapa tadi malam?’’ tanyaku tanpa mempedulikan pertanyaanya.‘’Mas tanya apa kamu malah jawab apa,’’ serunya kesal.‘’Tinggal jawab saja apa susahnya, sih, Mas?’’ geramku dibarengi tatapan tajam. Mas Ega memasang wajah penuh tanya. Karena, baru kali ini aku yang dikenal selalu bertutur kata lemah lembut, menggunakan intonasi berbeda.‘’Kemarin kamu sama siapa ke rumah?’’ tanyaku lagi. ‘’Maksud kamu?’’Aku sangat benci melihat Mas Ega memasang wajah lugu begini. Apa dia berpikir aku tidak tau apa-apa?‘’Semalam kamu tidur di mana?’’ ‘’Tidur di kamar. Bersamamu.’’Aku tidak percaya. Jelas-jelas, laki-laki di tempat tidurku itu bukan dia. ‘’Jangan bohongi aku, Mas. Aku tau tadi malam kamu tidak sendiri.’’‘’

    Last Updated : 2024-03-01
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   7

    Hari ini gerimis membungkus kota. Bulir hujan pun turun bagai tetesan air mata di teduhnya senja.Setelah melerai ketegangan dan kesalahpahaman di antara kami berdua, aku memutuskan untuk tidur sebentar sebelum menyiapkan makan malam.‘’Sel,’’ panggil Mas Ega, padahal aku sudah tidak kuat membuka mata.‘’Hm?’’‘’Tiga puluh menit lagi kita pergi. Kamu siap-siap.’’Kutemukan Mas Ega tengah berkutat dengan ponsel ketika mata ini ku paksa untuk terbuka. ‘’Kemana? Aku mager, Mas,’’ kataku, malas. Besar harapan agar Mas Ega memaklumi ketidak inginan ku untuk beranjak dari empuknya pulau kapuk. Namun tampaknya, Mas Ega tidak mau menerima alasan apapun bila melihat dari lirikannya yang setajam belati itu.Sebenarnya, aku lelah sekali setelah menghabiskan aktivitas suami istri kemarin malam. Remuk badan dan sakit pinggang, baru terasa sekarang.‘’Pak Abi mengundang kita ke acara ulang tahunnya. Kamu harus dandan yang cantik pokoknya. Aku sudah menyiapkan gaun di lemari. Jadi, kamu tinggal pa

    Last Updated : 2024-03-03
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   8

    Setengah jam seperti yang diperintahkan, aku sudah berdiri di samping mobil putih yang pernah menyambangi rumah sederhana milik orang tuaku. Sekaligus membuat heboh warga desa.Sedikit orang yang memiliki kendaraan roda empat di tempatku, sehingga menganggap, siapapun yang memiliki benda besi ini, dianggap kaya dan berkelimpahan harta.‘’Selin.’’Di tengah asik menunggu Mas Ega selesai memakai baju, tiba-tiba seseorang memanggil namaku.Keningku langsung berkerut rapat, setelah melihat sosok yang membuat seluruh tubuhku berputar seratus delapan puluh derajat.‘’Bu Retno?’’

    Last Updated : 2024-03-11
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   9

    ‘’Astaga!’’Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa di sini? Kemana perginya Pak Abi? Apa Mas Ega yang melakukan ini?Beruntun pertanyaan di kepala tapi tidak ada jawabannya.Berulang kali kepala ini melihat kesana kemari, tetap tidak ada siapapun ku jumpai.Byur!Terdengar suara dari kamar mandi. Seseorang menekan flush kloset. Tak lama kemudian, gemericik dari shower yang dihidupkan.‘’Mas?’’ teriakku sambil turun dari tempat tidur. Memungut gaun berikut dalaman dengan hati cemas.Se

    Last Updated : 2024-03-13
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   10

    Bukan melabrak atau melayangkan pukulan pada Mas Ega, aku memilih membalikkan badan menjauhi keduanya.Mencari tempat sepi karena Mas Ega dan Ana sudah masuk ke dalam sebuah kamar.Seketika terduduk lemah, meratapi kebodohan juga kenyataan pahit ini. Aku langsung teringat akan bapak.Seharusnya aku menurutinya dan tidak termakan bujuk rayu Mas Ega dan juga ibu. Andai saja aku mendengarkan bapak waktu itu. Semua ini pasti tidak akan terjadi.Aku tidak sanggup, bila harus bercerita bahwa suamiku menjajakanku pada pria hidung belang selama ini.Ternyata benar apa kata Mbak Ros dan juga Bu Retno.

