Share

Si Mulut Sampah

Author: Cheesecake
last update Last Updated: 2024-08-18 18:08:14

"Dokter pernah sampai titik seperti itu?" tanya Jelita penasaran.

Veshal mengangguk, lalu kembali menatap langit biru yang terlihat begitu teduh.

"5 tahun lalu saya kehilangan calon istri saya, tepat di tangan saya sendiri," ungkap Veshal dengan senyuman getir.

Veshal menghela napasnya, karena berusaha kembali mengungkit sesuatu yang sudah ia kubur begitu dalam. "Saat saya masih menjadi residen, saya mendapati seorang pasien IGD yang datang dalam kondisi terluka parah akibat kecelakaan, dan itu adalah kekasih saya sendiri.

" Dia kecelakaan saat ingin pulang setelah melihat gedung yang akan menjadi tempat resepsi pernikahan kita 1 minggu lagi."

Terasa kesakitan yang amat dalam di setiap kata demi kata yang keluar dari mulut Veshal. Matanya pun terlihat kosong memandang langit, mimik wajah yang bahkan tak pernah ditujukan olehnya selama ini.

"Saat itu saya sangat emosional. Namun, saya sadar jika harus tetap tenang, karena hari itu adalah hari besar, tidak ada dokter lain yan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Figuran Tuan Muda    Masakan Istri

    "Kamu boleh menghinaku ataupun latar belakangku seperti yang sering kamu dan ibumu lakukan padaku. Tapi, jangan pernah ikut campur dengan pekerjaanku apalagi meremehkannya!" Suara perdebatan keduanya memecah keheningan pada lantai basement itu. Kedua mata Jelita terlihat memerah, menahan rasa kesal yang sedari tadi ia pendam. "Kamu bahkan tidak mengetahui bagaimana perjuanganku sampai ke titik ini! Kamu tidak mengetahui bagaimana sulitnya aku melewati semuanya!" seru Jelita sekali lagi dengan kedua tangannya yang mengepal erat. Jelita semakin mendekat, memangkas jarak di antara mereka berdua. Dengan berani ia mengetuk-ngetuk dada Mark dengan jari telunjuknya sambil berkata."Menjadi seorang dokter adalah impianku! Cita-citaku yang selama ini aku berusaha capai dengan cara apapun!" Harga dirinya yang tinggi membuat Mark hanya terdiam dengan tubuh yang masih berdiri dengan tegap. Mimik wajahnya sama sekali tak menyorotkan sebuah penyesalan dan kalian membuat Jelita meradang.

    Last Updated : 2024-08-18
  • Istri Figuran Tuan Muda    Tamu Spesial Extra Cabai

    'Siapa sih?!' Mark mengerutu di dalam hati ya saat telepon mulai berdering beberapa kali. Dengan malas ia berusaha untuk berdiri tetapi segera dicegah oleh Jelita. "Biar aku saja!" Jelita berjalan mendekati telepon yang diletakkan di sudut ruang keluarga, lalu mengangkat gagangnya perlahan. "Hello!" Sedangkan Mark yang turut penasaran dan curiga mulai mengikuti Jelita. Berusaha menguping pembicaraan istrinya. "Tamu? Siapa namanya?" tanya Jelita. "Oh dia, ya sudah suruh langsung ke atas saja!" " Oke! Baik, terima kasih, Pak!" ucap Jelita mengakhiri sesi telepon tersebut dan kembali meletakkan gagang telepon pada tempatnya. Mark mengerutkan keningnya, bertanya-tanya siapakah yang akan datang sampai Jelita mengizinkan masuk, apakah Zeya? "Siapa?" tanya Mark dengan rasa penasaran yang diujung tanduk. Jelita menyunggingkan senyum seringai lalu berkata, "Nanti juga kamu tau!" Ting! Tong! Beberapa menit kemudian suara bel berbunyi menandakan tamu yang dimaksud sudah sampai

