Share

Chapter-04

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-09-28 05:12:17

Sebuah nomor ponsel tak dikenal menelpon Rania beberapa kali. Dia pun menatap nomor ponsel itu dengan aneh. Pasalnya nomor itu telah menelpon Rania sebanyak lima kali. Karena penasaran Rania pun langsung kembali menelpon nomor ponsel itu, siapa tahu saja ada yang penting sampai nomor itu menelponnya sebanyak lima kali.

"Hallo … " sapa Rania ketika teleponnya tersambung.

"Rana … ini aku Abrisam. Bisa kita ketemu? Aku ingin mengenal kamu jauh lebih dalam lagi."

Rania menatap Adhitama dengan nanar, jika dia meninggalkan Adhitama lalu siapa yang akan menjaga ayahnya?

Wanita itu hendak menolak, karena dia harus menjaga ayahnya. Tapi ketika melihat pintu rumah sakit di bila begitu lebar, dan masuklah Rana. Tentu saja Rania langsung mengatakan iya pada Abrisam. Dia bisa menemui Abrisam saat ini juga, dan meminta Abrisam untuk menyebutkan tempatnya.

Masalah pernikahannya itu, Adhitama menolaknya. Dia tidak setuju jika Rania harus menggantikan posisi Rana. Tapi Rania mencoba membuat Adhitama mengerti, jika bukan karena Rana. Mungkin ayahnya itu tidak bisa di operasi. Bukannya berterima kasih, Adhitama harus memilih mati jika harus menatap putri kecilnya menderita. Memangnya menjadi istri pengganti itu enak? Tidak ada yang enak sama sekali, apalagi Rania menikah dengan orang buta. Walaupun kaya, tapi tetap saja Adhitama tidak suka. Itu tandanya Rania akan menjadi tulang punggung pria itu. Padahal Adhitama menginginkan menantu yang sempurna, yang bisa menjaga dan juga melindungi Rania. Bisa membuat Putri kecilnya itu bahagia lahir dan batin. Namun … hal itu harus ditelan mentah-mentah oleh Adhitama ketika mendengar ciri-ciri pria yang akan menikah dengannya. Tapi tidak masalah, jika Rania mampu menjalani hidupnya dengan baik. Apapun keputusan wanita itu Adhitama akan mendukungnya.

"Rana titip Ayah ya. Aku harus nemuin Abrisam dulu." kata Rania.

"Hmm, cepet!!"

Rania mengangguk kecil, dia akan cepat menyelesaikan tugasnya untuk bertemu dengan Abrisam. Setelah itu kembali ke rumah sakit dan menjaga Ayahnya. Mengendarai taksi online, Rania pun duduk dengan gugup. Rana tidak mengatakan apapun pada Rania untuk apa Abrisam mengajaknya bertemu. Dia hanya takut salah bicara, dan membuat Abrisam menyadari jika yang menikah dengan dirinya bukanlah Rana melainkan Rabia.

Membutuhkan waktu lima belas menit, Rania pun sampai di sebuah cafe pinggiran kota. Wanita itu segera masuk dan mencari keberadaan Abrisam, yang ternyata duduk di kursi seorang diri. Ah tidak!! Disana juga ada Bagas hanya saja jarak duduk mereka cukup jauh. Jadi Bagas itu cuma mengawasi Abrisam saja, tidak membutuhkan seauatu kata Abrisam. Pria itu hanya perlu mengangkat jari kelingkingnya, dan Bagas akan tahu apa yang diinginkan Abrisam.

"Mas Abri maaf terlambat, tadi agak macet." kata Rania ketika sampai di depan Abrisam.

Pria itu mengangkat satu tangannya untuk mencari keberadaan Rania. Tentu saja Rania langsung mengulurkan tangannya ke arah Abrisam, dan duduk di depan pria itu.

"Maaf ya Mas."

"Nggak papa kok. Aku juga baru datang tadi." jawab Abrisam.

