Share

Jemputan Gak Diundang

"Ta, Jelita. Dia ngapain mejeng di sana? tanya Zeya yang tampak shock melihat penampang yang ada di hadapannya. "Sebelahnya siapa lagi, sore-sore mau Maghrib pakai kacamata hitam!"

"Ya udah samperin aja, Yuk! Daripada makin rame di sini, kasihan kalau ada pasien datang," jawab Jelita, lalu berjalan terlebih dahulu dan disusul oleh Zeya di belakangnya.

Gaya perlente khas konglomerat, dengan jas dan sepatu pantofel yang terlihat mengkilap. Berdiri tegap depan pintu unit gawat darurat, dengan dasi yang dibiarkan mengendur dan kancing kemeja yang terbuka dua buah.

Wajah bulenya yang mencolok, dilengkapi mimik misterius khas para pemeran utama pria di novel romantis.

"Ngapain ke sini?" tanya Jelita yang tentu saja menjadi sorot mata para wanita yang sedari tadi menonton sosok Mark.

Mark mengangkat sebelah alisnya selaras dengan pergelangan tangannya yang dilingkari sebuah arloji.

"sudah mau pukul 6 kamu baru keluar? Kamu tau gak kalau saya sudah menunggu 1 jam?" protes Mark.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status