Home / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 193 - Hancur Tak Bersisa

Share

Bab 193 - Hancur Tak Bersisa

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-04-01 09:45:40

"BELA!!"

Siska berlari menuruni eskalator saat melihat kerumunan orang di lantai bawah. Yang sedang mencoba menolong seorang perempuan yang dalam keadaan pingsan dengan kakinya bersimbah darah.

"BELA!"

Siska menangis saat melihat itu benar-benar Bela.

"Dia hamil? Dia sepertinya keguguran."

Salah seorang perempuan berujar dan hal itu membuat Siska gila.

"Tadi aku lihat dia dengan seorang perempuan." Suara ujaran lainnya terdengar.

Dia melihat Bela diangkat oleh beberapa orang dan Siska mengikutinya ke dalam ambulans.

Dia merasa bersalah dengan meninggalkan Bela sendirian. Tadinya ia heran kenapa Bela tidak ada saat dia kembali dari kamar mandi. Dan dia juga tidak tahu bagaimana bisa Bela terjatuh dari eskalator.

Melihat Bela yang mencoba disadarkan di dalam mobil ambulans membuat tangan Siska dingin namun berkeringat hebat. Dia bahkan memerlukan waktu sepersekian detik untuk memahami permintaan perawat setibanya di unit gawat darurat.

"Tolong hubungi keluarganya!"

Siska dengan tanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 194 - Kegelisahan Tanpa Koma

    "Dengan seorang perempuan?"Jerry mengulangi kalimat siska dengan lebih cepat sebelum Nial membuka suaranya."Iya, Mas Jerr. Aku dengar beberapa orang bilang begitu. Lagi pula bukannya ini aneh?""Aneh apanya?" Jerry menautkan kedua alisnya. "Ya! Itu aneh, Jerry." Nial menyetujui kalimat Siska."Aneh bagaimana?""Mas Jerr, bagaimana bisa Bela ada di sana? Bagaimana bisa dia ada di dekat eskalator padahal aku dan dia naik lewat lift. Dan untuk apa juga dia pergi ke kios yang sudah tutup? Dan jatuh di sana?"Benar!Ucapan Siska selaras dengan apa yang dipikirkan oleh Nial. Kepala kritisnya bekerja lebih cepat membaca situasi. Selagi Jerry merasa jantungnya akan lepas sebentar lagi jika penjelasan Siska terbukti benar, maka dapat disimpulkan bahwa ada orang yang dengan sengaja mendorong Bela dari atas.Atau bisa lebih tepatnya seorang perempuan."Dan ... kalau misalnya Bela benar-benar dengan seorang perempuan dan Bela hampir jatuh, harusnya dia segera menolongnya. Tapi ... Bela--"Sis

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 195 - Perempuan Yang Tidak Asing

    Bela pusing. Ia merasa harus segera bangun. Untuk memastikan sesuatu. Untuk mengetahui kebenarannya.Ia memandang langit-langit yang asing. Dengan bau obat-obatan yang memenuhi indera pembaunya. Lengan kirinya sedikit nyeri karena infus.Dan lengan kanannya yang sedang dipeluk seseorang. Digenggam dengan sangat erat. Butuh waktu beberapa saat untuk memastikan bahwa lelaki yang tidur nyaman dengan posisi duduk, serta kepala di tepi ranjang itu adalah Nial.Rambutnya tampak berantakan, dia juga masih mengenakan kemeja warna putih yang pagi itu dia siapkan.Bela perlahan menggerakkan tangannya. Menyentuh rambut hitam Nial yang membuatnya seketika itu terjaga dengan punggung yang tegak."Sayang?"Nial mengerjapkan matanya beberapa kali. Menyentuh wajah Bela."Kamu sudah bangun dari tadi?""Belum, Mas."Suaranya sangat lirih. Hampir tidak kedengaran di telinga Nial."Tunggu di sini ya? Mas panggilkan dokter."Nial bangkit dengan segera tapi ia terhenti saat itu juga karena Bela meraih per

