Share

Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku
Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku
Penulis: fallingheather

kesatu

Penulis: fallingheather
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-17 03:25:56

Masuk ke rumah itu.....atau tidak?

Tiga puluh menit berlalu, dan lelaki itu masih berkutat dengan pikirannya tentang pintu kokoh yang terletak di hadapannya. Dia berjalan mondar-mandir tak tentu arah, dengan kakinya yang dihentak-hentakkan ke lantai untuk menyuarakan rasa frustasinya. Untung saja matahari baru muncul malu-malu, kalau tidak, dia pasti akan menjadi topik menarik dari pejalan kaki yang berlalu-lalang di sekitar.

Akhirnya, dia mulai menyingkirkan kegelisahannya setelah beberapa lama bercakap dengan mata batinnya sendiri. Tangannya yang gemetar meraih bel yang sedari tadi ditatapnya penuh minat itu sekali, kemudian kembali menjauhkan sentuhannya dari tombol itu dengan meletakkan tangannya yang berulah tadi di samping tubuhnya.

Pintu itu pun terbuka.

Jantungnya melompat kencang, mengantisipasi sosok yang akan ditemuinya. Namun, seseorang lain muncul sehingga setidaknya beberapa detik ini pria itu bisa bernafas lega.

"Nathaniel...", sebut wanita berusia paruh baya itu dengan ekspresi kaget yang kentara.

Tentu saja wanita berusia lima puluhan yang dikenalnya akrab itu terkejut melihat dirinya kembali hadir di depan rumah megah ini. Pasalnya, setahun terakhir dia tak pernah berani melewati pagar rumah itu untuk sekedar menyapa penghuninya. Hanya berani mengamati figur yang kini akan ditemuinya itu dibalik kaca mobilnya yang hitam, hanya sekedar memastikan gadis itu baik-baik saja.

"Bu Diah, siapa yang datang pagi-pagi begini? Jika dia seorang penguntit gila yang ingin mencari tahu privasi-ku, cepat usir di.....a"

Suara bening Lyra seketika melemah ketika melihat sosok Nathaniel yang berdiri tegap di balik pintu depan rumah. Seketika gadis cantik yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah itu kehilangan fokus dengan membiarkan handuknya terjuntai ke lantai. Sorot matanya itu meredup. Kakinya bahkan hanya bisa berdiri lemas di ujung tangga, tak mampu untuk sekedar berbalik atau malah menghampiri seseorang yang tak pernah muncul sekalipun dihadapannya setelah membuat hatinya melebur tak membekas.

Ibu Diah—asisten rumah tangga kesayangan Lyra yang mengerti akan situasi segera meninggalkan tempat yang semakin mencekam. Hatinya terasa berat mengetahui Nona-nya bertemu kembali dengan lelaki itu.  Ibu Diah takut jika gadis yang dianggapnya sebagai anak kandungnya sendiri itu kembali mengingat kepedihan yang telah ditanggungnya sangat lama.

Sementara itu, organ-organ vital kedua insan itu bereaksi semakin parah. Alat penting di tubuh mereka untuk sesaat tak berfungsi sebagaimana mestinya karena luapan perasaan yang masih terpendam rapi itu sekejap muncul begitu saja, sebelum mereka bahkan bisa menemukan penangkalnya.

Dengan langkah kecil, Nathaniel menggerakkan tungkai kakinya melewati batas garis antara ruang luar dengan rumah yang seperti tempat kedua baginya.

Dulu.

Di waktu dimana dia masih berada di samping Lyra-nya, mendengar tawanya, menatap matanya yang jernih dengan cintanya yang berlebih, melindungi gadis itu dari ketakutan-ketakutan yang seringkali menyergapnya, dan membiarkan gadisnya berlindung di balik punggungnya ketika sesuatu menimpa gadis itu.

Dia bahkan masih mengingat bagaimana kebahagiaan yang sempat dirasakan mereka dulu, sebelum dia meninggalkan Lyra-nya tanpa aba-aba.

