Share

26

‘’Menantu!’’ seru mama saat melihatku yang ternyata dicarinya.

Mama duduk di atas brankar dan Abi mengikutiku dari belakang.

‘’Kamu dari mana? Mama cari-cari dari tadi, tau, Menantu!’’

Aku terkejut mendengar panggilan mama barusan, memang tidak salah aku memang menantunya. Tetapi, mama biasa memanggilku Selin.

Aku pun bertanya-tanya ada apa dengan mama?

‘’Sayang, ditanya mama kamu dari mana?’’

Terlihat jelas bahwa kini aku sudah diterima menggantikan Ratih, mama ingin aku di dekatnya, padahal ada anaknya. Kalau bisa, harus ada di sekitarnya terus-menerus.

‘’Sayang?’’

Ya ampun, aku sampai lupa menjawab. ‘’Itu ma, tadi Selin…’’

‘’Nggak mungkin buang sampah, kan, Sayang,’’ potong Abi karena memang keranjang sampah lengkap dengan isinya itu masih di tempat semula.

‘’Anu… mas, tadi Selin menghubungi bapak,’’ jawabku jujur.

‘’Bapak?’’ Mama menatapku dan Abi bergantian.

‘’Mama ngira kamu yatim piatu.’’ Abi tersenyum sembari mengajakku duduk di tepi brankar.

Sekarang baru mengerti arti tatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status