Share

Chapter-06

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-10-12 11:42:59

Hari ini Adhitama sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Sebenarnya, belum!! Tapi Adhitama memaksa Rana untuk pulang ke rumah, dengan alasan jika Adhitama tidak betah di rumah sakit. Selain bau obat, dia juga tidak bisa tidur nyenyak. Takut-takut jika kamar sebelah meninggal, atau mendengar sirine ambulan.

"Ya ampun Ayah, begitu aja takut. Kan kita juga nantinya bakalan pulang ke pangkuan Bapa." ucap Rania.

Adhitama terkekeh. "Ya tapi kan masalahnya Ayah belum siap. Ayah masih pengen lihat putri Ayah bahagia dulu, menemukan pasangan hidupnya yang tepat. Baru Ayah bisa pulang ke pangkuan Bapa dengan damai."

Mendengar hal itu Rania pun menahan tangisannya. Dalam hati Rania berterima kasih pas Rana yang telah membantunya. Mungkin jika Rana tidak datang tepat waktu, Rania pasti akan kehilangan Adhitama. Langsung saja Rania memeluk pria tua itu dengan hangat, mengusap air matanya dengan begitu kasar. Agar orang yang dia peluk, tidak tahu jika putri kecilnya ini tengah menangis.

"Ayah bilang apa sih. Rania masih pengen ditemenin Ayah loh. Intinya, Ayah harus cepat sembuh. Ayah harus temenin Rania sampai Rania tua nanti. Ayah juga harus janji, kalau Ayah nggak akan ninggalin Rania."

Adhitama menggeleng, dia tidak bisa berjanji dengan hal ini. Karena Adhitama saja tidak tahu, usianya akan sampai mana. Hanya bisa tersenyum kecil dan mengusap puncak kepala putri kecilnya. Ya, Adhitama selalu menganggap jika Rania adalah putri kecilnya, sampai kapanpun Rania akan tetap menjadi putri kecilnya.

Selesai berpelukan, Rania segera membereskan semua pakaian Adhitama, dan dia masukkan kedalam tas. Setelah itu barulah Rania memegangi tangan Adhitama, untuk turun dari brankar.

"Kita pulang ya Yah." ucap Rania.

"Iya. Ayah udah nggak tahan lagi di rumah sakit. Baunya bikin Ayah mual."

Rania tertawa kecil, dia pun meminta Adhitama untuk duduk di kursi roda. Sayangnya, ayahnya itu keras kepala. Memilih berjalan santai dengan Rania, dibanding harus duduk di kursi roda. Lagian, Adhitama ini tidak sakit parah. Dia hanya sakit jantung saja, tidak sakit parah. Tapi tetap saja, menurut Rania itu sangat parah.

Ketika membuka pintu ruang inap Adhitama, Rania malah dikejutkan dengan Rana yang sudah berdiri di depan ruang inap ini. Tangannya hampir saja memegang gagang pintu, jika Rania tidak membukanya.

"Rana … " panggil Rania bingung. Tumben sekali dia datang ke rumah sakit? Perasaan Rania juga tidak bilang pada Rana, jika ayahnya akan pulang hari ini. "Tumben kamu kesini? Ada apa?" tanya Rania bingung.

"Abrisam ngajakin fitting baju. Kamu harus kesana, Ayah biar aku yang nganter pulang." ucap Rana.

Rania mendadak sedih, niat hati setelah pulang dari sini ingin membelikan Adhitama sepiring soto daging. Tapi yang ada Rana memintanya bertemu dengan Abrisam. Wanita itu ingin sekali menolak, namun, tatapan Rana membuat Rania mengangguk kecil. Ingat Rania!! Kamu berhutang budi atas nyawa ayahmu, jika bukan karena Rana, Ayahmu tidak akan selamat.

"Ayah pulang sama Rana ya. Nanti pas Rania pulang, Rania beliin soto dagingnya." pamit Rania.

Adhitama tersenyum, menepuk kepala Rania penuh sayang. "Iya. Ayah tunggu dirumah ya."

