Share

Bagian 115

"Kenapa masih di sini?" tanya Agung kaget saat membalikkan badan.

"Kamu marah?" tanya Anti balik.

"Marah untuk apa? Untuk yang mana?" Agung balik bertanya kembali.

"Karena sikapku tadi siang," jawab Anti lirih. Jari jemarinya memainkan ujung khimar yang ia kenakan.

Agung tak langsung menjawab. Meletangkan tubuh menghadap langit langit rumah. "Menurutmu?" sahut Agung lirih.

"Iya, menurut aku kamu marah," sambung Anti.

Agung kembali menggerakkan badan. Kali ini, pria itu duduk menyandarkan tubuh pada tembok. "Salahkah aku bila menuntut hal yang seperti tadi sore? Apakah aku masih berdosa bila melakukan hal itu?" ucapnya.

Giliran Anti yang diam. "Tidak salah. Hanya saja, aku merasa belum terbiasa. Dan juga, aku merasa sudah tua. Tidak pantas untuk seperti itu," jawab Anti lirih.

"Lalu, untuk apa kita menikah? Apakah menurut kamu, menikah itu hanya mengucapkan ijab qabul saja? Terus, dulu waktu kamu menikah, kamu ngapain aja?" tanya Agung beruntung dengan nada kesal.

“Dulu itu beda dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
ardy75
wanita..begitu naif nya dgn laki" yg sah secara agama,klo memang merasa tua utk apa menikah & menjalani sebuah ijab qabul..?? jd muak dgn sikap mu an,dl cintai & di nikahi secara sah tp sok jaim.
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Anti.... keluarkan jurus Andalan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status