    Last Updated : 2024-03-15
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   11

    ‘’Seharusnya aku lihat apa, Mas?’’ kataku. Dengan tubuh gemetar menahan emosi.. ‘’Eh,’’ Mas Ega tampak salah tingkah. Menggaruk kepala yang tidak gatal di mana aku ingin sekali menghantam kepala yang menyimpan banyak ide jahat itu. ‘’Maksudku, kamu ngapain di sini? Terus tadi sama Pak Abi bahas apa saja?’’ kilahnya agar aku tidak curiga. ‘’Kamu dulu deh, Mas. Waktu mau pakai ruangan beliau, kamu gunakan bahasa apa sampai bisa diizinin?’’ Lagi. Mas Ega kembali menggaruk kepala. Namun kali ini disertai seringai bangga. Membuat tanganku mengepal tegang karena bisa-bisanya dia tak merasa bersalah sudah melakukan hal keji padahal kami berstatus suami istri. ‘’Kamu gak perlu tahu. Yang jelas, aku dan Pak Abi sudah seperti teman akrab. Ya, kamu tau kan maksudku? Kayak, milikku adalah milik beliau. Begitu pula sebaliknya. Kami saling menguntungkan intinya.’’ Kurang ajar! Aku benar-benar geram. Bedebah sekali menganggapku layaknya barang. ‘’Terkecuali kamu!’’ imbuhnya karena mendapati

    Last Updated : 2024-03-21
  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   12

    ‘’Sel, kamu jangan bilang Ega, ya. Jangan bilang kalau kamu tahu dari aku.’’Lagi-lagi kata-kata itu terlontar.Binar takut di mata Mbak Ros, menyiratkan betapa menakutkannya sosok Mas Ega bagi penata rias di depanku ini.‘’Memangnya kenapa kalau Mas Ega tahu, Mbak?’’‘’Aku nggak mau terdepak dari studionya Ega. Aku butuh uang.’’Jika membahas faktor ekonomi, siapapun tidak berdaya dibuatnya. Uang membuat semua orang lupa diri. Berkorban bahkan tega mendagangkan istri.‘’Kamu jangan khawatir, Mbak. Tapi aku butuh informasi tentang Mas Ega lebih banyak. Kamu bisa bantu aku kan, Mbak?’’ pintaku penuh harap.Sejenak lengang, akhirnya hatiku lega ketika Mbak Ros mengangguk setuju.‘’Ega itu sangat mencintai istri pertamanya, Sel. Yang mbak tau, istrinya itu sakit keras.’’‘’Apa mbak pernah bertemu dengannya?’’‘’Pernah. Namanya Dian.’’Uhuk!Tiba-tiba saja Mbak Ros terbatuk sampai memegangi dada. ‘’Mbak… mbak sakit?’’ Cukup sering bertatap muka, baru kali ini ku lihat Mbak Ros terlihat k

    Last Updated : 2024-04-03

Latest chapter

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   29

    Suasana di ruang vip agak tenang setelah bapak juga beristirahat. Handi pun juga tidur namun menyisakan aku yang masih terjaga.Waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Sejak tadi teringat Abi. Apa yang sedang dilakukannya sekarang? Aku bertanya-tanya dan menatap ponsel dengan hati kian mengecil.Apakah Abi masih marah?Mas, mungkin tiga hari lagi aku baru pulang. Mas apa kabarnya?Semoga saja kali ini pesanku dibalas. Perut yang dari pagi belum terisi apapun sudah berisik sekali. Aku pun pergi mencari makan di kantin, namun sebelum itu kebetulan melihat loket administrasi.Pas sekali.Aku masih penasaran mengapa tiba-tiba ibu dan bapak dipindahkan. ‘’Permisi, Mbak. Saya mau tanya, pasien atas nama bapak Sandri dan ibu Hana yang dipindahkan pagi ini ke vip.’’‘’Oh, ya. Kenapa memangnya, Bu?’’‘’Kalau boleh tahu, kenapa tiba-tiba dipindahkan?’’ Aku bergeming demi menunggu wanita berparas ayu di balik komputer mengecek sistemnya.‘’Pagi ini ada pembayaran untuk pemindahan pasien atas

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   28

    Suara berisik tiada hentinya menandakan telah dimulai aktivitas kehidupan. Mulai dari percakapan, rutinitas mengantar makanan dan obat-obatan yang dilakukan perawat, sampai pemeriksaan oleh dokter langsung.Sakit sekali badan ini karena tidur di ubin, namun segera aku berdiri karena bapak pun ternyata sudah bangun.‘’Nak, bapak mau dipindahin ruangannya.’’ Dua orang perawat berbaju biru telah mengatur sedemikian rupa agar brankar dapat digerakkan dengan mudah. Setahuku, dipindah artinya menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Aku pun yang masih mengantuk langsung segar begitu saja. ‘’Tapi bukannya bapak sudah membaik?’’ Bukan tanpa alasan karena semalam Handi bercerita bapak sudah bisa pulang hari ini.‘’Katanya mau dipindah ke ruang vip.’’ Bapak pun sama bingungnya namun hanya pasrah saja sangking tidak mengertinya. ‘’Vip?’’ Seketika menoleh pada dua perawat meminta penjelasan.‘’Maaf, Mbak. Saya hanya menjalankan tugas, kalau bapak tidak seharusnya di sini. Untuk kamar sudah di upgr