    Last Updated : 2024-08-19
  • Istri Figuran Tuan Muda    Karma dan Salah Paham

    "Ada krim di bibirmu!" Salah tingkah, itulah yang kini Jelita rasakan ketika Mark dan mengusap lembut bibirnya. Entah mengapa perasaannya menjadi sangat aneh, seakan ada sesuatu yang menggelitik di dalam dirinya. "K-kalau sudah selesai makannya nanti kamu simpan saja di dalam kulkas ya, a-aku mau tidur!" Jelita bahkan terbata-bata dalam berkata. Dia benar-benar telah dibuat kikuk, hingga membuat otaknya tidak dapat berpikir jernih. "Jelita, tunggu!" ucap Mark yang sontak menghentikan langkah Jelita. Susah payah Jelita berusaha untuk kembali bersikap Normal. Beberapa kali ia hembuskan napasnya, lalu tak sengaja membentak, "Ada apa lagi?" "Tidak, tidak jadi! Kau istirahat saja," ucap Mark yang entah mengapa nyalinya menjadi menciut, dan mengira Jelita semakin marah padanya. Sementara itu, dengan perasaan jengkel Alice terpaksa harus pergi dengan membawa tangan kosong. Harapannya untuk menghabiskan waktu berdua dengan Mark seketika kandas bagai ditelan bumi.Gadis itu

    Last Updated : 2024-08-19
  • Istri Figuran Tuan Muda    Quality Time

    "Mark! Mark!" Suara Jelita menggelegar memenuhi seluruh sudut ruangan. Dengan wajah yang panik Jelita terus berlari ke sana ke sini, tak lupa membawa buket bunga dan juga surat permintaan maaf yang baru saja ia baca. "Duh, kemana sih ini orang?"ucapnya cemas. Jelita baru menyadari jika dirinya belum sepenuhnya menyelusuri penthouse megah tersebut. Karena kini ia sampai pada suatu ruangan asing, yang satu sisi dindingnya terbuat dari kaca yang tertutup gorden, dengan sebuah pintu kaca juga di tengahnya. "Mark!" serunya saat membuka gorden dan melihat suaminya tengah membaca buku disebuah gazebo yang berada dekat kolam renang pribadi. Jelita yang tergesa-gesa segera menghampiri Mark, lalu duduk di samping pria itu. "Aku ingin bicara sama kamu!" Mark menutup bukunya lalu meletakkan di sampingnya. Lensa matanya yang berwarna coklat kini menatap Jelita dengan seksama, "Silahkan saja!" "Jujurlah padaku! Kamu sedang sakit kronis, kan?" tanya Jelita langsung pada dugaannya.

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri Figuran Tuan Muda    Modus Akal Bulus

    "Yah, kenapa ini, Pak?" Zeya terlihat bingung saat motor ojek online yang dia naiki mulai tersendat-sendat sampai akhirnya benar-benar berhenti. Zeya perlahan turun dari motor tersebut, sambil berharap semoga dugaannya salah. Sementara pengemudi ojek online yang ditumpanginya pun mulai menepikan kendaraannya, lalu mencoba menyalakannya beberapa kali. "Maaf, Neng. Kayaknya motor saya mogok lagi," jawab pengemudi ojek online tersebut tersenyum sambil menggaruk-garuk bagian bawah kepalanya yang tak tertutup Helm. Seketika Zeya menepuk keningnya. "Waduh! Terus gimana dong, Pak? Bisa telat ini saya!" "Duh saya juga bingung, Neng.""Ya sudah deh! Eneng gak usah bayar, order ojek lagi aja atau naik angkot. Paling gak sampai sekilo lagi kok udah sampai," ucap pengemudi ojek online yang terdengar pasrah. Zeya yang kini meratapi nasibnya pun berceletuk sembarangan, "Sekilo? Kilogram atau apa, Bang?" "Ya, kilometer lah, Neng, " jawab pengemudi ojek online tersebut menanggapi. "Am

