Gadis yang berusia 19 tahun dengan sifat manja tetapi baik hati. Ia adalah anak kedua dari seorang pengusaha ternama yang bernama Savier javieto, ia adalah Raquel dreena javieto. Siapa sangka bahwa Papanya telah merencanakan perjodohan dengan anak sahabatnya. Dari situlah takdir gadis itu mulai runyam bahkan harus menjalani pernikahan yang tidak ia inginkan. Laki-laki yang di jodohkan dengan Raquel ternyata adalah seorang CEO muda yang memiliki paras rupawan dan karisma luar biasa ia adalah Elzar fahrari Afrizal anak dari pengusaha sukses bernama Adskhan fahrari. Namun rumor tentang ia yang tidak menyukai perempuan membuat Raquel ragu dan bimbang. Menjelang pernikahan Elzar dan Raquel tidak saling mendekatkan diri satu sama lain tapi justru saling menjauh, Elzar seolah menunjukkan bahwa rumor itu benar adanya. Raquel semakin di buat bimbang, ia tidak mau menikah dengan laki-laki gay bahkan seminggu menjelang pernikahan Raquel berusaha membatalkannya dengan berbagai cara. Elzar yang mengetahui bahwa calon istrinya berusaha menolaknya, kini diam-diam justru menyuruh seorang bodyguardnya untuk mengawasi Raquel dari kejauhan. Elzar sendiri di buat bingung dengan sikapnya sendiri, bagaimana mungkin ia menyuruh orang untuk mengawasi Raquel dari kejauhan padahal ia sendiri tidak menyukai gadis itu bahkan ia menolak perjodohan yang telah di rencanakan kedua orangtuanya saat itu. Lalu apa yang akan terjadi ketika pernikahan terlaksana? Apakah Elza dan Raquel bisa saling mencintai ?
View MoreBaru saja menginjakkan kaki di koridor kampus, Raquel seketika mematung, ia terkejut mendapati kekasihnya tengah berciuman dengan perempuan lain.
Dengan tangan terkepal, Raquel melangkah menghampiri dua sejoli yang belum menyadari kehadirannya itu.
Plak
“Dasar laki-laki bajingan!” ucap Raquel dengan nafas memburu. “Jadi begini kelakuan lo yang sebenarnya Darrel? Iya?” tanya Raquel sambil menunjuk tepat di depan wajah laki-laki itu.
Laki-laki itu tampak shock bahkan bola matanya nyaris keluar saat tahu siapa orang yang menamparnya.
“Ra-ra, em ini semua tidak seperti yang kamu lihat Ra,” ucap Darrel sambil berusaha meraih kedua tangan Raquel.
“Lo kira gue buta Dar? Jelas banget gue lihat lo sama nih cewek sedang ciuman!” Sahut Raquel dengan tatapan tajam dan wajah memerah menahan amarah. “ Mulai sekarang, KITA PUTUS!”
Tanpa menunggu, Raquel berlari meninggalkan Darrel dan seorang perempuan yang tadi tengah bermesraan bersama kekasihnya yang sekarang berubah menjadi mantan.
Dengan gerak cepat Raquel mengusap air mata yang mengalir tanpa diminta. Siapa yang tidak sakit hati melihat kekasihnya berkhianat di depan mata. Mungkin, jika tadi Raquel membawa pisau sudah ia tusukkan pada jantung laki-laki yang telah menyelingkuhinya itu.
Dengan cepat Raquel berjalan menuju parkiran, ia segera masuk dan membawa mobilnya pergi meninggalkan lingkungan kampus dengan perasaan campur aduk. Raquel mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia bahkan tidak memikirkan keselamatannya. Tanpa Raquel sadari ternyata dirinya berada di jalan sepi dan kanan kiri pepohonan yang menjulang tinggi.