Setelah mengucapkan hal itu, barulah Rania pergi dari hadapan Adhitama dan juga Rana. Dia pun memesan taksi online, dan memiliki alamat fitting baju yang akan dia datangi.

Sedangkan Rana sendiri, dia pun langsung menuntun Adhitama keluar dari ruang inap, dan mengajakmu pulang ke rumah.

"Kamu kenapa sih, melakukan ini dengan kakakmu?" tanya Adhitama lembut.

Memangnya apa yang harus Rana lakukan jika bukan hal ini? Dia tidak ingin menikah, pernikahan ibu dan ayahnya membuat Rana takut. Dia takut jika suatu saat nanti dia akan ditinggalkan suaminya, atau ditinggalkan orang yang dia cintai. Rana juga tidak suka terlibat dalam komitmen, dia adalah wanita bebas, dan menikah tidak pernah terlihat di pikiran Rana. Apalagi menikah dengan orang buta, bukanlah kemauan Rana.

"Itu juga bukan kemauan kakakmu, Rana." kata Adhitama.

"Ya aku tau Ayah. Tapi aku nggak berdaya, waktu mama bilang, kalau aku harus menikah. Ayah pernikahanmu dengan mama membuatku takut. Jadi tolong, mengertilah posisiku sekarang."

Adhitama selalu tahu posisi anaknya seperti apa. Sejak dulu Rania dan juga Rana itu berbeda, Rania memiliki sikap penurut dan tidak banyak tingkah. Sedangkan Rana yang memiliki sikap pembangkang dan keras kepala. Di situ Adhitama tidak pernah menyalahkan kedua anaknya. Yang penting bagi Adhitama adalah, mereka hidup rukun dan tidak ada perselisihan diantara mereka.

Berbeda dengan Grace yang suka sekali memaksa kehendak mereka. Dia menginginkan mereka memiliki selera seperti Grace. Sedangkan Rania sendiri di ajak mewah tidak bisa. Dan Graace selalu memaksa Rana, melakukan hal yang dia inginkan. Dan menurut Rana, dia sangat tersiksa dengan hidup Grace.

Itu sebabnya Rana paling iri jika dibanding hidupnya dengan Rania. Kakaknya itu bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Sedangkan Rana tidak bisa. Semua yang Rana lakukan harus sesuai dengan kemauan Grace. Sedangkan Rania? Hidupnya sangat berbeda.

"Ya sudah ayo kita pulang. Kakakmu nanti pasti pulang cepet, beliin Ayah soto daging. Ayah harap kamu mau makan bersama dengan Ayah ya, Rana."

Rana mengangguk dia juga merindukan makan bersama dengan Adhitama dan juga Rania. Walaupun hal itu sangat jarang dilakukan. Dan Rana pun datang saat ada maunya saja, bahkan dalam satu tahun, belum tentu Rana bisa bertemu dengan Adhitama dan juna Rania. Bukan berarti Rana tidak memperhatikan mereka ya. Jika tidak ada kegiatan, atau bertengkar dengan ibunya, Rana pasti mengikuti keseharian Rania. Apapun yang dia lakukan untuk mendapatkan banyak uang. Dulu, saat Rania masih berjualan di pinggir jalan. Rana membagikan banyak uang pada orang, untuk membeli semua dagangan Rania hingga habis. Agar kakaknya itu cepat pulang ke rumah. Hidup susah membuat Rana kasihan, tapi apa boleh buat. Grace melarangnya untuk berbagi dengan Rania.

Sebelum pergi ke rumah Adhitama, Rana lebih dulu membeli banyak cemilan dan juga kebutuhan. Setelah itu barulah, mereka pulang ke rumah petak milik Adhitama. Rumah kecil, yang entah kenapa ditatap saja membuat Rana nyaman. Yang dimana sebentar lagi Rania tidak akan tinggal di rumah petak ini. meninggalkan Ayah dan juga kenangannya disini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-07