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri Figuran Tuan Muda    Sang Penggoda

    "Kalian berdua ini kenapa sih? Kok merinding!" Yesi menatap curiga. Kedua matanya memicing melihat Nicky yang datang dengan tersenyum sumringah seakan baru saja memenangkan sebuah lotre. "Ada deh, Kepo!" seru Nicky dengan gayanya yang menyebalkan. "Eh, tapi apa maksud kau berdua?" "Ada deh! Kepo!" seru Yesi membalikkan perkataan Nicky kembali. "Ya elah, gitu aja ngambek," protes Nicky. "Makan siang aku traktir deh!" Bujukan Nicky membuat Yesi tergoda. Makan siang gratis lumayan untuk menghemat pengeluarannya. Yesi pun menegaskannya kembali, "Bener ya?!" "Iya serius! Tenang aja kamu mau makan apapun aku bayarin! Yesi tersenyum dan mengangkat ibu jarinya tanpa menyetujui tawaran dari Nicky. Sebelumnya Yesi memastikan jika tidak ada yang mendengarkannya, terutama Alice si wanita aneh dan sinting itu. "Tadi, semua karyawan disapa sambil tersenyum begini!" ungkap Yesi sambil menirukan senyuman Mark yang buat shock. Sontak Nicky membulatkan matanya sambil memegangi dadany

    Last Updated : 2024-08-21
  • Istri Figuran Tuan Muda    Mantan Terkutuk

    "Eh Alice, mau kemana kau? Ini tolong di fotocopy" seru Yesi yang menyodorkan beberapa dokumen pada Alice. Namun, lagi-lagi ya Alice mengabaikannya. Sikap Mark yang mengusirnya seperti itu sangat membuat dirinya kesal. Tak ada satupun pekerjaannya yang diselesaikan dengan baik, karena memang niat awal Alice memaksa bekerja di sana hanya untuk mendekati Mark. "Gak bisa begini, aku tidak terima!" serunya jengkel. "Kamu harus tetap jadi milik aku, karena tidak ada satupun pria lain yang lebih layak mendampingi aku selain kamu!" Alice masuk ke dalam lift yang kosong sambil merancang suatu strategi di dalam otaknya yang licik. Hingga ia telah sampai di lantai dasar, Alice segera mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang. "Hallo, Mom! Alice mau bicara sesuatu tentang rencana kita! *** "Capek!" keluh Zeya setelah dirinya keluar dari ruang poli. Gadis itu menguruti kakinya, yang terasa pegal karena terlalu lama berdiri. "Kenapa sih, Zey? Jompo amat," ledek Jelita lal

    Last Updated : 2024-08-21
  • Istri Figuran Tuan Muda    Yang Terpendam

    "Coba jelaskan padaku, Adimas? Bagaimana mungkin kamu melakukan itu, jika kamu benar-benar mencintai aku?!" teriak Jelita histeris, bahkan tanpa sadar menjatuhkan payungnya. Seketika seluruh tubuhnya basah karena air hujan, tetapi ia tak peduli. Karena hatinya sudah terlampau panas mengalahkan dinginnya cuaca saat itu. Jelita tersenyum seringai saat Adimas tak mampu menjawab pertanyaan darinya. "Kenapa kamu diam? Gak bisa jawab, hah?!" "Aku khilaf, Jelita. Sampai sampai semuanya terjadi begitu saja, hingga aku berpikir harus bertanggung jawab atas bayi yang dikandung Chintya." Jelita kembali terkekeh. Perlahan ia melangkah maju hingga mereka berhadapan dengan jarak yang tersisa beberapa jengkal. "Khilaf katamu? Khilaf? Ha!ha!ha!" Setelah tertawa keras seketika Jelita menghentikannya. ia menatap Adimas lalu mendorong dada pria itu sekeras mungkin dengan kedua tangannya. "Khilaf sampai hamil ya! Itu yang kamu sebut khilaf!" bentak Jelita. "Kalau kamu bisa memikirkan tanggu

    Last Updated : 2024-08-22

Latest chapter

  • Istri Figuran Tuan Muda    Menjauhlah!

