Share

Bagian 121

"Sombongnya mereka berdua," gerutu Fira seraya berjalan cepat menuju tempat parkir. "Mungkin memang pas mereka ya, Pah, berjodoh. Sama-sama jelek," lanjutnya lagi.

Aji tidak menanggapi. Lelaki gagah itu sibuk menetralisir rasa bersalah dan malu atas apa yang istrinya, juga ia lakukan terhadap Agung.

Selama ini, dirinya tidak pernah merasa selalu seperti sekarang.

Dengan kasar, Fira menjatuhkan tubuh ke kursi mobil yang empuk.

"Pah, mereka belum punya kendaraan, 'kan? Ya pastilah, si Anti 'kan memang hidupnya terpuruk. Sementara suaminya, dulu menghabiskan uang untuk berfoya-foya. Tidak mungkin sekali mereka bisa membeli kemewahan seperti kita," omdo Fira terus menerus. Sementara sang suami masih saja betah dengan sikap bisunya.

Mobil menembus jalanan sore yang cerah. Sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak itu larut dalam pikiran masing-masing.

"Menurut Papa, apa mereka akan langgeng? Kalau Mama si, mikirnya enggak bakalan. Secara sama-sama buruk. Mereka itu sepertinya sok be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status