Dengan mengangguk kecil, Rania pun menggulung rambutnya. Toh, Abrisam juga tidak akan tahu apa yang dilakukan Rania. Dan pria itu juga tidak akan tahu, apa yang dipakai oleh Rania. Baju lusuh miliknya, yang menurut Rania sangat bagus.

"Mas Abri udah pesen sesuatu?"

Abrisam menggeleng. Dia belum memesan apapun sejak dia datang. Karena Abrisam tengah menunggu Rania dalam lebih dulu, barulah Abrisam baru memesan makan. Lagian Abrisam juga tidak tahu, makanan kesukaan Rania. Itu sebabnya dia lebih baik menunggu Rania datang daripada salah memesan makanan.

"Kalau aku orangnya nggak suka makanan yang terlalu pedas. Kalau Mas Abri sukanya apa?" ucap Rania dan mengembalikan buku menu, ketika sudah memesan sesuatu.

"Aku … apapun aku makan. Aku suka semua makanan, kecuali yang berbau santan."

Rania memesan beberapa menu makanan, yang tidak bersantan dan juga pedas. Selama menunggu, Rania juga sesekali membenarkan cepolan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Mas Abri kenapa sih ngajakin aku ke sini? Kayaknya nggak cuma buat kenalan aja kan?" tanya Rania.

Sejak berangkat dari rumah sakit, itu yang dia pikirkan di dalam otaknya. Jika Abrisam tidak mungkin mengajak Rania bertemu, hanya untuk berkenalan saja. Sedangkan sejauh ini hubungan yang dilandasi kebohongan, berjalan begitu lancar sesuai kemauan Rana.

Abrisam sendiri langsung menggunakan jari kelingkingnya, sehingga membuat Bagas segera datang dengan banyak kotak di tangannya. Tentu saja hal itu langsung membuat Rania bingung seketika.

"Aku ngajakin kamu kesini, buat ukur cincin pernikahan kita. Aku nggak tau ukuran jari kamu, dan juga model apa yang kamu suka. Makanya aku minta kamu datang, buat nentuin pilihan cincin pernikahan kita. Kamu tahu sendiri kan kalau aku … "

"Iya aku tahu." sela Rania cepat sebelum Abrisam melanjutkan ucapannya. Dia tidak ingin mendengar apapun, tentang Abrisam dan segala kekurangannya. Jika Rania sudah menyetujui apa yang dia mulai, maka dia akan menerima apapun konsekuensinya dan juga keadaannya.

"Iya kamu pilih ya, sesuai kesukaan kamu aja."

Rania tersenyum kecil, dia pun menatap banyak model cincin di hadapannya. Terlihat sangat mewah, mahal dan elegan. Sayangnya, pilihan Rania jatuh pada satu cincin berwarna putih dengan lempengan yang tidak begitu besar, cincin yang memiliki satu mata biru yang terlihat sangat cantik. Cincin yang paling sederhana diantara banyak cincin.

Dengan senyum manisnya, Rania menatap cincin itu dengan memuja. "Aku pilih ini. Cincinnya cantik, ada warna birunya." ucap Rania mengusap permata cincinnya. Biru adalah warna kesukaan Rania. Yang baginya, apapun masalahnya, apapun rintangannya, selalu ada cahaya terang di setiap langkahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-05

    Abrisam meminta Bagas untuk menceritakan apa yang terjadi ketika dia makan malam bersama dengan Rana..bagaimana wajahnya, bentuk rambutnya, pakaian apa yang dia gunakan. Abrisam ingin sekali mengetahui semua itu. Namun, takdir berkata lain di kehidupan Abrisam. Bagas menceritakan apa yang digunakan Rana ketika bertemu dengan Abrisam. Pertama, saat di cafe bersama dengan keluarga. Rana mengenakan baju yang begitu mahal, penuh dengan perlak-perlik. Kedua, ketika bertemu di taman, Bagas hanya melihat Rana mengenakan dres biasa dengan warna peach. Panjangnya hanya di atas lutut dengan flat shoes berwarna gelap. Tas kecil dan kuncir rambut yang menjadi gelang di tangan kirinya. Ketiga, Batas melihat Rana datang kembali mengenakan baju abu-abu. Abu-abunya tidak seperti abu-abu pada umumnya, ada noda putih, dengan celana hitam panjang yang warnanya hampir mirip dengan bajunya. Dia juga hanya mengenakan flat shoes biasa seperti di taman, dan juga tas kecil. Dan lagi, Rana menguncir rambutnya