    Di tengah jalan, hujan tiba-tiba turun. Bahkan ketika masuk ke dalam butik yang dimaksud Rana tadi, Rania harus basah kuyup dulu. Menepuk bajunya yang basah dan juga membenarkan rambutnya, Rania mengintip Abrisam yang ternyata sudah berada di dalam butik. Kalau begini caranya, Rania sendiri yang akan malu ketika bertemu dengan orang banyak. Dia sudah seperti tikus kecemplung selokan. "Sisirnya mana sih, kok nggak ada!" gumam Rania mengacak isi tasnya. Dan nyatanya sisir kecil yang selalu dia bawa pun tidak ada. Dia baru ingat, jika sisir itu berada di tempat ke kerjanya beberapa hari yang lalu. Lebih tepatnya, disaat Cinta meminjam sisir itu, dan Rania lupa memasukkan kembali sisirnya ke dalam tas. "Rana … " Panggilan itu membuat Rania menoleh. Dia pun menatap Bagus yang keluar dari pintu butik. "Bagas … ada apa?" tanya Rania layaknya orang bodoh. Tentu saja pria itu datang untuk menjemput Rania, dan meminta wanita itu untuk masuk ke dalam. Tapi keadaan Rania yang basah kuyup

    Last Updated : 2024-10-15
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-08

    Tepat jam delapan malam, Rania baru saja sampai di rumah. Dia pun segera masuk ke rumahnya dan mengganti bajunya dengan baju kering. Biasalah, karena masih hujan dan Rania nekat untuk pulang. Akhirnya dia pun menerobos derasnya hujan untuk sampai di rumah. Mana tidak membawa payung sama sekali, dengan harapan Rania tidak akan sakit. "Ayah ini so-- Rana kamu masih disini." Rania memekik kaget ketika melihat Rana yang masih ada di dalam rumahnya. Cepat-cepat Rania meminta maaf pada Rana karena menunggunya cukup lama. Bahkan Rania juga sempat mempersilahkan Rana untuk pulang, karena hari sudah gelap. Sudah dipastikan jika Grace akan khawatir, mengetahui jika Rana tidak pulang ke rumah. Tentu saja hal itu langsung ditolak oleh Rana. Dia akan menginap malam ini, dan kembali pulang esok pagi. Tidak mungkin juga dia pulang dengan keadaan di luaran sana masih hujan. Bukannya apa, tapi Rana malas saja jika harus keluar rumah saat hujan.Hal itu langsung membuat Rania tersenyum. Dia pun lan

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chaptee-09

    Keesokan harinya, Rana pun memilih untuk pulang. Grace terus saja menelponnya sejak setengah jam yang lalu. Dan nyatanya, Rana paling malas jika harus menerima panggilan itu, dan mendengar omelan Grace. Semalam, Rania menceritakan apa saja yang mereka lakukan. Termasuk menurunkan Rania di depan rumah Rana. Dimana Abrisam mengajak Rania ke sebuah butik untuk memesan gaun pernikahan mereka. Dan juga pergi membuat undangan sesuai apa yang Rania inginkan. Katanya, semua sesuai keinginan Rania. Itu sebabnya Rana meminta Rania bercerita dengan sedetail mungkin. "Yaudah aku pulang. Nanti kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin aku. Apalagi Abrisam sekarang udah punya nomer kamu. Yang jelas dia nggak akan telepon aku lagi." kata Rana. Rania mengangguk. "Iya. Kalau dia telepon aku, nanti aku langsung ngabarin kamu." Rana bergumam dia pun langsung mengambil kunci minimnya, dan memilih pergi. Dia harus pulang cepat dan mengurus semuanya. Setelah Rania menikah dengan Abrisam, dia harus segera p

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-10

    Memasuki makan siang, Rania pun melepas celemek di tubuhnya. Dia pun memilih membeli roti panggang yang berada di seberang jalan. Entah kenapa akhir-akhir ini Rania ingin makan sekali roti panggang. Bahkan Rania juga lupa kapan terakhir dia membeli roti panggang untuk dirinya dan juga ayahnya.“Mau kemana Ran, kok buru-buru.” kata Vano, ketika menyadari jika Rania ingin pergi dari cafe. Ya selama ini Rania bekerja di salah satu cafe di ibukota. Cafe ini hampir setiap hari ramai pengunjung. Entah anak muda, ibu-ibu arisan atau bahkan beberapa orang pebisnis yang menyewa ruang privasi. “Beli roti panggang Mas. Kenapa? Mau titip?”Vano menggeleng. “Nggak lah. Cuma mau tanya aja.”Rania menunjukkan wajah cemberutnya, dia pun memilih cepat pergi dari cafe ini sebelum roti panggang depan itu tutup. Maklum saja toko itu buka dari jam tujuh pagi sampai jam dua belas siang, lalu buka kembali jam empat sore sampai jam sepuluh malam. Dan jika Rania belinya malam, sudah dipastikan jika dia tida