***

Lyra tetap tak bergeming saat Nathaniel mendekatinya dengan ketukan pelan, seakan membiarkan dirinya untuk pergi, kapanpun gadis itu mau. Sayangnya, harapan Lyra untuk mempertahankan hubungannya dengan lelaki itu masih kuat sekalipun dia tahu hal itu sangat gila mengingat Nathaniel yang telah terikat.

Salah.

Mungkin pikirannya tidak benar jika dia menginginkan lelaki itu kembali padanya. Sudah cukup setahun berlalu dengan semua penderitaan dan penyesalannya karena telah menyerahkan seluruh hatinya kepada Nathaniel.

Dia, membenci pria itu.

Pria itu pernah meninggalkan Lyra tanpa kata. Ironisnya, kabar terakhir Nathaniel yang didengar Lyra adalah melalui surat undangan pernikahan yang dialamatkan ke rumah mungilnya.

Lyra tak pernah tahu hidupnya akan seburuk ini.

Melupakan cintanya pada lelaki itu, walau dirasa Lyra sangat sulit, telah coba dilakukannya. Akan tetapi, Nathaniel dengan kurang ajarnya menampakkan batang hidungnya di depannya lagi dan menata kembali serpihan-serpihan cinta yang coba diretakkannya itu menjadi utuh seperti sedia kala.

Bodoh? Ya. Lyra memang tak punya akal.

Mana ada wanita yang masih mencintai mantan tunangannya yang bahkan meninggalkannya demi wanita lain?

Plak

Tangan Lyra bereaksi lebih cepat dari hatinya yang memintanya untuk merengek kepada Nathaniel untuk kembali padanya. Suatu tamparan keras melayang di permukaan kulit pria tak tahu diri.

Inilah yang harus dilakukan untuk membalas kelakuan tak beradab setiap lelaki brengsek, bukan?

Nathaniel meraba pipinya yang merah. Tamparan keras itu untungnya tak berakibat apapun pada tubuhnya yang mati rasa. Justru, bukan tangan itu yang berhasil merobek hatinya, tapi mata itu. Mata coklat gelap milik gadis itu mengungkapkan segalanya. Bulatan bening favorit Nathaniel yang biasanya memancarkan kesedihan apabila Lyra bercerita tentang neneknya yang telah tiada. Begitu membuat orang lain terhanyut seakan merasakan penderitaan yang dialami gadis itu. Membuat Nathaniel seolah tak bisa melakukan apapun ketika tatapan sendu itu diterimanya.

"Maafkan aku karena pernah menyakitimu. Aku tahu aku tak pantas dimaafkan, karena aku bahkan berniat menyakitimu dengan cara yang berbeda", ungkap Nathaniel dengan nadanya yang terdengar putus asa.

Lyra menoleh cepat mendengar pengakuan lelaki yang masih menempati tempat istimewa di hatinya itu. "Apa maksudmu?", tanyanya buru-buru.

"Istriku. Dia menginginkan seorang anak. Tapi, dia tak bisa mengandungnya sendiri karena kondisinya yang lemah. Sudah berkali-kali dia menolak ajakanku untuk mengadopsi sebuah anak dari panti asuhan. Dia tak mau melakukannya, karena dia ingin anak itu berasal dari darah dagingku".

Setetes air mata lolos dari mata coklat gadis itu. Lyra, yang mati-matian menahan perih yang menyerbu hatinya tanpa ampun dapat goyah hanya karena mendengar sebutan yang ditujukan Nathaniel pada wanita jalang yang merebut lelaki yang dicintainya. Apalagi dengan kalimat-kalimat selanjutnya, yang menggambarkan bahwa Nathaniel sangat mementingkan kebahagiaan istrinya dibanding apapun, yang tak pernah dirasakan Lyra ketika mereka bersama dulu.

Tentu saja, Nathaniel sangat mencintai wanita itu melebihi cintanya pada Lyra sehingga dia lebih memilih menikahi wanita yang baru saja singgah di hatinya, daripada memilih Lyra yang berstatus sebagai tunangannya.

