Share

Bab 20

Sesampai di kamar Sarah, ternyata ada Ely—bibi dari Nay—yang sedang mengobrol bersama Sarah.

"Eh, ada kamu, Hen?" sapa Ely kepada keponakan kesayangannya itu.

Hendi mengulas senyum semringah sambil meraih tangan sang bibi dan mengecup kedua pipi bibinya itu. "Bibi apa kabar? Bu Sarah juga gimana?" Tak lupa pria itu pun menyapa Sarah di pembaringannya.

"Alhamdulillah, Bibi baik ... mana Nisa sama Fikri?"

Fikri adalah anak Hendi yang masih berusia dua tahun.

"Ibu baik, alham—dulillah. Iya nih, mana istri dan anakmu, Hen?" sahut Sarah. Lidahnya sudah lebih baik dalam berbicara. Karena sering melakukan terapi. Bell palsy di wajahnya pun sudah tidak separah waktu itu.

"Mereka nggak ikut, sedang di Bogor."

Hendi, Ardian, dan Natasya pun mengambil duduk di kursi yang disediakan di ruang kamar itu.

Natasya berusaha menghindari tangan sang suami karena merasa risih Ardian terus saja tidak mau melepasnya.

Namun, Ardian sengaja mempererat genggaman tangan mereka. Ia memasang wajah cuek di had
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status