Share

Bab 28

"Abang dan Kak Tasya bisa dateng, 'kan?" tanya Naura memastikan, "ini juga undangan buat Pak Hardi dan juga Arya," lanjutnya menunjukkan surat undangan dua lembar lagi.

"In syaa Allah, Nau. Nanti ini Abang sampekan," ujar Ardian sembari mengibas pelan surat undangan tersebut.

"Ya udah kalau gitu aku pamit dulu, Bang. Salam aja buat Kak Tasya dan Pak Hardi ya," imbuh Naura sembari bangkit berdiri.

"Oke. Hati-hati," sahut Ardian seraya menggiring mantan adik iparnya sampai ke pintu.

***

Sementara di rumah keluarga Arnold, tampak Hendi yang baru mendaratkan bokongnya di ruang tengah karena dipanggil oleh sang kakak.

"Kenapa, Kak? Kok, tumben ngajak aku ngobrol berdua gini?" Hendi menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Ia heran, karena sepekan ini ia biasa berkumpul dengan anggota keluarga lain juga saling bercanda dan berbicara. Kali ini Nay memanggilnya dam berkata ingin bicara serius berdua saja.

"Kamu jangan pura-pura lagi sama Kakak. Kakak tahu, kamu pasti ada masalah 'kan, sama Anni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status