Tanpa diduga, Nathaniel pun melemparkan tubuhnya ke lantai, berpijak di atas lantai marmer itu dengan bertumpu pada kedua lututnya. Mata Lyra terbelalak lebar melihat Nathaniel yang terlihat begitu tak berdaya di matanya.

" Kumohon, menikahlah denganku".

Inikah proses lamaran yang selama ini Lyra idamkan? Lelaki yang dicintainya, berlutut di hadapannya dengan melontarkan kata-kata yang diharapkannya kemudian keduanya terlibat dalam sebuah ciuman hangat karena perasaan senang yang membuncah. Tapi itu hanya khayalannya saja. Lelaki ini melamar Lyra bukan untuk menikahinya karena cinta, tapi menikahinya karena ingin sesuatu darinya.

Senyum sinis tersungging di bibir Lyra, berbanding terbalik dengan matanya yang berkabut karena cairan yang menghalangi pemandangannya. Dia menatap lelaki yang masih dalam posisi sebelumnya itu tajam, mengeluarkan sisi lain yang tak pernah ditunjukkannya pada siapapun kecuali sang pria.

"Jadi, kau kesini hanya untuk memintaku menjadi istri keduamu, yang memberikan seorang anak lalu menendangku keluar setelahnya, begitu? Jika itu maumu, kau bisa mencari wanita lain. Aku terlalu terhormat untuk menjadi wanita yang memberikan rahimku untuk pasangan istri yang picik seperti kalian. Sekarang, kuharap kau segera keluar dari rumah ini, dan jangan kembali karena pintu rumah ini tertutup untuk lelaki bejat sepertimu"

Nathaniel bangkit dari posisinya tadi, dengan bola matanya yang menatap gadis itu penuh harap. Lyra mengalihkan pandangan, tak mau terbujuk rayu lelaki yang bahkan kembali menaruh garam di atas luka terdahulunya yang belum sepenuhnya sembuh.

Setelah pintu tertutup, tubuh Lyra merosot ke lantai. Tangannya memegang erat kaki tangga yang menjadi saut-satunya sandarannya saat ini. Tangisannya mulai muncul. Isak tangisnya terdengar sangat memilukan, menandakan jika kesakitannya itu bahkan terlalu parah untuk bisa disembuhkan dalam waktu yang cepat.

Dia memegang dadanya yang berkecamuk sembari melirih tak berdaya.

Teganya kau, Nathaniel.

***

Bab terkait

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kedua

    Lyra’s Point Of View Tak ada yang perlu kupikirkan. Dia hanya masa lalu, apapun yang terjadi dengannya tak ada hubungannya sedikitpun denganku. Mulutku memang bisa dengan gampangnya mengatakan bualan-bualan itu. Namun, perkataannya beberapa hari lalu terngiang di otakku. Penyangkalan itu tak bisa kupegang sama sekali. Buktinya, aku masih berada di sini, di tempat terakhir kali kami bertemu dan mengharapkan sosok itu kembali menempati tempat kosong yang telah lama tak dia singgahi, di cafe kecil favorit kami yang terletak tak jauh dari kawasan perusahaan milik keluarganya. Mataku menatap kosong sosok yang baru saja memasuki tempat ini dan mengambil tempat di hadapanku. Dia duduk di kursi yang telah lama tanpa berpenghuni sambil mengamati wajahku dengan bulatan hitamnya yang tak menunjukkan ekspresi apapun, sangat datar seperti biasanya. "Pemotretanmu sudah selesai?", tanyanya singkat, sembari memainkan bibir cangkir yang berisi kopi pahit tanpa gula yang menjadi kesukaannya tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   ketiga

