Share

Bagian 124

Mendengar mantan istri bercakap sedemikian mesra, Tohir menekuk wajah.

"Yang ditunggu orangnya. Bukan oleh-olehnya," ucap Anti lagi.

Ia yang berada di ruang tengah tidak sadar, kau ayah Nadia tengah menguping.

"Eh, Mas. Kok belum pergi? Maaf, maksudnya, aku kira sudah menyusul Nadia." Selesai telepon, Anti yang kembali ke ruang tamu kaget, melihat pria yang dulu pernah menjalin mahligai rumah tangga bersama, masih tinggal di sana.

"Kamu bilang tadi aku suruh menunggu. Ya aku menunggu di sini," jawab Tohir.

"Iyakah aku bilang begitu?" Anti terlihat bingung.

"Iya."

"Oh, iya, mungkin tadi aku tidak sadar. Tapi maaf, Mas Tohir menunggu di sini untuk apa, ya?" Anti bertanya bingung. Ia lalu duduk, mengambil kursi di hadapan pria yang hari itu terlihat klimis.

"Itu, anu, apa namanya, aku tadi pengin duduk aja karena capek berdiri." Jawaban dari Tohir membuat Anti semakin bingung.

"Eh, iya, di sepeda motor gak bisa duduk-kah?" Pertanyaan konyol meluncur begitu saja.

"Em, anu, capek kalau dud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Tohir.. Tohir.... Nadia lebih dewasa loh
goodnovel comment avatar
Neezha Eha
bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status