Rasa takut mulai hinggap dalam diri Raquel, ia menatap sekeliling yang tampak menyeramkan saat ini. Dengan tergesa ia mencari ponsel untuk menghubungi kakaknya, tapi sudah panggilan ketiga tidak dijawab. Raquel mencoba tenang dan mulai mencari titik lokasinya melalui maps, tapi sungguh malang karena saat itu maps pada mobilnya tidak mengakses, ia tidak kehilangan akal dengan segera mencari titik lokasi pada ponsel tapi lagi-lagi nasib malang menimpanya, kini ponsel Raquel mati karena lowbat.
“Ah, sial sekali hari ini,” keluh Raquel dengan frustasi, bahkan kini ia sudah kembali menangis meratapi nasibnya hari ini.
Tok tok tok
Tampak ada tiga orang laki-laki dengan tubuh besar dan penampilan layaknya preman tengah mengetuk kaca mobil Raquel. Hal itu semakin membuatnya takut sekaligus panik. Dengan cepat Raquel mengunci dari dalam, ia kembali menghubungi kakaknya.
Tiga orang preman itu terus menggedor kaca mobil Raquel, bahkan tanpa sengaja ia melihat salah satu preman itu mengambil batu dan melemparkan tepat pada kaca mobil, hal itu membuat Raquel semakin ketakutan. Ia hanya mampu memejamkan mata sambil menunduk, berharap ada malaikat turun untuk menolongnya.
Bug dug krak
“Aarrggg!”
Raquel yang tadinya memejamkan mata, kini membuka secara perlahan. Betapa terkejutnya saat melihat para preman itu di hajar habis-habisan oleh seorang pemuda yang ia taksir umurnya tidak jauh beda dengan kakaknya. Saat preman itu pergi, Raquel dengan cepat turun dari mobil untuk mengucapkan terima kasih pada penyelamatannya.
“Kak, terima kasih sudah menolongku,” ucap Raquel dengan tulus.
“Hm, lain kali kalau sedang galau tidak usah lari ke jalur ini,” sahutnya sambil membersihkan jas yang tampak kotor.
Raquel hanya menunduk, ia sungguh merutuki kebodohannya. Seharusnya ia pulang saja bukan malah pergi entah kemana sampai kehabisan bensin seperti ini. Raquel menggigit bibir nya cemas, ia sungguh tidak tahu sekarang berada di daerah mana. Ingin meminta tolong pada pemuda itu pun segan karena dari wajahnya tampak begitu dingin.
“Ikut aku! Ku antar kamu pulang dan mobil mu biarkan orangku yang mengambilnya.” Mata Raquel membulat sempurna saat mendengarkan kalimat tersebut, bagaimana dia bisa tahu jika ia butuh tumpangan.
Belum sempat Raquel membuka mulutnya tapi sebuah suara menghentikannya. “Tidak usah menjawab!”
Dengan langkah pelan akhirnya Raquel menurut saja. Ingatkan Raquel untuk memberi pelajaran kakaknya yang begitu susah dihubungi ketika ia membutuhkannya. Setelah tiga puluh menit akhirnya mereka sampai di kediaman Raquel, selama di perjalanan tidak ada obrolan selain menanyakan alamat rumah.
“Terimakasih kak sudah mau mengantarkan aku sampai rumah,” ucap Raquel setelah turun.
“Hm.” Setelah itu pemuda itu melajukan mobilnya begitu saja.
“Dasar kulkas!” maki Raquel dalam hati. Dengan cepat Raquel melangkah masuk ke dalam rumah.
Baru saja Raquel membuka pintu, ia melihat kedua orang tua dan kakaknya tengah berada di ruang keluarga sedang membahas sesuatu. Mama Raquel segera menghampiri ketika melihat putrinya pulang dengan wajah khawatir.
“Nak, kamu kemana saja? Kenapa telfon kakak kamu tadi?” tanya Reima, mama Raquel.
“Maaf mah nanti aku ceritain, tapi aku mau mandi dulu.” Raquel langsung pergi menuju kamarnya. Ia juga tidak menyapa papa dan kakaknya yang ada di ruang keluarga. Hal itu membuat keluarganya yakin jika ada masalah dengan Raquel.
