Share

Bab 21

Baru saja Ardian mendaratkan bokongnya di sebelah sang istri, tiba-tiba saja Natasya langsung mengomel—

"Daddy kebiasaan! Sukanya maksain kehendak. Kenapa nggak suruh orang lain aja sih, urus pabrik dan pergi ke Kalimantan?!" keluh Natasya kepada sang suami di taman rumah keluarga besar mereka.

Natasya tadinya hanya duduk sendirian di sebuah bangku panjang di taman itu. Namun, karena sudah mulai larut dan wanita itu masih terus saja termenung di sana, akhirnya Ardian menyusul. Ketika ia ikut duduk di samping sang istri, Natasya pun menyampaikan uneg-unegnya.

Wanita itu sangat kesal, karena kalau sang ayah sudah membuat keputusan bulat, maka siapa pun tidak akan boleh membantah, kecuali sang nenek. Ya, Steven tidak akan mau mendengar penolakan dari siapa pun juga. Pria paruh baya itu hanya mau menurut kepada ibunya saja.

"Masih dalam proses juga pabriknya, Sya ...," sahut sang suami berusaha menenangkan istrinya.

"Iya, emang. Tapi 'kan, tetep aja aku disuruh pindah nanti kalo pabrikn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status