    "Zeya, aku harus cari Zeya!" ucap Jelita panik.Jelita segera bangkit lalu sedikit meminum panas miliknya dengan gestur yang terburu-buru. "Maaf, Dok. Saya harus cari Zeya! Nanti kita ngobrol lagi ya.""Terima kasih untuk oleh-olehnya, saya sangat suka!" lanjutnya kembali dan segera pergi tanpa memberikan kesempatan Veshal untuk berbicara.Veshal menggelengkan kepalanya sambil terkekeh dengan tingkah laku Jelita yang sama sekali tidak berubah. Matanya terus menatap sosok Jelita yang semakin jauh hingga akhirnya menghilang dari pandangannya.Sementara itu Jelita berjalan cepat menuju IGD, karena seharusnya hari ini adalah waktunya Zeya untuk jaga pagi.Jelita membuka pintu yang terbuat dari kaca, lalu mengedarkan pandangannya mencari sosok sang sahabat."Ada apa, Dok?" tanya salah satu perawat yang berada di IGD."Dokter Zeya mana ya? Bukannya hari ini ia jaga pagi?" Jelita pun kembali bertanya dengan kepala yang masih menoleh ke kanan dan ke kiri."Tadi kami dapat kabar kalau Dokter Z

  • Istri Figuran Tuan Muda    Yang Kembali Datang

    "Honey! Lihat mereka semua sudah berbuat tidak sopan padaku!"Tanpa sedikitpun rasa malu, Chintya berlari ke arah Mark dan menggandeng lengan kekar dari mantan tunangannya. Nada suaranya terdengar manja saat berbicara pada Mark, seperti saat ia dulu masih menjadi kekasih pria itu.Mark segera menarik tangannya dengan kasar, menatap Chintya penuh dengan kebencian yang telah mendarah daging. "Menjijikan!"Mark merogoh kantong jas dan mengambil sebuah sapu tangan dan sebotol hand sanitizer spray. Ia pun segera menyemprotkannya ke tangan yang terkena sentuhan Chintya lalu mengelapnya dengan sapu tangan dan membuangnya ke lantai."Lain kali langsung lapor polisi saya kalau dia datang kesini lagi!" seru Mark pada semua penjaga keamanan yang berada di sana."Mark kok kamu begitu sih?! Tolong dengarkan penjelasan aku dulu, ini semua salah paham! Aku selama ini dijebak!" pekik Chintya.Chintya berusaha mengejar Mark dan meraih tangannya,tetapi ia segera dihadang oleh 2 orang security yang seo

  • Istri Figuran Tuan Muda    Dia Kembali Lagi

    "Good morning, Sayang!"Senyuman dan ucapan mesra dari suaminya yang sudah sering ia dapatkan tak lantas membuatnya terbiasa. Jelita tertegun, memandangi wajah rupawan yang kini tersenyum dan berada tepat di hadapannya."Kenapa? Kebiasaan bengong kayak begitu."Tanpa ragu Mark mencium kening istrinya. Membuat Jelita kian terkejut dan memutuskan untuk segera beranjak dari ranjangnya."Hey, mau kemana? Bukannya kamu dinas siang?" tanya Mark.Jelita menoleh lalu menjawab, "Aku ingin bicara dengan Zeya. Aku gak mau ia salah paham karena kita semalam menolak membantunya."Secepat kilat Jelita segera bersiap. Entah mengapa perasannya tidak enak setelah ia menolak membatu Zeya untuk menemui Nicky. Setelah ia selesai, tak lupa ia turut membantu Mark untuk memilihkan pakaian apa yang akan dikenakan oleh suaminya hari itu.Tak terasa jarum jam terus berjalan sebagaimana mestinya, dan kini mobil Mark telah sampai di halaman rumah sakit tempat Jelita mengabdikan dirinya.Kruk alatnya menopang kes