Selesai membersihkan diri Raquel turun ke bawah untuk bergabung bersama keluarganya. Dan ia pun menjelaskan apa yang sudah terjadi, bahkan ia juga menceritakan tentang dirinya yang diantar pulang oleh laki-laki seumuran kakaknya. Raquel memang tidak mengetahui nama orang yang telah menolongnya, ia melupakan tentang perkenalan saat itu.
Daza, kakak Raquel tampak mengepalkan tangannya erat saat tahu pacar adiknya itu selingkuh, ia bersumpah akan membalaskan rasa sakit hati itu dengan tuntas. Selama ini ia sudah curiga dengan sosok pacar adiknya karena dilihat dari gerak geriknya memang tampak seperti pemain handal.
“Gue akan bikin perhitungan sama lo Darrel Alexander.” Gumam Daza dalam hati.
Raquel menangis dalam pelukan mamanya. Selama ini ia justru mempercayai kekasihnya ketimbang kakaknya, padahal Daza sudah mengingatkan berulang kali bahwa Darrel bukan laki-laki baik. Sungguh Raquel menyesal sekarang.
***
Di lain tempat di sebuah hotel bintang lima ada dua manusia berbeda gender sedang bermanja-manja, bahkan tampak saling bercanda dengan senyum mengembang sempurna, dia adalah Darrel dan Aira. Setelah ketahuan selingkuh Darrel bukan meminta maaf pada Raquel, tapi ia justru pergi ke hotel bersama selingkuhannya.
Darrel fikir Raquel masih mempercayainya seperti sebelum-sebelumnya, bahkan ia sudah menyiapkan kado untuk meminta maaf pada Raquel. Hah dasar penipu ulung memang Darrel ini.
Malam ini Elzar tidak bisa tidur, sungguh ia merasa cemas dan khawatir. Duduk di samping istrinya yang tidur tapi ia sendiri sejak tadi tidak bisa tidur. Informasi dari papanya kali ini membuatnya tidak tenang. Jika itu tentang Arsenal dan Meira ia masih bisa tenang tapi ini Barra dan Vitto, astaga bagaimana jika mereka memiliki rencana yang kelewat licik dari Arsenal. Ia memandangi istrinya yang tidur, wajah itu cantik dan begitu memikat pantas saja Arsenal gagal move on karena daya tariknya luar biasa memang istrinya itu. “Semoga semua baik-baik saja ya sayang,” ia kecup lama kening istrinya. Baru kali ini ia merasa gelisah sampai tidak bisa tidur. Ingatannya kembali pada siang hari di mana ia memergoki istrinya tengah bersama Arsenal lebih tepatnya Raquel jatuh dan yang menahan tubuh istrinya agar tidak jatuh ke tanah adalah Arsenal. Siang tadi ia memang memukul wajah Arsenal sampai babak belur, tapi Elzar juga.melihat sorot mata Arsenal tidak seperti biasanya. Awalnya ia hanya m
Raquel merasa bosan jika hanya di dalam ruangan Elzar, dengan perut buncitnya ia berjalan-jalan di sekitar kantor sekalian membeli cireng langgananya. Entah kenapa sejak hamil Raquel menyukai jajanan pinggir jalan seperti telur gulung, cireng dan kawan-kawan. Elzar sudah berulang kali melarang untuk tidak mengkonsumsi itu tapi mau bagaimana lagi rasa ingin itu lebih dominan dan kata mama Reima itulah ngidam. Setelah puas membeli jajan Raquel ingin kembali ke kantor suaminya tapi saat sampai halaman ia bertemu dengan Arsenal. “Mau apa lo?” Raquel mundur selangkah, dengan tatapan penuh was-was siapa yang tidak takut jika laki-laki di hadapannya pernah menculiknya bahkan ingin menikahinya secara paksa. “Gue perlu bicara empat mata sama kamu Ra, ini bukan tentang perasaanku lagi tapi tentang keselamatan Elzar, kamu serta bayi dalam kandunganmu,” Arsenal tetap berusaha membujuk tapi lagi-lagi Raquel justru melangkah mundur. “Pergi!” Karena panik Raquel tidak memperhatikan langkahnya dan