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 196 - Aku Hanya Anak Sopir

    …."Tekanan darahmu sangat rendah. Apa kamu nggak pusing?"Bela mendengar pertanyaan itu datang dari dokter yang dikatakan oleh Nial yang namanya Ivander."Enggak." Bela menjawabnya secepat mungkin. Agar ia terbebas dari lamunannya yang amat panjang. Tubuhnya meremang. Dia merasakan sakit tapi bukan di tubuhnya, melainkan di hatinya.Mengingat apa yang terjadi padanya membuatnya tanpa sadar kembali meneteskan air mata. Yang sesegera mungkin ia hapus sebelum Ivander yang mengecek kantong infusnya sadar. Atau Nial yang membaca data yang ditulis Ivander melihatnya."Kenapa? Apa itu bahaya?"Nial bertanya saat Ivander berbalik. Membuat Nial menyerahkan file yang tadi dia baca."Yah ... sedikit. Tekanannya hanya tujuh puluh saja. Ini jauh di bawah normal. pak Nial.""Lalu bagaimana?""Akan aku resepkan obat. Dan makanlah yang banyak agar tekanannya kembali normal. Selama belum stabil atau tekanan darahnya mengalami fluktuasi, aku nggak akan mengizinkan istrimu keluar dari sini."Ivander m

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 197 - Kita Yang Tak Sekasta

    "Jawab Mas, Bel!"Bela merasa riak kemarahan Nial meningkat sepuluh kali lipat. Dingin, mengintimidasi dan juga membuatnya menggigil.Bela menghindari tatapannya. Tapi Nial tidak mengizinkannya karena tangannya menyentuh rahangnya yang kecil. Tak membiarkan Bela berpaling."Bela! Jawab Mas! Jenni yang melakukam ini padamu?""Iya."Jawaban Bela membuat hati Nial penuh dengan rasa marah. Jenni keterlaluan, pikiran iblis macam apa yang menguasainya dengan melakukan percobaan pembunuhan pada istrinya dengan mendorongnya jatuh dari eskalator.Dan juga ... membunuh calon anaknya.Nial melepas tangannya dari Bela. Ia pergi dari hadapannya. "Mas! Mau ke mana?"Bela menahan tangannya dengan cepat, membuat Nial berhenti dan memutar tubuhnya kembali pada Bela yang masih beruraian air mata."Mau menemui perempuan itu dan membuatnya tahu tempat.""Jangan!""Kenapa?""Dia benar," lirihnya dengan sendu.Nial tidak bisa memaafkan ini lebih lama lagi. Jenni telah berhasil meluluh-lantahkan kepercayaa

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 198 - Aku Adalah Sebuah Kegagalan

    "Dia bermain cantik dengan pergi begitu saja setelah melakukan percobaan pembunuhan pada istriku dan anakku?"Garis dagu Nial menegang. Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan merasa Jenni lebih licik dari pada yang ia duga."Lalu bagaimana sekarang? Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menyeretnya untuk pulang dari luar negeri?"Nial menggeleng. Mengisyaratkan dengan jari tangannya bahwa Jerry tidak perlu melakukan hal itu."Nggak, Jerry! Jangan! Biarkan dia melakukan apapun. Jangan perlihatkan bagaimana kita membencinya! Biarkan dia pulang dengan sendirinya. Saat itu terjadi, buat dia menyesal. Sangat menyesal.""Baiklah kalau itu yang Pak Nial inginkan."Jerry mengangguk tidak ingin membantah Nial sedikit pun."Kalau nona sudah lebih baik, kabari aku! Siska ingin bertemu dengannya.""Iya.""Aku akan bawakan makanan dan pakaian untukmu sebentar lagi."Jerry undur diri dari sana. Nial mengiyakannya dan kembali masuk ke dalam ruang rawat Bela. Melihatnya yang tertidur.Mungkin le