    "Kau sudah datang?" Nathaniel menaikkan dagunya, menggerakkan kedua ujung bibirnya yang kaku ke belakang untuk menghindari kekhawatiran yang mungkin dirasakan istrinya. Terlalu banyak yang Angela pikirkan akhir-akhir ini dan itu membuat kondisi tubuhnya menurun. Angela berusaha keras menyembunyikannya, namun Nathaniel selalu mendapat laporan mengenai apapun yang terjadi pada gadis itu dari perawat yang menjaganya. "Ya, Aku sudah pulang”, jawab Nathaniel singkat. Dia lalu melontarkan kalimat tanya. “Nurse Shintia sudah tidak ada di rumah?" Angela mengangguk pelan. Kemudian, wanita itu memajukan alat yang menggantikan fungsi kakinya di hadapan Nathaniel. Pria yang duduk di ruang tamu rumah kecil mereka itu tampak kacau karena dia dengan tak lazim memijit keningnya berulang. " Mau kubuatkan teh hangat?", tawar Angela lembut. Nathaniel menggenggam tangan Angela yang hendak bertolak menuju dapur. "Tak usah, aku tidak apa-apa. Mungkin aku hanya sedikit kelelahan karena meeting tadi. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   keempat

    Lyra menyantap rotinya sambil memperhatikan keadaan di sekitar. Rumah megah itu terasa sangat sepi karena hanya dia sendiri yang meninggalinya. Sebenarnya, Ibu Diah pun masih menemaninya setiap hari dan mengurus keperluan rumahnya. Tapi, setiap akhir pekan wanita paruh baya itu menghabiskan waktunya di kampung halamannya untuk menemani orang tuanya yang sudah renta. Dan dia tidak suka orang asing berkeliaran di rumahnya, maka dari itu dia tak menyewa asisten rumah tangga untuk menggantikan posisi Ibu Diah. Tak disengaja, matanya melihat lukisan yang masih tergantung disana. Sebuah lukisan yang menjadikan dirinya sebagai objek, yang dia ingat dia duduk berjam-jam tanpa boleh bergerak agar gambar itu tercipta. Matanya menelusuri detail-detail yang tersaji di dalam lukisan itu, hingga kemudian terhenti pada sebuah titik dimana sebuah inisial dari nama seseorang itu tertera disana. Nathaniel Suara bel yang menggema menghentikan lamunan Lyra. Sejak mereka bertemu tempo hari kemarin, Lyr

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kelima

    Lyra memandangi televisi yang menyala acak di hadapannya dengan pandangan datar. Sedikit menyesali perjanjian bodohnya dengan Angela. Lyra dalam keadaan sadar bersedia menjadi istri kedua dari bekas tunangannya. Apa dia sudah gila? Sungguh kejadian ini ada di luar nalarnya. 'Aku hanya asal bicara tadi' Lyra bisa melemparkan kalimat itu dengan santai kepada Angela. Tapi, lagi-lagi, atas dasar kemanusiaan, menghapus harapan orang lain setelah menerima permintaan Angela tadi sama sekali bukan tipenya. Lyra bukan orang sejahat itu. Terlintas keraguannya dibalik Keputusan cerobohnya. Lyra mencintai Nathaniel sebanyak itu sampai dia rela mengorbankan dirinya sendiri. Namun, melihat Nathaniel bahagia dengan wanita lain di pelupuk matanya, sampai kapanpun dia takkan pernah sanggup. Dia terlalu takut untuk menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Nathaniel dan akan memohon-mohon lelaki itu untuk meninggalkan istrinya untuk kembali menjalin hubungan cinta dengannya. "Lyra". Dengan cepat gad

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   keenam

    Flashback beberapa jam sebelum Lyra memasuki paksa ruangan AltairLyra memutuskan untuk menemui pasangan suami istri itu untuk meyakinkan keputusannya. Benar kata Ibu kesayangannya. Lyra harus mempertimbangkan semuanya matang-matang agar dia tidak menyesali keputusan apapun yang diambilnya nanti nanti.Lyra melangkah keluar dari New BMW 3 Series miliknya kemudian menguncinya menggunakan remote. Kaki jenjangnya mendekati pagar rumah mewah berwarna netral sambil matanya menelisik kembali catatan yang diterimanya dari Angela kemarin dan mencocokkannya dengan nomor rumah di hadapannya.Gadis itu mengernyitkan dahinya heran ketika melihat gerbang depan yang tidak terkunci. Ferrari 458 Speciale berwarna merah menyala yang diyakininya milik penghuni kediaman tersebut diparkir serampangan di halaman rumah.Feelingnya yang kuat dapat merasakan ada yang tidak beres disini.Niat awalnya, Lyra ingin berbicara berdua saja dengan Angela. Tapi sepertinya dia tidak bisa melakukan hal itu karena dia y

