Share

Firasat

"Dok, tolong istri saya, Dok!" seru Adimas panik.

Dengan malas Zeya menghela napasnya, dan berusaha untuk tetap bersikap profesional.

Zeya dan beberapa orang perawat membawa Chintya menuju ruang tindakan untuk segera memeriksakan kondisinya.

'Najis, najis! Tambah sial hari ini, harus nanganin Mak lampir kayak gini!' umpat Zeya bersumpah serapah dalam hati, dibalut senyuman ramah pada wajahnya.

"Dek Koas, tolong ambilkan peralatan!" seru Dokter Kellin, seorang dokter kandungan yang baru saja menyelesaikan jam prakteknya hari itu.

Zeya tersenyum seringai. Setidaknya penderitaan Chintya terasa bagaikan hiburan untuknya.

Setiap kali Chintya merintih dan berteriak kesakitan, menjadi tontonan yang menarik bagi Zeya. 'Ah, seandainya bisa rekam, pasti aku rekam muka jeleknya itu!'

"Zeya, saya harus menkonfirmasi keluarga pasien, tolong tenangkan pasien terlebih dahulu!" seru Dokter Kellin.

Zeya menatap wajah Chintya hingga kedua mata mereka bertemu. Sontak saja Chintya terkej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status