    Last Updated : 2024-10-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-11

    Rania mendadak gugup ketika dia bertemu dengan Selena, Ibu Abrisam. Siang ini Rania mendapat telepon dari Bagas. Jika Selena ingin bertemu dengan Rania. Ralat!! Sebenarnya ingin bertemu dengan Rana, karena Rania yang menggantikannya. Itu sebabnya dia datang, sedangkan Rana tentu saja wanita itu pergi entah kemana. Agar Grace tidak curiga dan marah padanya. Seperti saat ini Selena yang mengundang Rania untuk makan siang bersamanya, dan juga membahas tentang pernikahan mereka. Selena juga memuji Rania yang pandai masak, dan rasa masakannya sangat enak. Selena berani bertaruh, jika wanita itu membuka usaha catering atau makanan ringan sudah dipastikan akan laku keras. "Tante bisa aja." ucap Rania malu. "Serius loh. Tadi sambal cumi kamu enak banget. Abri aja sampai nambah." goda Selena. Rania tersipu malu, dia pun menyimpan sambal cumi yang ada di dalam lemari pendingin. Sambal cumi ini bisa bertahan dua minggu jika berada di lemari pendingin.Kalau begini ceritanya, Selena juga beta

    Last Updated : 2024-10-22
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-12

    Rania sampai dirumah pukul enam sore. Untuk saja cuaca hari ini cerah dan tidak turun hujan. Dia tidak harus drama lagi, karena hujan turun dan membuat kepala Rania pusing. Bahkan tidak hanya itu, Rania juga dikejutkan oleh kedatangan Rana yang ternyata seharian ini menemani ayahnya di rumah. Meskipun rumahnya harus menjadi kapal pecah karena ulah Rana. "Yang bayar tagihan AC siapa, Rana. Itu listriknya pasti mahal banget." kata Rania, menyodorkan satu kotak roti pandan pada ayah dan juga Rana. Wanita itu menoleh cepat menatap Rania dan juga pendingin ruangan di kamarnya secara bergantian. "Calon istrinya Abrisam bayar listrik aja nggak mampu!!" "Rana--" "Aku yang bayar, kalau Kakak nggak mampu!" Sebenarnya bukan tidak mampu. Rania itu mampu membelinya. Tapi kamu Rania hingga harus memikirkan biaya hidupnya selanjutnya setelah membeli barang seperti itu. Nyatanya kipas angin yang ada di kamar Rania saja tidak pernah menyala, apalagi ini pendingin ruangan yang dipakai atau tidak t

    Last Updated : 2024-10-22
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-13

    Rana menghela nafasnya berat, ketika Rania menelponnya dan memberitahu dirinya. Jika hari ini gaun yang beberapa hari dipesan oleh Rania sudah jadi. Dan Megan meminta Rana dan juga Abrisam untuk mencobanya. Malas!! Tentu saja iya, dia harus bangun pagi hanya untuk datang ke butik yang Rania katakan. Belum lagi ocehan Grace yang membuat telinga Rana panas. "Mama bisa diam tidak!! Aku pusing denger Mama ngomong terus, dan itu semua hanya karena harta!" cetus Rana. Yang ada dipikiran ibunya itu hanya harta, harta, harta, dan harta. Tapi Grace tidak pernah memikirkan perasaan anaknya sampai detik ini. Rana itu tidak mau menikah, dia adalah wanita bebas, dia tidak suka keterikatan. Berkali-kali Rana mengatakan hal itu pada Grace. Dan nyatanya wanita tua itu sama sekali tidak peduli. Ibarat kata, Grace itu adalah sopir dan Rana adalah penumpang yang harus ikut dan menurut apapun yang sopir itu katakan. "Mama cuma ingetin kamu!! Jangan sampai jatuh cinta dengan dia." "Lagian siapa juga

