Share

Bab 22

*Ardian POV

"Kamu lebay tahu nggak?! Apalagi ini di hadapan Kak Hendi!"

Dahiku mengernyit keras mendengar dia berulang-ulang menyebut nama Hendi. Memang kalau di hadapan Hendi kenapa?! Daging merah di dalam dada ini terasa benar-benar panas!

"Lagipula aku juga nggak bakal pernah mau dicium sama kamu, meskipun di ruang privasi sekalipun!" serunya makin terlihat kesal.

"Oh, yaa?!" Dengan cepat Aku menangkap tangan Natasya dan menariknya ke dalam pelukanku.

Ia tampak terperanjat dengan apa yang kuperbuat.

"Lepasin, ah, Ardian!" Ia berusaha meronta.

Akan tetapi, aku justru mempererat pelukan dan menarik tubuhnya semakin rapat. "Memangnya kenapa kalau aku mau cium kamu? Kamu 'kan, istriku, heh? Jangankan cuma cium, bahkan lebih dari itu, aku berhak!" ucapku geram.

Natasya terus saja berontak. Namun, ia pasti tahu perbuatannya itu sia-sia. Kekuatannya tak sebanding denganku.

"Kamu sudah janji ke aku akan menuruti apa yang aku mau. Ingat?"

Tasya menatap nanar ke arah bibirku. Ia tidak mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status