    Last Updated : 2024-10-09
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-06

    Hari ini Adhitama sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Sebenarnya, belum!! Tapi Adhitama memaksa Rana untuk pulang ke rumah, dengan alasan jika Adhitama tidak betah di rumah sakit. Selain bau obat, dia juga tidak bisa tidur nyenyak. Takut-takut jika kamar sebelah meninggal, atau mendengar sirine ambulan. "Ya ampun Ayah, begitu aja takut. Kan kita juga nantinya bakalan pulang ke pangkuan Bapa." ucap Rania. Adhitama terkekeh. "Ya tapi kan masalahnya Ayah belum siap. Ayah masih pengen lihat putri Ayah bahagia dulu, menemukan pasangan hidupnya yang tepat. Baru Ayah bisa pulang ke pangkuan Bapa dengan damai." Mendengar hal itu Rania pun menahan tangisannya. Dalam hati Rania berterima kasih pas Rana yang telah membantunya. Mungkin jika Rana tidak datang tepat waktu, Rania pasti akan kehilangan Adhitama. Langsung saja Rania memeluk pria tua itu dengan hangat, mengusap air matanya dengan begitu kasar. Agar orang yang dia peluk, tidak tahu jika putri kecilnya ini tengah menangis. "A

    Last Updated : 2024-10-12
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-07

    Di tengah jalan, hujan tiba-tiba turun. Bahkan ketika masuk ke dalam butik yang dimaksud Rana tadi, Rania harus basah kuyup dulu. Menepuk bajunya yang basah dan juga membenarkan rambutnya, Rania mengintip Abrisam yang ternyata sudah berada di dalam butik. Kalau begini caranya, Rania sendiri yang akan malu ketika bertemu dengan orang banyak. Dia sudah seperti tikus kecemplung selokan. "Sisirnya mana sih, kok nggak ada!" gumam Rania mengacak isi tasnya. Dan nyatanya sisir kecil yang selalu dia bawa pun tidak ada. Dia baru ingat, jika sisir itu berada di tempat ke kerjanya beberapa hari yang lalu. Lebih tepatnya, disaat Cinta meminjam sisir itu, dan Rania lupa memasukkan kembali sisirnya ke dalam tas. "Rana … " Panggilan itu membuat Rania menoleh. Dia pun menatap Bagus yang keluar dari pintu butik. "Bagas … ada apa?" tanya Rania layaknya orang bodoh. Tentu saja pria itu datang untuk menjemput Rania, dan meminta wanita itu untuk masuk ke dalam. Tapi keadaan Rania yang basah kuyup

    Last Updated : 2024-10-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-08

    Tepat jam delapan malam, Rania baru saja sampai di rumah. Dia pun segera masuk ke rumahnya dan mengganti bajunya dengan baju kering. Biasalah, karena masih hujan dan Rania nekat untuk pulang. Akhirnya dia pun menerobos derasnya hujan untuk sampai di rumah. Mana tidak membawa payung sama sekali, dengan harapan Rania tidak akan sakit. "Ayah ini so-- Rana kamu masih disini." Rania memekik kaget ketika melihat Rana yang masih ada di dalam rumahnya. Cepat-cepat Rania meminta maaf pada Rana karena menunggunya cukup lama. Bahkan Rania juga sempat mempersilahkan Rana untuk pulang, karena hari sudah gelap. Sudah dipastikan jika Grace akan khawatir, mengetahui jika Rana tidak pulang ke rumah. Tentu saja hal itu langsung ditolak oleh Rana. Dia akan menginap malam ini, dan kembali pulang esok pagi. Tidak mungkin juga dia pulang dengan keadaan di luaran sana masih hujan. Bukannya apa, tapi Rana malas saja jika harus keluar rumah saat hujan.Hal itu langsung membuat Rania tersenyum. Dia pun lan

