Share

Bab 189 - Melarikan Diri

Niko berteriak di dalam mobilnya sendiri. Memukul setir mobil dan menundukkan kepalanya. Membenturkannya dengan kesal.

"Kenapa itu harus Nial? Lelaki yang bahkan tangan matahari pun nggak bisa mengalahkannya? Apalagi aku?"

Ia ingin menahan agar tidak menangis, tapi hatinya remuk redam.

Mengingat waktu yang telah ia lewati bersama Bela membuatnya semakin terpuruk.

Dia tahu dia adalah lelaki paling bodoh di dunia ini. Dia tahu dirinya pengecut.

Yang selama ini sama sekali tak pernah berani mengungkapkan perasaannya pada Bela, dia takut akan ditolak. Apalagi mengingat Bela hanya menganggapnya sebagai kakak tingkat yang dia kagumi.

Niko tahu saat itu Bela juga menyimpan rasa yang sama untuknya. Andaikan dia saat itu mengatakan dia mencintai Bela, apakah perasaannya akan terbalas juga?

Niko berpikir penuh pengandaian karena kini yang tersisa memang hanya sebatas pengandaian.

Sejak saat Bela ditampar Vida di depan kampus dan dia melerai mereka hari itu, saat Bela mengatakan ia telah men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status