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana

    "Kamu gak lagi sakit, kan Le?"Nicky tertawa dan menggeleng perlahan. Wajah kedua orang tuanya menyiratkan kebingungan dengan salah satu telapak tangan sang ayah menyentuh kening Nicky."Aku serius toh, Pak," ucap Nicky.Kedua orang tuanya saling menatap satu sama lainnya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh putranya. Masih jelas diingatan mereka saat Nicky mengatakan tidak akan pernah menikah, tetapi kini semua perkataan itu berbanding terbalik."Kita bawa ke Mbah Tejo aja toh, Pak. Biar disembur. Ibu takut ada yang tempeli," ujar sang ibu memberi saran.Seketika Nicky tertawa. Ia tidak habis pikir jika ibunya sampai berpikiran sejauh itu.Putra satu-satunya meminta izin menikah, bukannya direstui malah ingin dibawa ke dukun karena takut ada makhluk halus yang merasuki Nicky."Bu, Pak. Aku sadar dan sehat wal afiat lahir batin loh. Aku gak ditempeli apa-apa, aku serius!" ucapnya menegaskan sambil mengacungkan jemari telunjuk dan jempol tangannya membentuk huruf v.Kedua oran

  • Istri Figuran Tuan Muda    Tolong aku!

    Belaian di kepalanya terasa begitu lembut hingga membuatnya tersentak dan tersadar dari alam mimpi. Baru saja matanya terbuka, wajah tampan dengan senyuman lembut seketika menyambutnya. "Mark!" "Tidur lagi saja kalau kamu masih mengantuk," ucap Mark. Jelita seketika mengedarkan pandangannya. Ternyata dirinya dan Mark masih berada di dalam mobil. Tak sengaja Jelita melihat ke arah jam tangannya, dan kini waktu sudah berlalu selama 2 jam semenjak ia tertidur. "Ini kita baru sampai? Kok lama banget?!" tanyanya yang bahkan baru menyadari jika mesin mobil sudah dalam keadaan mati, bahkan supir yang mengantarkan mereka pun sepertinya sudah turun terlebih dahulu. Mark tertawa lalu mencubit hidung istrinya. "Bukan perjalanannya yang lama, tapi kamu yang tidurnya kelamaan." "Hah?!" Wajah Jelita yang terlihat bingung semakin menambah keras tawa Mark, yang akhirnya membuat Jelita kesal dan mencubit perut suaminya. "Bodo amat! Aku mau turun!" rajuk Jelita. Jelita pun turut dari

  • Istri Figuran Tuan Muda    Perjodohan

    Mark terdiam, menatap wajah sang istri yang tertidur di bahunya. Saat itu, setelah mendapatkan telepon dari Zeya, ia pun terburu-buru pergi ke rumah sakit, diantar oleh supir pribadi keluarganya. Ia pun bahkan rela menunggu dengan sabar hingga jam kerja istrinya selesai, dan kini mereka dalam perjalanan menuju ke rumah. "Sepertinya dia sangat kelelahan," ucap Mark. Pak Supri tersenyum melihat kedamaian dari kedua majikannya. Tak pernah terbayangkan jika Mark yang begitu membenci istrinya, kini bisa berbalik dan sangat menaruh perhatian pada Jelita. "Namanya juga Dokter, Tuan. Pasti Nyonya capek sekali, apalagi kalau rumah sakitnya ramai," sahut Supri. "Tapi kenapa dia sangat menyukai pekerjaannya. Bahkan dia akan marah jika saya menyuruhnya untuk berhenti." Supri tertawa kecil menanggapi perkataan tuannya. Dengan mata uang masih fokus ke jalan pun ia berkata, "Ini adalah cita-cita beliau. Dan untuk menjadi dokter banyak sekali usaha yang Nyonya lakukan. Itulah yang membuat Nyon