Malam ini Arsenal kembali membuat janji dengan Meira. Sengaja Meira mengajak bertemu di sebuah hotel agar pamannya percaya bahwa ia menerima tawaran Arsen dan sebagai imbalan ia bersedia menjadi teman ranjang. Di hadapan pamannya, Meira harus menggunakan topeng sebagai perempuan nakal untuk bertahan hidup sejak kedua orang tuanya meninggal karena jika ia menjadi anak baik maka pamannya akan menyiksanya dan tak tanggung-tanggung kadang mencambuk hingga pinggangnya luka. Arsenal yang sudah sampai di lobby hotel segera menuju kamar yang sudah ia pesan dan Meira sudah tiba sejak tiga puluh menit lalu. Ada rasa ragu untuk mengatakan kejujuran hatinya pada Meira takut jika benar perempuan itu ingin memanfaatkan juga. Tapi semalam ia mendengar rekaman suara dari alat penyadap yang sengaja ia selipkan di tas milik Meira, Arsenal sengaja melakukan itu untuk mengetahui apa tujuan Meira sebenarnya tapi, justru rekaman itu menunjukkan sisi lain dari Meira mulai dari suara pamannya yang membentak
Hari ini jadwal cek up Raquel ke dokter kandungan tapi karena di rumah sakit antre ia memilih ke klinik saja. Raquel dan Elzar ke kantor tidak menggunakan sopir, selama Raquel mengikuti kelas online ia jadi selalu ikut Elzar ke kantor dan meeting entah ini Raquel yang selalu ingin dekat suaminya atau murni bawaan bayi tapi Elzar menyukai Raquel yang seperti ini apalagi jika sepenuhnya bergantung padanya ia akan sangat senang dan bahagia karena merasa ia menjadi laki-laki yang sangat dibutuhkan istrinya. Sejak kejadian dimana mantan sekretaris Elzar datang ke kantor dan mencoba merayu Elzar itu sampai sekarang tidak ada lagi modelan wanita seperti itu, bahkan pakaian karyawan kantor tidak ada yang ketat atau pendek. Semua sesuai standar dan harus sopan, siapa sangka ganasnya Raquel saat memberi pelajaran mantan sekretaris Elzar itu menjadi sorotan karyawan dan mereka takut jika mencari gara-gara dengan istri bos mereka.“Sayang nanti kalau habis ke klinik kita mampir makan di ayam gor
Di sebuah caffe shop seorang perempuan dengan penampilan modis dan seksi, ia seperti tengaj banyak pikiran sorot mata cantik itu jelas menggamabarkan beban pikiran yangs sedang di pikul. Ia baru saja kembali tiga hari lalu dari Amerika dan sekarang mendapatkan tugas serta tekanan yang membuatnya sangat muak. Pelan ia menyesap kopi hitam yang ia pesan, perempuan itu memejamkan mata sejenak menikmati kopi pahit yang membasahi tenggorokannya. “Gila! Gue udah lupa sama Elzar dan sekarang harus pura-pura masih ada rasa,” gumannya pelan tapi tersirat nada kesal.Dia sudah menolak permintaan gila pamannya tapi ancaman itu adalah kelemahannya dan kemarin ia benar-benar datang ke acara tujuh bulanan, sungguh ia tidak ada rasa apapun pada Elzar. Ia sendiri juga sudah dekat dengan laki-laki bule yang selama ini menemani suka dukanya belajar di Amerika tapi paman dan bibi menolak dengan alasan keluarga mereka tidak setara. Tidak lama perempuam itu tersadar dari lamunannya karena ada seseorang ya
7 bulan kemudian… Kandungan Raquel sudah besar bahkan malam ini akan diadakan acara tujuh bulanan seperti orang jawa karena memang Reima asli keturunan jawa. Suasana mansion Javieto sangat ramai oleh kehadiran sanak saudara dan juga pihak besan yang sudah tiba. Raquel tengah berada di kamar bersama Elzar, perempuan itu didandani mengenakan kemben berupa kain jarik lalu dipakaikan rompi dari bunga melati dan bagian rambut diberi bando menggunakan ronce melati. Elzar juga.menggunakan kemben berupa kain jarik senada dengan Raquel dan mereka keluar ke tempat acara bersamaan didampingi kedua orang tua. Di halaman belakang tempat acara diselenggarakan mereka semua terpukau dengan penampilan Raquel yang terkesan anggun dan aura kecantikannya semakin terpancar sejak hamil. Di antara tamu itu ada Darrel dan juga Arsenal serta satu orang perempuan yang sejak tadi menatap tak suka pada Raquel. Arsenal juga merasa heran kenapa perempuan itu tampak kesal, hingga ia mulai paham saat memergoki per
