Share

210. Sang Kekasih Gelap

“Haruskah kita melakukan ini?” tanya Marisa pada Adinda.

“Sepertinya begitu,” jawab Adinda sambil mengangkat alisnya.

Saat ini mereka sedang berada di ruang makan. Ayah mereka memerintahkan mereka untuk berkumpul di sana untuk makan malam bersama tamu spesial.

Ibu mereka sedang menatap layar ponsel dengan wajah gugup. Kemudian ia menaruh ponselnya di kuping. Sepertinya sambungan teleponnya tidak dijawab. Wajah sang ibu langsung berubah semakin pucat.

“Ma, apa Kian tidak mengangkat teleponnya?” tanya Marisa.

Ibunya menggelengkan kepala. “Sebentar lagi Helga akan datang ke sini, tapi Kian masih belum pulang juga. Bagaimana ini?”

Adinda sedang mengetik sesuatu di layar ponselnya. Ia mencoba menghubungi Kian, tapi ponselnya sepertinya tidak aktif karena pesan singkatnya tidak terkirim.

“Mama tidak mengerti,” ucap sang ibu dengan bahu yang merosot. “Kenapa banyak sekali masalah yang menimpa Kian? Padahal selama ini, dia tidak baik-baik saja. Apa seharusnya Mama tidak pernah memintanya untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status