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   27

    ‘’Anak bapak, kamu datang, Nak?’’ Peluk hangat cium kasih sayang menyerbuku saat bertemu dengan bapak. Keadaannya sangat jauh lebih baik, seperti harapan juga doa-doa yang ku langitkan setiap hari.‘’Iya,Pak. Selin langsung ke sini begitu Handi ngabarin tentang ibu.’’‘’Abi mana?’’Bapak melihat jauh ke belakang, mencari seseorang yang dipikirannya mungkin akan bersamaku. Namun gelengan kepala ini membuat bapak langsung mengerti.‘’Ya sudah tidak apa-apa.’’‘’Mbak, apa kabar? Terimakasih sudah datang, Mbak. Handi benar-benar keteteran soalnya.’’ Begitu melihatku, Handi mencium tangan lalu berdiri di samping tempat tidur bapak.Dia terlihat sangat kurus untuk anak usia tujuh belas tahun. Beruntung dia tinggi jadi tidak terlalu terlihat seperti anak kurang gizi.Dan aku paham penyebabnya. Karena menjaga orang tua kami sendirian. Pasti sangat melelahkan. ‘’Kamu pasti capek. Biar mbak jaga bapak, kamu jaga ibu. Tadi mbak ke ruangannya, ibu masih belum sadar.’’‘’Iya, mbak. Ibu terlalu sy

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   26

    ‘’Menantu!’’ seru mama saat melihatku yang ternyata dicarinya.Mama duduk di atas brankar dan Abi mengikutiku dari belakang.‘’Kamu dari mana? Mama cari-cari dari tadi, tau, Menantu!’’Aku terkejut mendengar panggilan mama barusan, memang tidak salah aku memang menantunya. Tetapi, mama biasa memanggilku Selin.Aku pun bertanya-tanya ada apa dengan mama?‘’Sayang, ditanya mama kamu dari mana?’’Terlihat jelas bahwa kini aku sudah diterima menggantikan Ratih, mama ingin aku di dekatnya, padahal ada anaknya. Kalau bisa, harus ada di sekitarnya terus-menerus.‘’Sayang?’’Ya ampun, aku sampai lupa menjawab. ‘’Itu ma, tadi Selin…’’‘’Nggak mungkin buang sampah, kan, Sayang,’’ potong Abi karena memang keranjang sampah lengkap dengan isinya itu masih di tempat semula.‘’Anu… mas, tadi Selin menghubungi bapak,’’ jawabku jujur.‘’Bapak?’’ Mama menatapku dan Abi bergantian. ‘’Mama ngira kamu yatim piatu.’’ Abi tersenyum sembari mengajakku duduk di tepi brankar.Sekarang baru mengerti arti tatap

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   25

    ‘’Mas, bicaranya jangan yang aneh-aneh nanti mama dengar.’’ Aku tidak kuasa untuk tidak menunduk, merasakan wajah yang merona merah.Aku pun lagi-lagi berusaha menghindari, berpura-pura sibuk ingin membuang sampah segala.Sialnya Abi tidak menahan padahal, kan, aku sedang cari perhatian. Huh, menyebalkan sekali. Dasar suami tidak pengertian!Dia kembali duduk di samping mama, mengusap rambut yang setengahnya telah memutih. Bapak bilang, jika ingin mendapat suami penyayang carilah suami yang sayang sama ibunya. Jika dengan ibunya saja demikian apalagi dengan istrinya/Dan yang dikatakan bapak ada di diri Abi. Semuanya terpancar jelas.Haruskah aku bersyukur karena sebelumnya dijual Ega? Apa harusnya menyesal karena dari sana bisa berjumpa dengan Abi? Sesungguhnya pernikahan ini masih begitu canggung dalam menjalaninya. Mungkin karena terjadi lewat jalur yang salah.Ting.Nduk, bagaimana kabarmu, Nak?Akhirnya ada alasan jelas meninggalkan ruangan. Aku pun membalas pesan singkat itu de