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chaptee-09

    Keesokan harinya, Rana pun memilih untuk pulang. Grace terus saja menelponnya sejak setengah jam yang lalu. Dan nyatanya, Rana paling malas jika harus menerima panggilan itu, dan mendengar omelan Grace. Semalam, Rania menceritakan apa saja yang mereka lakukan. Termasuk menurunkan Rania di depan rumah Rana. Dimana Abrisam mengajak Rania ke sebuah butik untuk memesan gaun pernikahan mereka. Dan juga pergi membuat undangan sesuai apa yang Rania inginkan. Katanya, semua sesuai keinginan Rania. Itu sebabnya Rana meminta Rania bercerita dengan sedetail mungkin. "Yaudah aku pulang. Nanti kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin aku. Apalagi Abrisam sekarang udah punya nomer kamu. Yang jelas dia nggak akan telepon aku lagi." kata Rana. Rania mengangguk. "Iya. Kalau dia telepon aku, nanti aku langsung ngabarin kamu." Rana bergumam dia pun langsung mengambil kunci minimnya, dan memilih pergi. Dia harus pulang cepat dan mengurus semuanya. Setelah Rania menikah dengan Abrisam, dia harus segera p

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-10

    Memasuki makan siang, Rania pun melepas celemek di tubuhnya. Dia pun memilih membeli roti panggang yang berada di seberang jalan. Entah kenapa akhir-akhir ini Rania ingin makan sekali roti panggang. Bahkan Rania juga lupa kapan terakhir dia membeli roti panggang untuk dirinya dan juga ayahnya.“Mau kemana Ran, kok buru-buru.” kata Vano, ketika menyadari jika Rania ingin pergi dari cafe. Ya selama ini Rania bekerja di salah satu cafe di ibukota. Cafe ini hampir setiap hari ramai pengunjung. Entah anak muda, ibu-ibu arisan atau bahkan beberapa orang pebisnis yang menyewa ruang privasi. “Beli roti panggang Mas. Kenapa? Mau titip?”Vano menggeleng. “Nggak lah. Cuma mau tanya aja.”Rania menunjukkan wajah cemberutnya, dia pun memilih cepat pergi dari cafe ini sebelum roti panggang depan itu tutup. Maklum saja toko itu buka dari jam tujuh pagi sampai jam dua belas siang, lalu buka kembali jam empat sore sampai jam sepuluh malam. Dan jika Rania belinya malam, sudah dipastikan jika dia tida

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-11

    Rania mendadak gugup ketika dia bertemu dengan Selena, Ibu Abrisam. Siang ini Rania mendapat telepon dari Bagas. Jika Selena ingin bertemu dengan Rania. Ralat!! Sebenarnya ingin bertemu dengan Rana, karena Rania yang menggantikannya. Itu sebabnya dia datang, sedangkan Rana tentu saja wanita itu pergi entah kemana. Agar Grace tidak curiga dan marah padanya. Seperti saat ini Selena yang mengundang Rania untuk makan siang bersamanya, dan juga membahas tentang pernikahan mereka. Selena juga memuji Rania yang pandai masak, dan rasa masakannya sangat enak. Selena berani bertaruh, jika wanita itu membuka usaha catering atau makanan ringan sudah dipastikan akan laku keras. "Tante bisa aja." ucap Rania malu. "Serius loh. Tadi sambal cumi kamu enak banget. Abri aja sampai nambah." goda Selena. Rania tersipu malu, dia pun menyimpan sambal cumi yang ada di dalam lemari pendingin. Sambal cumi ini bisa bertahan dua minggu jika berada di lemari pendingin.Kalau begini ceritanya, Selena juga beta

    Last Updated : 2024-10-22
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-12

