Share

Bagian 118

“Rambut kamu terlalu panjang. Bolehkah aku memotongnya?” tanya Agung.

“Kenapa harus dipotong?” Anti bertanya heran.

“Biar kalau keramas cepat kering. Kamu akan mencuci mahkotamu setiap hari karena sekarang kita sudah menikah,” canda Agung membuat Anti tersipu malu.

“Aku mau buat teh hangat dulu,” ujar Anti mengalihkan pembicaraan.

“Buat apa?” tanya Agung heran.

“Ya, buat minum. Masa buat keramas,” sungut Anti. Agung tertawa mendengar istrinya sudah mau melemparkan kalimat candaan.

“Gak usah buat minuman. Kita tiduran aja, nanti keramas lagi,” ucapnya manja.

“Otaknya kotor melulu,” tukas Anti kesal.

Sepasang suami istri itu terus menerus berbincang. Sesekali Anti seperti ngambek karena kata-kata yang diucapkan Agung. Namun, pria itu tetap saja melakukannya. Ia tahu, Anti sebenarnya memiliki rasa trauma. Ia pun sadar, dirinya menjadi bagian dari rasa trauma dan rendah diri itu. Bayangan perilakunya di masa lalu yang suka mengolok-olok ibu kandung Nadia saat bersama, seakan menjadi sebua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
maklum aja Anti.. Agung udah kama puasa sekali buka gk udah²
goodnovel comment avatar
dhini safrina
cerita nya bagus sebenarnya.tp kenapa si up nya gak konsisten tiap hari gt kaya novel² lain nya.klo.harus nunggu² gini kan jd males dech.
goodnovel comment avatar
kantor 531
belum up thor?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status