    Last Updated : 2024-10-24
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-14

    "Jadi aku kesini cuma mau bilang, kalau Rana akan segera menikah. Kamu adalah Ayah kandung Rana, dan kamu berhak datang ke gereja untuk menyaksikan pernikahan putri keduanya. Adhitama menghela nafasnya berat. Dia pun sempat melirik Rana yang menunjukkan wajah memelasnya, hingga membuat Adhitama tidak tega, untuk berkata jujur. Jika saja Grace tahu, nantinya yang menikah dengan Abrisam bukanlah Rana melainkan Rania. Tapi melihat istrinya yang gila harta, dia pun hanya menganggukkan kepalanya pelan. "Selamat ya, sebentar lagi Rana akan menempuh hidup baru. Ayah cuma berharap kamu bahagia dengan pilihanmu." jelas Adhitama. Itu adalah sebuah sindiran keras untuk Rana, yang dimana wanita itu mengorbankan kakaknya untuk menikah dengan pilihan Grace, hanya karena wanita itu tidak mau menikah dengan pria buta. Memangnya Adhitama juga rela harus melihat Rania menikah dengan pria buta? Yang dimana semua urusan akan melibatkan Rania? Masalahnya akan semakin banyak, dan bahunya harus terpaksa

    Last Updated : 2024-10-25

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-199

    “Kamu hari ini tidak ke kantor?” tanya Abrisam saat dia baru saja mendaratkan pantranya di pinggiran tempat tidurnya.Rania yang sibuk melibatkan baju pun tersenyum. “Sorry ya Mas aku nggak ngabarin kamu ya, tadi aku nggak ke kantor karena harus ketemu Ayah.” “Lain kali tolong bilang ya, jangan pergi kemana-mana dan aku tidak tahu.” Sekali lagi Rania hanya bisa meminta maaf saja tanpa mengurangi apapun. Dia juga bilang pada Abrisam jika dia akan jarang mengantar makan siang, mungkin akan menitipkan pada Bagas atau mungkin satpam kantor. Bukannya apa hanya saja Rania merasa sungkan dengan banyak orang yang menatap Rania secara terang-terangan meskipun mereka tahu jika Rania adalah istri Abrisam. Tetap saja rasa sungkan itu masih ada.Sejujurnya Abrisam tidak suka hal itu, dia ingin membantah dengan apa yang menjadi keputusan Rania. Tapi sebisa mungkin dia menghargai apa yang menjadi pikirannya. Mungkin dia lelah jika harus pulang pergi dari rumah ke kantor dan belum juga terjebak mac

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-198

    Bukannya marah, Claudia malah tertawa. Apa yang dia katakan memang benar, lagian Rania itu sama sekali tidak pantas jika harus bersanding dengan Abrisam. Harusnya Rania itu sadar diri, pernikahan ini hanya dijodohkan, Abrisam tidak mungkin mencintai Rania seperti Abrisam mencintai Claudia. Benar!! Itu memang benar!! Rania tidak pernah mendapatkan cinta Abrisam. Dia juga tahu, jika selama ini Abrisam menjaga perasaannya untuk orang lain. Tapi bisakah jangan diingatkan kembali? Dia baru saja senang ketika pria itu mengajak Rania untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya, bahkan Rania berpikir jika Abrisam sudah bisa menerima dia dengan sepenuhnya. Hanya saja rasa cinta itu memang belum dia dapatkan. Rania tidak menuntut akan hal itu, dia juga sadar diri. Selain masih ada masa lalunya, Rania bukanlah orang yang seharusnya Abrisam nikahi. Kesal dengan perkataan Claudia, Rania pun memutuskan untuk pergi. Dia tidak lagi mau menjadi bahan tontonan banyak karyawan Abrisa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-197

