Share

252. Terlambat

Desti tampak bingung mendengar pernyataan Kian.

“Tante Laureta? Kenapa? Bukankah kalian sudah berpisah lama?”

Kian mendesah. “Aku selalu mencintai Laura, lebih dari apa pun. Aku menikah dengan Helga karena terpaksa, hanya untuk memenuhi keinginan kakekmu.”

“Kenapa Om mau menurut?”

“Ya, banyak hal yang membuatku harus menurut pada keinginan kakek.”

Desti mengangguk dengan bibir yang tertekuk ke bawah. “Om pasti sedih sekali ya ditinggal wanita yang Om cintai.”

“Kenapa kita tidak membahas tentangmu? Siapa itu Erik? Teman atau teman?”

Desti tersenyum. “Teman, Om. Benar! Aku dan dia belum jadian.”

“Baguslah! Tidak usah berpacaran dengan laki-laki yang meninggalkanmu di mall yang besar seperti ini! Nanti kamu menyesal. Cari lagi pria lain yang sepadan denganmu.”

“Aku sebenarnya suka pria yang lebih tua dariku, seperti Om Kian

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
malaysianchingu
aku yang deg degan terus. astaga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status