  • Istri Figuran Tuan Muda    Luka Yang Kembali Terbuka

    "Kamu mau kemana?" tanya Jelita saat melihat Zeya yang sangat kelelahan dengan membawa selembar map di tangannya."Oh aku mau kasih ini ke ruang radiologi, tadi ketinggalan," ucap Zeya sambil tertawa kecil.Tanpa bertanya Jelita merebut map tersebut lalu berkata, "Biar aku saja! Kamu istirahat! Gak usah ngeyel, cukup dengerin aku!" seru Jelita yang sudah tidak tahan melihat Zeya yang terus menerus memforsir tenaganya hanya untuk membuang waktu."Tapi, Ta!" Belum juga Zeya melanjutkan perkataanya, ia pun langsung terdiam.karena Jelita yang melotot ke arahnya."Udah diem! Kalau kami gak nurut, aku akan paksa kamu besok untuk libur. Biar aja aku yang long shift untuk menggantikan kamu, paham!" ancamnya sungguh-sungguh.Dengan langkah kakinya yang cepat, Jelita pun berjalan menuju ruang Radiologi. Ia terdiam sejenak saat melewati ruangan poli kandungan seakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Ada suatu rasa yang terbesit dihatinya, rasa rindu akan sesuatu yang samar bahkan nyaris tak

  • Istri Figuran Tuan Muda    Hampa

    Deg!"Nicky? A-aku gak salah lihat, kan?!" Zeya menggosok kedua matanya dengan punggung tangannya beberapa kali, memastikan. jika penglihatannya tidaklah salah.Namun semakin melakukan hal tersebut maka semakin Jelas pula rupa sosok Nicky yang kini dilihatnya. Nicky jelas terlihat di atas pelaminan dan tengah tersenyum dengan memakai busana pengantin. Pria itu terlihat bahagia bersanding dengan seorang wanita yang memiliki wajah buram, seolah tidak diizinkan tertangkap oleh penglihatannya. Zeya terdiam, hatinya sungguh terasa nyeri bak luka yang tersiram air garam. Dia dan Nicky memanglah tidak memiliki hubungan apapun, lantas mengapa ia merasakan sesuatu yang menyiksa seperti ini? Tiba-tiba saja kedua mata Nicky melirik padanya, mata mereka pun saling bertemu dan pria itu pun melambaikan tangannya hingga akhirnya.BRAK!Zeya terbangun saat tubuhnya menggelinding dan jatuh dari atas ranjang. Seketika gadis itu pun meringis lalu berusaha bangkit walaupun masih dalam keadaan semp

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana Nicky

    Perkataan Jelita sontak membuat suasana menjadi hening. Nicky terdiam, bibirnya kelu untuk sekedar menjawab. "Sayang," ucap Mark berusaha menenangkan hati istrinya. Tetapi Jelita yang sudah bertahan berbulan-bulan untuk tidak ikut campur pun pada akhirnya merasa muak. Zeya memang tidak banyak bicara tentang Nicky, tapi sikap gadis itu yang berubah menjadi lebih pemurung sangat mengusik Jelita. "Gak bisa, Mark! Harusnya kalau memang gak niat sungguh-sungguh, ya gak usah dekatin Zeya. Baru digertak saja sudah melempem!" ucap Jelita sewot. Mark menepuk keningnya. Nampaknya istrinya ini sudah tidak bisa ditenangkan lagi. Sedangkan Nicky hanya menerima setiap cacian dari Jelita, seakan sudah mempersiapkan semuanya jika hal ini pasti terjadi. "Sebenarnya, bukan tanpa alasan aku menghilang," ucap Nicky. Tatapan Mark dan Juga Jelita semakin fokus pada Nicky. Raut wajah Nicky yang memelas membuat mereka panasaran akan maksud perkataan yang baru saja ia lontarkan. Mark menghel

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status