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 199 - Sampai Di Sini

    "Kenapa Ayah setega itu mengatakannya padaku?"Bela meremas jemarinya erat-erat. Dia tadinya tidak ingin membuka mulut dan memilih diam saja.Tapi ini keterlaluan baginya. Dia baru saja melewati masa sulit atas peristiwa yang di luar rencananya tapi Hendro dengan tanpa rasa bersalahnya justru mengatakan bahwa dirinya adalah sebuah kegagalan?"Ayah pikir aku baik-baik saja? Aku juga nggak ingin ada di posisi ini!""Kamu meninggikan suaramu pada Ayah?""Nggak ada perempuan di dunia ini yang ingin keguguran apalagi saat mereka menginginkan seorang anak. Bela? Sama! Aku ingin punya anak dengan Mas Nial. Aku tahu aku gagal. Tapi aku masih berusaha untuk melakukan yang sebaik mungkin untuk suamiku."Hendro hening sejenak. Melihat hurricane di mata Bela dan riak hebat tsunami yang membanjiri tiap suku katanya yang keluar dengan seribu duka."Bahkan ... ibu Yasmin juga melakukan hal yang sama dengan ingin memberikan hal paling baik untuk Ayah."Mendengar nama Yasmin disebut membuat telinga He

    Last Updated : 2024-04-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 200 - Akhir Sebuah Kegagalan

    Sementara itu di tempat lain ….…."Maaf, Pak Nial! Itu salahku. Aku salah memasukkan data. Harusnya untuk hari ini tapi aku memasukkannya di tanggal tiga belas bulan depannya."Seorang lelaki bernama Martin menunduk penuh sesal pada Nial yang saat ini berada di gudang utama Ones Food.Nial tidak ingin memperburuk kondisi yang memang sudah kacau ini. Jadi dia menawarkan solusi lainnya."Baiklah. Sekarang bukan itu masalahnya. Jam berapa produk itu akan dipakai, Jerry?""Jam tujuh malam, sebentar lagi.""Ada produk yang paling mirip dengan apa yang dia mau?""Ada, tapi beda kemasan.""Semua sama hanya kemasannya yang beda?""Iya, Pak Nial. Yang dia minta kemasan lama sementara di gudang adanya kemasan baru.""Tawarkan potongan harga dan masukkan proses packing dalam paper bag yang dia minta untuk dijadikan souvenir.""Tapi itu tiga ribu pieces?" Jerry memandang Nial dengan tidak percaya."Minta staf dari departemen pemasaran untuk turun tangan membantu kemas. Lobi dia sekali lagi, Jerr

    Last Updated : 2024-04-02
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 201 - Luka Tak Bertepi

    'Baby blues apalagi setelah keguguran, itu bahaya. Jangan biarkan dia menerima ujaran kebencian!'Ucapan Ivander memenuhi kepala Nial. Pasti Bela mendengarkan suara tidak baik yang menyerang tepat pada ulu hatinya.Dan itu pasti berkaitan dengan kegugurannya. Karena ia mengatakan tentang sebuah kegagalan."Bicara apa kamu, Bel?!"Bariton Nial terdengar parau. Sapuan dingin angin sore, suara deburan ombak dan juga isak tangis Bela membuatnya merasakan perih yang menyelinap masuk melalui tiap jengkal ruang kosong dalam rongga dadanya.Bela masih menatap mata Nial. Mata putus asanya yang tampak jelas di sana. Di bawah alis tegasnya yang kini berkerut hampir menyatu."Nial?"Suara Bela lirih, tubuhnya semakin meremang dan menggigil. Air laut yang membasahinya seperti sedang menambah perasannya menjadi semakin perih. Seperti garam yang ditaburkan di atas luka."Iya, ini aku Nial."Bela merasakan tangan Nial menarik kepalanya ke dalam pelukannya. Ia tidak bisa lagi mengeluarkan air mata. K

    Last Updated : 2024-04-02

Latest chapter

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status