    “Wanita murahan seperti kamu ngapain kesini!!” Rania langsung menghentikan langkahnya, menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat Claudia yang baru saja datang ke kantor Abrisam. Dia bilang apa? Rania wanita murahan? Apa dia lupa jika Rania adalah istri sah dari Abrisam?Claudia mendekat dia pun berdiri di depan rania dengan angkuhnya. “untuk apa kamu datang ke kantor kekasihku?”Apa dia bilang kekasih? Rania tersenyum begitu manis, dia pun menunjukkan kotak makan yang dia bawa pada Claudia Jika dia datang ke sini untuk mengantar makan siang untuk Abrisam Pagi tadi suaminya itu meminta rania untuk mengantar makan siang, sedangkan biasanya rania langsung membawakan makan siangnya ketika merek berangkat ke kantor Tapi kali ini entah kenapa Abrisam ingin Rania datang, padahal Rania sudah lama tidak pernah datang ke kantor Abrisam. Seharusnya hal ini dilakukan oleh Claudia jauh-jauh hari yang lalu. Dimana dia kembali ingin menjalin hubungan kembali dengan Abrisam. dan pagi ini, kecup

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-196

    Usia bertemu dengan Claudia, Abrisam memutuskan untuk mencari keberadaan Rania. Tapi wanita itu tidak menyahut ketika Abrisam terus memanggil namanya. "Rana … kamu dimana?" teriak Abrisam kesekian kalinya. "Kenapa Mas? Aku habis mandi, nggak denger kamu panggil." ucap Rania beralasan. Matanya sembab, hidung memerah. Dia baru saja menangis dibawah guyuran air shower. Bohong jika dia tidak mendengar suara Abrisam yang terus saja memanggil namanya. Sedangkan sejak tadi, Rania mendengarkannya hanya saja dia malas untuk menjawab ucapan Abrisam. Toh, tidak ada gunanya juga. Dia kembali juga dengan wajahnya sumringah, apa mereka kembali? Atau Abrisam suka dan bahagia ketika mendapat ciuman dari Claudia? Yang mungkin berbeda dengan apa yang dilakukan Rania pada Abrisam. "Loh, kamu udah mandi? Kok nggak nungguin aku?" Untuk apa juga dia harus menunggu Abrisam? Bukannya dia sudah bahagia bersama dengan mantan keka

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-195

    Tangisan Claudia pecah akan hal itu, dia pun memeluk tubuh Abrisam kembali dengan erat. Bahkan Claudia memohon pada Abrisam untuk tidak meninggal dirinya. Apa Abrisam lupa pada janjinya dulu? Sedangkan Abrisam berjanji pada ibu Claudia, jika dia tidak akan meninggalkan Claudia sama sekali. Ibunya sudah meninggal, dan Claudia juga tidak memiliki siapapun lagi kecuali Abrisam. Ayahnya juga pergi entah kemana bersama dengan istri barunya. Apa iya Abrisam tega melihat hal ini? Kalau dibilang tega atau tidak, tentu saja tidak!! Claudia cukup tau bukan bagaimana sudah Abrisam selama ini, yang tidak bisa melihat orang yang dia cintai susah. Apapun yang dia minta, apapun yang dia inginkan, sebisa mungkin Abrisam mengabulkannya. sedangkan Claudia hanya meminta janji itu, janji Abrisam pada ibu Claudia sebelum meninggal. Dimana Abrisam tidak akan meninggalkan Claudia sedikitpun. Tapi kali ini apa? Dia malah menikah dengan wanita lain dan itu bukan Claudia. "Claudia tolong

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter- 194

    "Abrisam!!! Buka pintu nya!!" teriak Claudia. Pagi ini, terpaksa dia datang ke rumah Abrisam untuk bertemu dengan pria itu. Dia meminta kejelasan pada pria itu dan alasan apa kenapa dia menolaknya. Bukannya dia sudah meminta maaf atas apa yang dia lakukan? sungguh, Claudia menyesal akan hal itu. Dia menyesal telah meninggalkan abrisam waktu itu. Itu sebabnya dia kembali ingin berbaikan dengan Abrisam. Tapi yang ada wanita itu malah mendapat penolakan yang sama sekali tidak diharapkan oleh Claudia. "Abrisam buka pintunya!!" teriak Claudia kembali. Tak lama pintu rumah ini pun terbuka menunjukkan mbok Atun dengan wajah bingungnya. "Non Claudia mau ngapain kesini pagi-pagi? Den Abri masih tidur, Non." "Saya mau bicara sama Abrisam!! Ini penting, Mbok!!" "Tapi den Abri masih tidur, Non!!" Nyatanya cLaudia sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Dia mendorong mbok Atun untuk minggir dari hadapannya. Lalu, berteriak kembali di dalam rumah sambil memecahkan barang mahal milik Abrisam.

