Share

Karma

"Maaf."

Jelita mengerutkan keningnya saat sang suami tiba-tiba kembali meminta maaf padanya. Mark bahkan menghapus seluruh air mata yang mengalir di pipinya. Tatapannya terasa teduh, tak seperti biasanya.

"Maaf untuk apa? Kamu tidak memiliki salah apapun padaku," jawab Jelita.

"Tidak, saya banyak salah padamu. Terutama kejadian saat itu," ucapan yang dengar sangat tulus.

Tanpa diduga Mark memeluk dirinya. Membekapnya dengan hangat sehingga membuat Jelita nyaris terbuai.

Tetapi Jelita berusaha melepaskan diri, dan berkata sambil tersenyum, "Tidak apa-apa. Lagipula itu adalah kewajiban saya sebagai istri kamu."

Bukannya menenangkan, jawaban dari Jelita semakin memukul nuraninya yang tersisa.

Seberapa kejamkah dirinya yang terus merundung wanita itu? Dan berapa besar hal tak pantas yang telah ia lakukan pada Jelita. Semuanya bak dosa besar yang terasa semakin menyesakkan dada.

Mark teringat kembali betapa menderita dan ketakutannya Jelita malam itu. Kini ia merasa lebi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status