Share

97. Kedamaian Palsu

Davin melangkah lebar-lebar memasuki ruangan kerjanya. Pengacaranya sudah menunggu dan pria itu seketika berdiri sambil menjabat tangan Davin.

“Pak Maruli, apa kabar? Saya harap Pak Maruli sudah menemukan jalan keluar untuk masalah ini.” Davin duduk berhadapan dengan pria paruh baya itu.

“Kabar saya baik.” Maruli kembali duduk, lalu menghela napas pelan. “Pak Davin, saya memahami betul situasinya, tapi kita harus realistis. Bukti yang kita miliki masih belum kuat untuk meyakinkan pada polisi bahwa istri Anda tidak bersalah. Selain itu, bukti-bukti yang mereka miliki sangat kuat.”

Tangan Davin mengepal. “Istri saya tidak melakukan itu,” tegasnya, meski pada awalnya ia sempat mempercayai bukti yang ada. “Saya tidak bisa membiarkan istri saya dihukum atas sesuatu yang tidak dia lakukan.”

“Saya tahu, dan saya juga percaya pada kebenaran. Tapi di pengadilan kebenaran bukanlah segalanya, kita perlu bukti yang kuat untuk mengubah pandangan polisi dan jaksa.”

Rahang Davin mengetat seraya memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Farida Esti
Davin pria payah, mudah dimanipulasi. ingat anak Jingga...
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
wes sono noh...pergi davin.... disaat bisikan2 khayalan bebas dr sgala kesengsaraan datang k. jingga.. huhuhu
goodnovel comment avatar
kak rose
Jingga jangan lompat, klo kamu gak ada si Davin bisa gila dia, Oliver jg kasian...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status