Laki-laki dengan perawakan tinggi dengan badan kekar itu tengah menghisap rokok di balkon kamarnya, ia harus menerima hukuman untuk tetap berada di mansion Alexander dengan batas waktunya tidak ditentukan. Padahal ia hanya ingin membuat perempuan yang menjadi pujaan hatinya melihat perjuangannya melihat bawah ia adalah laki-laki yang pantas diperjuangkan tapi apa yang ia peroleh justru hal seperti ini. Arsenal mengakui caranya salah tapi ia tetap kekeh membenarkan semua itu dan tidak menyesal. Tawa miris terdengar begitu menyakitkan, di sana Darrel melihat abang kandungnya merasa kasihan padahal dia sendiri juga dimanfaatkan oleh abangnya tapi rasa kasihan sebagai saudara sedarah tetap ada. “Sial ini semua karena Elzar!” Geram Arsenal dengan tangan mengepal. Ingatannya melayang ke masa di mana ia masih bersama Raquel kemana-mana, hingga mereka berpisah dan hanya mampu komunikasi melalui email dan sosial media. Arsenal tetap menyalahkan Elzar karena dia adalah penyebab semua kekacaua
Elzar yang melihat istrinya tengah menyeret mantan sekretarisnya seketika rasa panik memuncak pasalnya langkah Raquel tampak tergesa sambil menjambak rambut perempuan itu lalu mendorongnya dengan kuat saat sampai halaman kantor. Kali ini Raquel tidak memberikan ampun pada perempuan yang tampak seperti jalang dan terus menggoda suaminya sungguh ia geram dan ingin sekali membunuh perempuan itu. “Liat perempuan ini, niat mau bekerja tapi pakaiannya saja layak perempuan malam di club!” Teriak Raquel dengan nafas yang terengah, tentu semua karyawan keluar untuk melihat apa yang terjadi. “Kalau gue liat lo masih kesini dan coba merayu suami gue detik itu juga lo bakal kehilangan nyawa!” Perempuan itu menegang mendengar ancaman Raquel bahkan sedikit beringsut mundur tapi seketika para karyawan itu melemparinya dengan botol minum dan juga kertas-kertas tak terpakai. Elzar sampai di samping istrinya langsung memeluk dan mengecup keningnya lumayan lama, ia khawatir setengah mati karena istri
Di ruangan Daza kini dua perempuan itu saling diam, tidak ada yang membuka suara ataupun membuka obrolan bahkan suara ac pun terdengar. Raquel menatap Seren yang sejak tadi menunduk, bahkan sekedar menatap dirinya juga tidak berani dan hanya menunduk entah apa yang dipikirkan Seren. Hingga helaan nafas panjang Raquel terdengar, perempuan yang tengah hamil muda itu merasa bosan. “Seren sejak kapan kamu kenal kak Daza?” Tanya Raquel santai tapi bagi Seren justru sebaliknya hingga membuatnya semakin menunduk. “S-sekitar dua bulan lalu Ra,” jawabnya dengan suara sedikit bergetar. “Santai saja lah gue gak bakal marah atau apa-apain lo kok,” ucap Raquel sambil mendekat ke arah Seren dan menepuk bahu perempuan itu seraya tersenyum. Seren akhirnya bisa bernafas lega, ia kira Raquel akan marah karena kakaknya dekat dengan perempuan seperti dirinya. Bagaimana tidak minder karena perbedaan latar belakang mereka terlalu jauh bagaikan langit dan bumi. Raquel dari keluarga terpandang berdarah b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments