Share

Bab 192 - Bunga Yang Gugur

***

"Kamu buat apa ini? Kenapa harum sekali baunya?"

Nial datang dari belakang Bela. Memeluk pinggangnya dan meletakkan dagunya di atas pundak Bela.

"Mas? Ini aku buat sup asparagus dan jagung manis."

"Hm ... apa masakan istri selalu seperti ini? Kamu tahu, Bel?"

"Apa?"

"Mas semakin jatuh cinta denganmu."

Nial memeluknya semakin erat. Membuat Bela tersenyum tapi juga geli. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sangat mudah geli jika disentuh oleh Nial.

"Mas, jangan! Geli ih!"

"Mas jadi ragu."

"Ragu apa?"

Bela yang tadinya mengaduk sup kini memutar tubuhnya dan berbalik memandang Nial. Bereaksi atas ucapan 'Mas jadi ragu' yang baru saja dia katakan.

"Ragu sebenarnya yang harum itu supnya atau kamu?"

Bela terlambat menghindari Nial Karena bibir prianya itu telah mengecup lehernya.

"Ehem!"

Suara seseorang berdehem dari arah wastafel. Membuat Nial dan juga Bela segera menoleh padanya.

Itu adalah Kim yang mencuci peralatan yang baru saja dipakai oleh Bela. Nial hanya menahan tawa melihat wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status