    Rania sampai dirumah pukul enam sore. Untuk saja cuaca hari ini cerah dan tidak turun hujan. Dia tidak harus drama lagi, karena hujan turun dan membuat kepala Rania pusing. Bahkan tidak hanya itu, Rania juga dikejutkan oleh kedatangan Rana yang ternyata seharian ini menemani ayahnya di rumah. Meskipun rumahnya harus menjadi kapal pecah karena ulah Rana. "Yang bayar tagihan AC siapa, Rana. Itu listriknya pasti mahal banget." kata Rania, menyodorkan satu kotak roti pandan pada ayah dan juga Rana. Wanita itu menoleh cepat menatap Rania dan juga pendingin ruangan di kamarnya secara bergantian. "Calon istrinya Abrisam bayar listrik aja nggak mampu!!" "Rana--" "Aku yang bayar, kalau Kakak nggak mampu!" Sebenarnya bukan tidak mampu. Rania itu mampu membelinya. Tapi kamu Rania hingga harus memikirkan biaya hidupnya selanjutnya setelah membeli barang seperti itu. Nyatanya kipas angin yang ada di kamar Rania saja tidak pernah menyala, apalagi ini pendingin ruangan yang dipakai atau tidak t

    Last Updated : 2024-10-22

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-199

    “Kamu hari ini tidak ke kantor?” tanya Abrisam saat dia baru saja mendaratkan pantranya di pinggiran tempat tidurnya.Rania yang sibuk melibatkan baju pun tersenyum. “Sorry ya Mas aku nggak ngabarin kamu ya, tadi aku nggak ke kantor karena harus ketemu Ayah.” “Lain kali tolong bilang ya, jangan pergi kemana-mana dan aku tidak tahu.” Sekali lagi Rania hanya bisa meminta maaf saja tanpa mengurangi apapun. Dia juga bilang pada Abrisam jika dia akan jarang mengantar makan siang, mungkin akan menitipkan pada Bagas atau mungkin satpam kantor. Bukannya apa hanya saja Rania merasa sungkan dengan banyak orang yang menatap Rania secara terang-terangan meskipun mereka tahu jika Rania adalah istri Abrisam. Tetap saja rasa sungkan itu masih ada.Sejujurnya Abrisam tidak suka hal itu, dia ingin membantah dengan apa yang menjadi keputusan Rania. Tapi sebisa mungkin dia menghargai apa yang menjadi pikirannya. Mungkin dia lelah jika harus pulang pergi dari rumah ke kantor dan belum juga terjebak mac

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-198

    Bukannya marah, Claudia malah tertawa. Apa yang dia katakan memang benar, lagian Rania itu sama sekali tidak pantas jika harus bersanding dengan Abrisam. Harusnya Rania itu sadar diri, pernikahan ini hanya dijodohkan, Abrisam tidak mungkin mencintai Rania seperti Abrisam mencintai Claudia. Benar!! Itu memang benar!! Rania tidak pernah mendapatkan cinta Abrisam. Dia juga tahu, jika selama ini Abrisam menjaga perasaannya untuk orang lain. Tapi bisakah jangan diingatkan kembali? Dia baru saja senang ketika pria itu mengajak Rania untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya, bahkan Rania berpikir jika Abrisam sudah bisa menerima dia dengan sepenuhnya. Hanya saja rasa cinta itu memang belum dia dapatkan. Rania tidak menuntut akan hal itu, dia juga sadar diri. Selain masih ada masa lalunya, Rania bukanlah orang yang seharusnya Abrisam nikahi. Kesal dengan perkataan Claudia, Rania pun memutuskan untuk pergi. Dia tidak lagi mau menjadi bahan tontonan banyak karyawan Abrisa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-197