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   ketujuh

    Lyra’s Point Of ViewDengan memacu mobil di atas kecepatan rata-rata, aku sampai ke kantor milik Altair hanya dalam beberapa menit. Aku sudah kehilangan kesadaranku ketika lelaki brengsek itu kembali merobohkan pertahananku. Dia seakan memaksaku untuk membenci dirinya sehingga dia dapat memastikan bahwa aku tak akan jatuh cinta padanya untuk kali kedua.Sedangkan aku terlalu banyak dikonsumsi oleh rasa belah kasih sehingga dia tak segan menginjak harga diriku.Aku tak tahu mengapa sebuah ide gila dalam sekejap muncul di benakku. Jika aku harus membuktikan padanya bahwa bukan hanya Nathaniel yang menginginkan keberadaanku. Menunjukkan padanya aku bahkan bisa mendapatkan seseorang yang jauh lebih dibandingkan dia.Tanpa berpikir panjang, pikiran itu kurealisasikan segera. Aku menyambangi kantor Altair—pusat dari Perusahaan raksasa yang salah satu lininya adalah Perusahaan Manajemen Model yang menaungiku— dengan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kedelapan

    Lyra mengambil kotak yang telah lama disimpannya rapat lalu meletakkannya di atas ranjang. Dia menyapu bagian atas kotak yang berdebu lalu membukanya dengan hati-hati. Disana memorinya bersama Nathaniel tersimpan rapi. Tangannya menyingkap satu persatu benda-benda yang dulu sempat membuat hatinya berbunga.Dimulai dari gantungan ponsel berwarna merah muda berbentuk salah satu binatang lucu –yang salah satunya dimiliki Nathaniel dengan warna biru kesukaan mereka, kotak musik yang dihadiahkan Nathaniel saat ulang tahun Lyra ke dua puluh dua, berbagai hasilphotoboxyang kerap mereka lakukan saat bepergian, hingga sebuah kotak persegi berlapiskan beludru berwarna merah yang tak ubahnya membuat air mata Lyra menetes.Nafas Lyra tercekat ketika matanya menangkap kilauan berlian mungil yang berasal dari cincin yang dulu sempat menjadi saksi ikatan suci diantara dia dan Nathaniel.Lyra masih ingat binar mata terang pria yang dicintainya saat be

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27

Bab terbaru

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kedelapan

    Lyra mengambil kotak yang telah lama disimpannya rapat lalu meletakkannya di atas ranjang. Dia menyapu bagian atas kotak yang berdebu lalu membukanya dengan hati-hati. Disana memorinya bersama Nathaniel tersimpan rapi. Tangannya menyingkap satu persatu benda-benda yang dulu sempat membuat hatinya berbunga.Dimulai dari gantungan ponsel berwarna merah muda berbentuk salah satu binatang lucu –yang salah satunya dimiliki Nathaniel dengan warna biru kesukaan mereka, kotak musik yang dihadiahkan Nathaniel saat ulang tahun Lyra ke dua puluh dua, berbagai hasilphotoboxyang kerap mereka lakukan saat bepergian, hingga sebuah kotak persegi berlapiskan beludru berwarna merah yang tak ubahnya membuat air mata Lyra menetes.Nafas Lyra tercekat ketika matanya menangkap kilauan berlian mungil yang berasal dari cincin yang dulu sempat menjadi saksi ikatan suci diantara dia dan Nathaniel.Lyra masih ingat binar mata terang pria yang dicintainya saat be

