Share

Bagian 112

Wanita yang masih memakai kerudung besar dengan bunga melati masih menghias di kepalanya memalingkan muka dan tertawa malu.

"Jangan bersedih terus. Karena kamu akan melewatkan banyak kesempatan untuk tertawa bahagia," ujar Agunng lagi. Kini, telapak tangannya telah berpindah ke ujung kepala yang tertutup khimar.

Anti merasakan sebuah belaian lembut yang terasa menentramkan.

"Ayo, jawab! Mau sedih lagi apa tidak?" tanya Agung dengan wajah yang ia dekatkan pada muka Anti.

Hati lelaki bertubuh tegap itu merasa berdebar-debar sebenarnya. Namun, demi menghibur Anti, ia berusaha membuang jauh rasa gugup yang menguasai dada.

Anti hanya menjawab dengan gelengan kepala. Lalu, ia tersenyum.

"Ayo, kita keluar. Gak enak sama keluarga kamu. Maaf tadi aku terbawa suasana," ajak Anti dan bersiap beranjak.

Namun, lengannya dicekal Agung. "Mau sampai kapan panggil kamu?" tanya Agung lirih. Nadanya ia buat manja. "Coba tanya samaPak Ustadz, boleh tidak, sama suami panggil kamu," tambahnya lagi.

"Em, be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rema Melani
kok aku yg deg deg an ya,... wkwkwwk....
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
ikut senyum senyum Thor .... ...
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
mereka jatuh cinta dengan orang yang tepat.. rasanya nano-nano
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status