    “Wanita murahan seperti kamu ngapain kesini!!” Rania langsung menghentikan langkahnya, menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat Claudia yang baru saja datang ke kantor Abrisam. Dia bilang apa? Rania wanita murahan? Apa dia lupa jika Rania adalah istri sah dari Abrisam?Claudia mendekat dia pun berdiri di depan rania dengan angkuhnya. “untuk apa kamu datang ke kantor kekasihku?”Apa dia bilang kekasih? Rania tersenyum begitu manis, dia pun menunjukkan kotak makan yang dia bawa pada Claudia Jika dia datang ke sini untuk mengantar makan siang untuk Abrisam Pagi tadi suaminya itu meminta rania untuk mengantar makan siang, sedangkan biasanya rania langsung membawakan makan siangnya ketika merek berangkat ke kantor Tapi kali ini entah kenapa Abrisam ingin Rania datang, padahal Rania sudah lama tidak pernah datang ke kantor Abrisam. Seharusnya hal ini dilakukan oleh Claudia jauh-jauh hari yang lalu. Dimana dia kembali ingin menjalin hubungan kembali dengan Abrisam. dan pagi ini, kecup

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-196

    Usia bertemu dengan Claudia, Abrisam memutuskan untuk mencari keberadaan Rania. Tapi wanita itu tidak menyahut ketika Abrisam terus memanggil namanya. "Rana … kamu dimana?" teriak Abrisam kesekian kalinya. "Kenapa Mas? Aku habis mandi, nggak denger kamu panggil." ucap Rania beralasan. Matanya sembab, hidung memerah. Dia baru saja menangis dibawah guyuran air shower. Bohong jika dia tidak mendengar suara Abrisam yang terus saja memanggil namanya. Sedangkan sejak tadi, Rania mendengarkannya hanya saja dia malas untuk menjawab ucapan Abrisam. Toh, tidak ada gunanya juga. Dia kembali juga dengan wajahnya sumringah, apa mereka kembali? Atau Abrisam suka dan bahagia ketika mendapat ciuman dari Claudia? Yang mungkin berbeda dengan apa yang dilakukan Rania pada Abrisam. "Loh, kamu udah mandi? Kok nggak nungguin aku?" Untuk apa juga dia harus menunggu Abrisam? Bukannya dia sudah bahagia bersama dengan mantan keka

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-195

    Tangisan Claudia pecah akan hal itu, dia pun memeluk tubuh Abrisam kembali dengan erat. Bahkan Claudia memohon pada Abrisam untuk tidak meninggal dirinya. Apa Abrisam lupa pada janjinya dulu? Sedangkan Abrisam berjanji pada ibu Claudia, jika dia tidak akan meninggalkan Claudia sama sekali. Ibunya sudah meninggal, dan Claudia juga tidak memiliki siapapun lagi kecuali Abrisam. Ayahnya juga pergi entah kemana bersama dengan istri barunya. Apa iya Abrisam tega melihat hal ini? Kalau dibilang tega atau tidak, tentu saja tidak!! Claudia cukup tau bukan bagaimana sudah Abrisam selama ini, yang tidak bisa melihat orang yang dia cintai susah. Apapun yang dia minta, apapun yang dia inginkan, sebisa mungkin Abrisam mengabulkannya. sedangkan Claudia hanya meminta janji itu, janji Abrisam pada ibu Claudia sebelum meninggal. Dimana Abrisam tidak akan meninggalkan Claudia sedikitpun. Tapi kali ini apa? Dia malah menikah dengan wanita lain dan itu bukan Claudia. "Claudia tolong

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter- 194

    "Abrisam!!! Buka pintu nya!!" teriak Claudia. Pagi ini, terpaksa dia datang ke rumah Abrisam untuk bertemu dengan pria itu. Dia meminta kejelasan pada pria itu dan alasan apa kenapa dia menolaknya. Bukannya dia sudah meminta maaf atas apa yang dia lakukan? sungguh, Claudia menyesal akan hal itu. Dia menyesal telah meninggalkan abrisam waktu itu. Itu sebabnya dia kembali ingin berbaikan dengan Abrisam. Tapi yang ada wanita itu malah mendapat penolakan yang sama sekali tidak diharapkan oleh Claudia. "Abrisam buka pintunya!!" teriak Claudia kembali. Tak lama pintu rumah ini pun terbuka menunjukkan mbok Atun dengan wajah bingungnya. "Non Claudia mau ngapain kesini pagi-pagi? Den Abri masih tidur, Non." "Saya mau bicara sama Abrisam!! Ini penting, Mbok!!" "Tapi den Abri masih tidur, Non!!" Nyatanya cLaudia sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Dia mendorong mbok Atun untuk minggir dari hadapannya. Lalu, berteriak kembali di dalam rumah sambil memecahkan barang mahal milik Abrisam.