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   ketujuh

    Lyra’s Point Of ViewDengan memacu mobil di atas kecepatan rata-rata, aku sampai ke kantor milik Altair hanya dalam beberapa menit. Aku sudah kehilangan kesadaranku ketika lelaki brengsek itu kembali merobohkan pertahananku. Dia seakan memaksaku untuk membenci dirinya sehingga dia dapat memastikan bahwa aku tak akan jatuh cinta padanya untuk kali kedua.Sedangkan aku terlalu banyak dikonsumsi oleh rasa belah kasih sehingga dia tak segan menginjak harga diriku.Aku tak tahu mengapa sebuah ide gila dalam sekejap muncul di benakku. Jika aku harus membuktikan padanya bahwa bukan hanya Nathaniel yang menginginkan keberadaanku. Menunjukkan padanya aku bahkan bisa mendapatkan seseorang yang jauh lebih dibandingkan dia.Tanpa berpikir panjang, pikiran itu kurealisasikan segera. Aku menyambangi kantor Altair—pusat dari Perusahaan raksasa yang salah satu lininya adalah Perusahaan Manajemen Model yang menaungiku— dengan ma

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   keenam

    Flashback beberapa jam sebelum Lyra memasuki paksa ruangan AltairLyra memutuskan untuk menemui pasangan suami istri itu untuk meyakinkan keputusannya. Benar kata Ibu kesayangannya. Lyra harus mempertimbangkan semuanya matang-matang agar dia tidak menyesali keputusan apapun yang diambilnya nanti nanti.Lyra melangkah keluar dari New BMW 3 Series miliknya kemudian menguncinya menggunakan remote. Kaki jenjangnya mendekati pagar rumah mewah berwarna netral sambil matanya menelisik kembali catatan yang diterimanya dari Angela kemarin dan mencocokkannya dengan nomor rumah di hadapannya.Gadis itu mengernyitkan dahinya heran ketika melihat gerbang depan yang tidak terkunci. Ferrari 458 Speciale berwarna merah menyala yang diyakininya milik penghuni kediaman tersebut diparkir serampangan di halaman rumah.Feelingnya yang kuat dapat merasakan ada yang tidak beres disini.Niat awalnya, Lyra ingin berbicara berdua saja dengan Angela. Tapi sepertinya dia tidak bisa melakukan hal itu karena dia y

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kelima

    Lyra memandangi televisi yang menyala acak di hadapannya dengan pandangan datar. Sedikit menyesali perjanjian bodohnya dengan Angela. Lyra dalam keadaan sadar bersedia menjadi istri kedua dari bekas tunangannya. Apa dia sudah gila? Sungguh kejadian ini ada di luar nalarnya. 'Aku hanya asal bicara tadi' Lyra bisa melemparkan kalimat itu dengan santai kepada Angela. Tapi, lagi-lagi, atas dasar kemanusiaan, menghapus harapan orang lain setelah menerima permintaan Angela tadi sama sekali bukan tipenya. Lyra bukan orang sejahat itu. Terlintas keraguannya dibalik Keputusan cerobohnya. Lyra mencintai Nathaniel sebanyak itu sampai dia rela mengorbankan dirinya sendiri. Namun, melihat Nathaniel bahagia dengan wanita lain di pelupuk matanya, sampai kapanpun dia takkan pernah sanggup. Dia terlalu takut untuk menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Nathaniel dan akan memohon-mohon lelaki itu untuk meninggalkan istrinya untuk kembali menjalin hubungan cinta dengannya. "Lyra". Dengan cepat gad

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   keempat

    Lyra menyantap rotinya sambil memperhatikan keadaan di sekitar. Rumah megah itu terasa sangat sepi karena hanya dia sendiri yang meninggalinya. Sebenarnya, Ibu Diah pun masih menemaninya setiap hari dan mengurus keperluan rumahnya. Tapi, setiap akhir pekan wanita paruh baya itu menghabiskan waktunya di kampung halamannya untuk menemani orang tuanya yang sudah renta. Dan dia tidak suka orang asing berkeliaran di rumahnya, maka dari itu dia tak menyewa asisten rumah tangga untuk menggantikan posisi Ibu Diah. Tak disengaja, matanya melihat lukisan yang masih tergantung disana. Sebuah lukisan yang menjadikan dirinya sebagai objek, yang dia ingat dia duduk berjam-jam tanpa boleh bergerak agar gambar itu tercipta. Matanya menelusuri detail-detail yang tersaji di dalam lukisan itu, hingga kemudian terhenti pada sebuah titik dimana sebuah inisial dari nama seseorang itu tertera disana. Nathaniel Suara bel yang menggema menghentikan lamunan Lyra. Sejak mereka bertemu tempo hari kemarin, Lyr

