Share

78. Aku Akan Menunggu

“Damn!”

Davin mengumpat lirih saat bunyi deringan ponsel dari saku celananya terdengar nyaring di ruangan yang sunyi itu.

“Dave, a-ada telepon. Kurasa itu telepon penting.” Jingga menyentuh dada Davin dan mendorongnya perlahan.

Davin mengembuskan napas kasar. Terpaksa ia menarik wajahnya dari ceruk leher Jingga. Napas pria itu terasa memburu. Dan dengan wajah memberengut kesal, ia mengeluarkan ponsel dari saku.

Vincent memanggil.

Sekali lagi, Davin mengembuskan napas kasar sebelum akhirnya mengangkat panggilan tersebut.

“Aku akan memecatmu kalau nggak ada hal penting yang kamu bicarakan!” desis Davin pada Vincent di seberang telepon, wajahnya mengeras, dan tatapannya siap membunuh apapun yang ia tatap andai saja matanya adalah pedang.

Pipi Jingga memerah menahan malu, karena barusan ia sempat terbuai oleh Davin.

Lalu, Jingga menggunakan kesempatan itu untuk merapikan pakaiannya kembali.

Jingga benar-benar tak menyangka bahwa mereka nyaris bercinta di ruangan ini. Sungguh. Dan jujur sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
hahahaha sabar pak Davin ini ujian untukmu
goodnovel comment avatar
kak rose
bwahahah...sabar Dave. Rutenya jd jauh utk sampai rumah
goodnovel comment avatar
Murnawati
ga pake lama ya jingga, Davin udh g sabar tuh..bisa pusing nanti kepalanya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status