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-193

    Menjelang malam, mendadak Rania menjadi gugup. Jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya, dan yang jelas Rania tidak kunjung pergi ke kamarnya untuk memenuhi kebutuhannya sebagai istri. Padahal tadi, Abrisam berpesan setelah makan malam selesai, Abrisam ingin Rania masuk ke dalam kamarnya dengan cepat. Sayangnya, Rania malah menyibukkan dirinya di dapur, dengan membuat jus dingin untuknya. Sedangkan selama ini, selama tinggal dengan mereka. Tak sekalipun Rania membuat jus tengah malam macam ini, tentu saja hal itu menarik perhatian Selena. Wanita tua itu berdehem, hingga membuat Rania memokeh kaget. "Lagi buat apa Rana?" tanya Selena selembut mungkin. Meskipun dia sempat mendengar ucapan Rania dan juga Abrisam. "Ha … ini loh Ma, bikin jus." jawab Rania gagap."Tumben banget minta buatin jus malem-malem begini. Biasanya kan gak pernah." Rania mati kutu dia buat jus juga hanya alasan saja. Tapi kenapa Selena bertanya lebih jauh lagi sih. W

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-192

    “Tadi aku ketemu Leon.” ucap Rania.Saat ini wanita itu berada di ruang tengah, menemani Abrisam minum kopi sore hari. wanita itu tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara Rania dan juga Abrisam, itu sebabnya dia mengatakan ini pada Abrisam. Wanita itu juga menjelaskan jika pertemuan mereka secara tidak sengaja, siang tadi rania memang sempat izin pada Abrisam untuk menemui Gaby di tempat kerjanya. sekalin minum kopi dan menemano Gaby makan siang. Entah datangnya dari mana, Rania juga tidak tahu kenapa bisa Leon datang dan bergabung dengan mereka. Leon hanya ingin mendengar jawaban Rania kembali, mungkin pria itu masih berharap jika Rania akan berubah pikiran dan mau menerima Leon. Hanya saja karena Rania tidak ingin dia menolak Leon kembali. Mendengar hal itu entah kenapa malah membuat Abrisam tersenyum. padahal dia sudah ketakutan, jika suatu saat nanti Rania akan berpaling pada pria lainnya setelah merasa bosan, atau malu memiliki Abrisam. Ternyata tidak, wani

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-191

    Mendapat penolakan dari Rania, Leon pun memutuskan untuk menemui wanita itu kembali. Dia masih tidak terima dengan apa yang rania katakan, bagaimana bisa dia menolak Leon dan memilih Abrisam? Pria buta yang tidak bisa berbuat banyak hal dalam hidupnya. Dia hanya bisa diam, duduk diam, dan merepotkan banyak orang. Sedangkan Leon? Bisa dilihat dia tampan, gagah, dan memiliki segalanya. bahkan Leon berpikir tidak ada yang bisa menolak pesona dirinya selama ini. Untung saja saat ini mereka bertemu di salah satu cafe, dimana rania sedang minum kopi bersama dengan Gaby. Leon pun mendekat, dia pun langsung duduk di antara mereka sehingga membuat Rania maupun Gaby terkejut. “Pak Leon disini juga.” tanya Gaby kaget. Dia bahkan sampai melirik ke arah Rania yang hanya diam saja. Leon tak menjawab, dia malah lebih memilih menatap rania yang diam saja. Wanita itu seolah tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Leon. “Kita butuh bicara.” ucap Leon.Alis Rania mengkerut. “Mau bahas apalagi? masa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status