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   ketiga

    "Kau sudah datang?" Nathaniel menaikkan dagunya, menggerakkan kedua ujung bibirnya yang kaku ke belakang untuk menghindari kekhawatiran yang mungkin dirasakan istrinya. Terlalu banyak yang Angela pikirkan akhir-akhir ini dan itu membuat kondisi tubuhnya menurun. Angela berusaha keras menyembunyikannya, namun Nathaniel selalu mendapat laporan mengenai apapun yang terjadi pada gadis itu dari perawat yang menjaganya. "Ya, Aku sudah pulang”, jawab Nathaniel singkat. Dia lalu melontarkan kalimat tanya. “Nurse Shintia sudah tidak ada di rumah?" Angela mengangguk pelan. Kemudian, wanita itu memajukan alat yang menggantikan fungsi kakinya di hadapan Nathaniel. Pria yang duduk di ruang tamu rumah kecil mereka itu tampak kacau karena dia dengan tak lazim memijit keningnya berulang. " Mau kubuatkan teh hangat?", tawar Angela lembut. Nathaniel menggenggam tangan Angela yang hendak bertolak menuju dapur. "Tak usah, aku tidak apa-apa. Mungkin aku hanya sedikit kelelahan karena meeting tadi. Ka

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kedua

    Lyra’s Point Of View Tak ada yang perlu kupikirkan. Dia hanya masa lalu, apapun yang terjadi dengannya tak ada hubungannya sedikitpun denganku. Mulutku memang bisa dengan gampangnya mengatakan bualan-bualan itu. Namun, perkataannya beberapa hari lalu terngiang di otakku. Penyangkalan itu tak bisa kupegang sama sekali. Buktinya, aku masih berada di sini, di tempat terakhir kali kami bertemu dan mengharapkan sosok itu kembali menempati tempat kosong yang telah lama tak dia singgahi, di cafe kecil favorit kami yang terletak tak jauh dari kawasan perusahaan milik keluarganya. Mataku menatap kosong sosok yang baru saja memasuki tempat ini dan mengambil tempat di hadapanku. Dia duduk di kursi yang telah lama tanpa berpenghuni sambil mengamati wajahku dengan bulatan hitamnya yang tak menunjukkan ekspresi apapun, sangat datar seperti biasanya. "Pemotretanmu sudah selesai?", tanyanya singkat, sembari memainkan bibir cangkir yang berisi kopi pahit tanpa gula yang menjadi kesukaannya tanpa

  • Istri Kedua Yang Dicintai Suamiku   kesatu

    Masuk ke rumah itu.....atau tidak?Tiga puluh menit berlalu, dan lelaki itu masih berkutat dengan pikirannya tentang pintu kokoh yang terletak di hadapannya. Dia berjalan mondar-mandir tak tentu arah, dengan kakinya yang dihentak-hentakkan ke lantai untuk menyuarakan rasa frustasinya. Untung saja matahari baru muncul malu-malu, kalau tidak, dia pasti akan menjadi topik menarik dari pejalan kaki yang berlalu-lalang di sekitar.Akhirnya, dia mulai menyingkirkan kegelisahannya setelah beberapa lama bercakap dengan mata batinnya sendiri. Tangannya yang gemetar meraih bel yang sedari tadi ditatapnya penuh minat itu sekali, kemudian kembali menjauhkan sentuhannya dari tombol itu dengan meletakkan tangannya yang berulah tadi di samping tubuhnya.Pintu itu pun terbuka.Jantungnya melompat kencang, mengantisipasi sosok yang akan ditemuinya. Namun, seseorang lain muncul sehingga setidaknya beberapa detik ini pria itu bisa bernafas lega."Nathaniel...", sebut wanita berusia paruh baya itu dengan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status