Share

Bab 26

Keluarga Daddy dan juga Ibu tampak kembali berkumpul. Kali ini bukan untuk acara makan-makan lagi. Akan tetapi, menghadiri pemulasaran dan pemakaman jenazah Grandma.

Para tetangga dan warga desa silih berganti berta'ziah dan menyampaikan rasa belasungkawa kepada kami semua. Tidak ketinggalan hadir juga mantan ibu mertuaku—Mama Sufia— dan juga mantan adik iparku—Naura.

"Salam dari papa buat keluarga Arnold ya, Ar. Kami ikut berduka cita," ucap Mama kepadaku.

"Iya, Ma," jawabku singkat.

"Kak Tasya mana, Bang?" tanya Naura.

"Ada di sana." Aku menunjuk ke arah tempat duduk Tasya yang sedang dihibur oleh sahabat dekatnya, Afika. "Tasya terpukul banget dengan meninggalnya Grandma," lanjutku.

Mama Sufia dan Naura mengangguk-anggukkan kepala. Mereka tentu memahami apa yang dirasakan keluarga ini. Mereka dan aku juga dulu pernah merasakan hal yang sama. Yakni kehilangan seseorang yang sangat dikasihi. Bahkan Mama waktu itu sampai pingsan beberapa kali ketika menghadapi kematian putri pertamany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status