Share

Tertembak!

Alea tidak punya kata bahkan sekedar bertanya apakah yang diucapkan Devano itu benar adanya? Tinggal di panti asuhan dan diadopsi? Sungguh kehidupan sahabatnya ini benar-benar selalu membuat terkejut.

“Usiaku baru 7 tahun saat mamaku meninggal. Sedangkan Papa pergi setahun kemudian karena menjadi korban salah bacok oleh oknum preman jalanan. Aku melihat sendiri Papaku meregang nyawa di jalanan tanpa ada orang yang berani keluar!” Devan mengusap airmatanya masih mengingat dinginnya udara malam waktu itu yang menusuk kulitnya, semetara tidak ada orang yang mendengar raungannya di samping tubuh sang Papa yang terkapar bersimbah darah.

“Oh!” Alea yang berhati lembut itu tentu merasa begitu tersayat mendengar cerita Devano kecil yang mengalami nasib yang sangat buruk. Sekecil itu Devan sudah melihat kejadian yang mengerikan, sungguh nalurinya pasti terluka dan trauma sangat dalam.

Air mata Alea sudah berhambur membasahi pipinya mendengar cerita Devano.

“Polisi kemudian menyerahkanku ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status