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   24

    ‘’Mama mau dengar ceritanya tidak?’’‘’Cerita saja.’’ Pertanyaanku berhasil mengundang rasa penasaran mama.Aku pun tersenyum namun mencari kata yang pas untuk merangkai kalimat. ‘’Begini, Ma. Kalau makan nasi tapi lauknya habis, pasti jadi tidak enak lagi makannya, kan? Itu semua karena Mas Abi mencuri telur Selin.’’ Aku belum menuntaskan ingin melihat tanggapan mama.‘’Lalu?’’ Ternyata mama menunggu. Syukurlah.‘’Nggak tanggung-tanggung. Dua telur besar dimakannya semua. Lalu Selin hanya gigit jari. Padahal…’’ Lagi-lagi aku berhenti, ingin melihat sejauh mana mama mendengarkan.Dan benar, mama langsung bertanya ingin tahu kelanjutannya. ‘’Padahal apa?’’‘’Padahal Mas Abi juga sudah punya dua. Dia sangat serakah ternyata.’’‘’Kenapa kamu gak ngambil punya Abi juga?’’ balasannya sangat antusias. Aku pun kembali tersenyum jadinya.‘’Bagaimana mau ambil, Ma. Soalnya, Mas Abi tidak mengeluarkan telurnya. Dia sembunyikan sangat rapi.’’ Aku berpura-pura mengeluh untuk menjaga komunikasi ya

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   23

    Padahal aku hanya tidak sanggup menerima sentuhan-sentuhan itu. Diikuti gigitan-gigitan kecil pada leher dan pundak. Wajar, kan, jika aku refleks menjauhkan diri? Tetapi sepertinya yang ku lakukan itu lagi-lagi dianggap berbeda olehnya. Saat tubuh menjauh, dadaku membusung tinggi. Abi pun tersenyum nakal tetapi aku yang merasa ngeri. Bukan karena senyumannya, tetapi karena Abi terlihat seperti kerasukan setan hingga wajahnya berubah mengerikan.Kebetulan aku tidak suka tidur menggunakan bra, sehingga ketika Abi menciumi belahanku, titik pusat gunung kembar mengintip jelas. Jangan tanyakan perasaanku saat ini, karena benar-benar campur aduk. Entah aku harus bersyukur atau tidak di rumah hanya kami berdua, karena baru saja kami menyantap nasi goreng, semua langsung berubah malah aku yang disantap Abi.Seandainya ada seorang saja selain kami, mungkin akan sangat malu karena suamiku begitu bernafsu sampai tak mengenal tempat untuk menjamah istrinya.‘’Mas… nghhh…’’ Ini bukan yang pert

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   22

    Perlahan namun pasti, Abi berbaring di sebelahku, namun… memunggungiku. Apakah aku sudah kelewatan?Rasanya sangat gelisah berpikir berlebihan, menduga benar tidaknya. Inikah yang namanya tersiksa? Tadi aku membuatnya begitu sekarang malah aku yang kena batunya.‘’Abi.’’ Memanggilnya dengan suara lirih. Sangat berharap Abi akan berbalik.Namun jangankan memutar badan, malahan tidak ada jawaban sama sekali. ‘’Bi.’’ Kali ini ku gerakkan lengan kekarnya. Juga beringsut mendekat. Hingga bisa melihat wajahnya dari samping. Dan ternyata…‘’Sudah tidur?’’ Aku benar-benar tak habis pikir.Matanya memejam dan napasnya juga sudah teratur. Aku menepuk jidat sangat tidak menduganya. Astaga, kalau begini, malah diriku yang tidak bisa tidur karena menahan penyesalan.Akhirnya aku pun mencoba beristirahat walau butuh agak lama. Iseng memandangi kamar baru yang menjadi tempat tinggalku kini. Terasa asing memang, namun semua butuh waktu beradaptasi. Tidak ada yang instan.Terkecuali kebencian pada Eg

  • Istri yang Dijajakan Oleh Suami   21

    Di saat aku mengangguk, Abi tersenyum lebar lalu tanganya menelusup ke dalam tengkuk. Memulai keintiman dengan ciuman. Mematik nafsu lewat belaian halus pada bahu.Bulu kudukku meremang. Aku tak pandai melakukan ini.Ku tundukkan kepala, menghindari pagutan yang sejak tadi tidak ku balas. Namun untuk yang kesekian kali, Abi mengangkat dagu membelai wajah ini mengikuti bentuk rahang khas seorang wanita. Lalu memberikan ciuman lembut yang baru ku rasakan nikmatnya.‘’Tatap aku, Sel. Aku berjanji tidak akan pernah memperlakukanmu dengan buruk. Akan aku buat kamu bahagia.’’Sejenak aku menatap mata Abi begitu dalam. Dia terlihat sungguh-sungguh. Aku ingin percaya namun tangannya yang ingin menurunkan utas tali baju tidurku, menyadarkan jika semua ucapan hanyalah bualan. Menggunakan berbagai cara demi mendapat yang diinginkan.‘’Abi… aku…’’Mata Abi membulat liar, saat bongkahan besarku berhasil dibuka. Namun aku menutupinya dengan satu tangan. Sedangkan tangan yang satunya,‘’Abi!’’ Kud

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status