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-193

    Menjelang malam, mendadak Rania menjadi gugup. Jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya, dan yang jelas Rania tidak kunjung pergi ke kamarnya untuk memenuhi kebutuhannya sebagai istri. Padahal tadi, Abrisam berpesan setelah makan malam selesai, Abrisam ingin Rania masuk ke dalam kamarnya dengan cepat. Sayangnya, Rania malah menyibukkan dirinya di dapur, dengan membuat jus dingin untuknya. Sedangkan selama ini, selama tinggal dengan mereka. Tak sekalipun Rania membuat jus tengah malam macam ini, tentu saja hal itu menarik perhatian Selena. Wanita tua itu berdehem, hingga membuat Rania memokeh kaget. "Lagi buat apa Rana?" tanya Selena selembut mungkin. Meskipun dia sempat mendengar ucapan Rania dan juga Abrisam. "Ha … ini loh Ma, bikin jus." jawab Rania gagap."Tumben banget minta buatin jus malem-malem begini. Biasanya kan gak pernah." Rania mati kutu dia buat jus juga hanya alasan saja. Tapi kenapa Selena bertanya lebih jauh lagi sih. W

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-192

    “Tadi aku ketemu Leon.” ucap Rania.Saat ini wanita itu berada di ruang tengah, menemani Abrisam minum kopi sore hari. wanita itu tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara Rania dan juga Abrisam, itu sebabnya dia mengatakan ini pada Abrisam. Wanita itu juga menjelaskan jika pertemuan mereka secara tidak sengaja, siang tadi rania memang sempat izin pada Abrisam untuk menemui Gaby di tempat kerjanya. sekalin minum kopi dan menemano Gaby makan siang. Entah datangnya dari mana, Rania juga tidak tahu kenapa bisa Leon datang dan bergabung dengan mereka. Leon hanya ingin mendengar jawaban Rania kembali, mungkin pria itu masih berharap jika Rania akan berubah pikiran dan mau menerima Leon. Hanya saja karena Rania tidak ingin dia menolak Leon kembali. Mendengar hal itu entah kenapa malah membuat Abrisam tersenyum. padahal dia sudah ketakutan, jika suatu saat nanti Rania akan berpaling pada pria lainnya setelah merasa bosan, atau malu memiliki Abrisam. Ternyata tidak, wani

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-191

    Mendapat penolakan dari Rania, Leon pun memutuskan untuk menemui wanita itu kembali. Dia masih tidak terima dengan apa yang rania katakan, bagaimana bisa dia menolak Leon dan memilih Abrisam? Pria buta yang tidak bisa berbuat banyak hal dalam hidupnya. Dia hanya bisa diam, duduk diam, dan merepotkan banyak orang. Sedangkan Leon? Bisa dilihat dia tampan, gagah, dan memiliki segalanya. bahkan Leon berpikir tidak ada yang bisa menolak pesona dirinya selama ini. Untung saja saat ini mereka bertemu di salah satu cafe, dimana rania sedang minum kopi bersama dengan Gaby. Leon pun mendekat, dia pun langsung duduk di antara mereka sehingga membuat Rania maupun Gaby terkejut. “Pak Leon disini juga.” tanya Gaby kaget. Dia bahkan sampai melirik ke arah Rania yang hanya diam saja. Leon tak menjawab, dia malah lebih memilih menatap rania yang diam saja. Wanita itu seolah tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Leon. “Kita butuh bicara.” ucap Leon.Alis Rania mengkerut. “Mau bahas apalagi? masa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status