Share

209. Destiana

Kian menarik napas untuk menenangkan dirinya. Ia harus bangkit untuk menemukan Laureta. Ia melihat jam di ponselnya, masih empat jam lagi menuju jam enam pagi.

Susah payah, Kian memejamkan mata dan memerintahkan dirinya untuk tidur. Ia merasa lelah, tapi tidak juga terlelap.

Hingga akhirnya pukul lima ia baru benar-benar terlelap. Kian membayar utang tidurnya yang terganggu hingga pukul delapan pagi. Ia bahkan tidak menyadari ketika meja kerjanya ternyata sudah dibersihkan oleh para pelayan.

Kian membuka matanya tiba-tiba hingga jantungnya berdetak cepat. Diliahtnya jam di dinding hingga membuatnya terkesiap. Kian segera membersihkan diri dan berpakaian lengkap.

Untuk pertama kalinya ia bangun setelat ini. Biasanya pukul enam pagi ia sudah siap untuk sarapan bersama keluarganya.

Kian berhenti sejenak di meja kerjanya untuk mengambil tas kerja. Lalu ia mencoba menyalakan lampu kerja yang ternyata sudah dipasang lampu yang baru. Ia menatap lantai yang sudah bersih dan rapi. Apa ia bermi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status