Share

Bertemu Cecil

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2023-10-16 20:31:18

Ardhan ada sedikit urusan dan mengatakan akan pergi ke rumah yang ada di Jakarta Utara. Tapi Alea tidak mau ditinggalkan. Dia ingin ikut kemanapun suaminya pergi.

“Mama sudah bilang kau harus di rumah sampai kelahiranmu.” Ardhan memberikan pengertian.

“Ya udah, kalau begitu Kakak juga di rumah saja!”

Alea takut, saat mereka terpisah selalu ada hal buruk yang terjadi. Dia tidak suka berpisah dengan suaminya itu.

“Hanya sebentar, Sayang! Perutmu sudah besar, nanti malah repot lho!” Ardhan kembali mengingatkan.

Hal itu justru membuat Alea merasa suaminya itu meledeknya. “Kakak malu ya kalau jalan sama perempuan yang hamil dan gendut sepertiku? Kakak takut aku merepotkan Kakak?”

“Eh, bukan…” Ardhan langsung mencoba mengoreksi.

“Bilang saja begitu kan?”

“Enggak, Sayang! Mana mungkin sih aku malu jalan sama istriku sendiri?”

“Oh...

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Mengunjuungi Valen

    “Biar kamu tidak capek, malam ini kita nginap di rumah kita saja, ya?” Ardhan menyarankan. Lagi pula ini sudah malam, Alea butuh istirahat.“Uhm, boleh!” Alea melirik Ardhan sambil berpikir kalau mereka tidur di rumah mereka sendiri artinya Alea masih bisa mampir dulu ke suatu tempat. “Kak, kita mampir ke toko Valen ya?”“Udah malam,Sayang! Tadi kamu sudah mampir kemana-mana.” Ardhan mengingatkan Alea.Sebenarnya urusan Ardhan hanya sebentar. Tapi karena Alea ikut jadinya dia harus menuruti istrinya itu kemana dia ingin datangi. “Baru jam 9 malam, kok! Toko Valen belum tutup.”“Besok saja, kamu lelah. Kasihan baby-nya minta istirahat!”“Enggak apa, Kak. Ini tadi baby-nya bilang, its oke Mama aku juga pengen ke toko tante Valen...” Alea mengelus perutnya menyampaikan seolah sang anaklah yang mengatakan hal itu.Ardhan hanya menggelengkan kepalanya. Saat hamil Alea selalu menjadikan sang anak sebagai senjata kalau ingin sesuatu. Ingat ketika Alea ingin cilok bandung, dia juga bilan

    Last Updated : 2023-10-17
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ingin Bulan Madu

    Ardhan sudah berdiri di samping mobil dan bersiap hendak masuk ke dalam saja untuk menyeret tangan Alea agar pulang. Bilangnya hanya sebentar, ini sudah hampir dua jam tapi tidak juga kunjung keluar. Apa begitu lamanya hanya untuk membeli kuaci?Aaaah! Kenapa masih percaya dengan alasan kuaci itu? Lain kali dia harus berpiikir lebih cerdas agar sang istri tidak selalu mendapatkan alasan untuk bisa bermain-main terus.Sudah terkonsep di otaknya untuk memperingatkan Alea agar tidak lupa waktu. Apalagi dia sedang hamil dan tidak boleh teralu capek. Kalau perlu dia ingin mencubit pipinya itu dengan gemas. Namun melihat wanita itu melambai sambil tersenyum keluar dari toko Valen, entah kemana pikiran yang sudah terkonsep itu menguap?“Kakak menunggu lama, ya?” ucap Alea yang berjalan mendekat.“Enggak, ayo buruan masuk!” ujar Ardhan membukakan pintu mobil dan bergegas berjalan ke pintu kemudi. Mana berani dia bilang kelamaan. “Maaf ya, Kak! Tadi keasyikan ngobrol dengan Valen,” ucap

    Last Updated : 2023-10-17
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pertemuan Cecil Dan Devano

    Vivian menemani sang putra untuk menjalani konseling dengan psikiater di rumah sakit. Sepanjang konseling tangan Devano selalu menggenggam tangan Vivian. Suatu ketika dia mengingat hari yang menyedihkan itu, genggaman Devano mengerat. Vivian pun mencoba bereaksi dengan mengelus punggung tangan Devano lembut.Sudah beberapa kali Devano mendapatkan terapi yang dilakuan di rumah sendiri. Tapi kali ini Vivian menyarankan untuk pergi ke rumah sakit seperti orang pada umumnya sembari melihat hiruk pikuk aktivitas manusia sekitar. Berharap bisa membuka pikiran Devano agar tidak terus mengukungnya di rumah sepanjang waktu. Bukankah itu justru membuat kondisi mentalnya lebih buruk?“Jangan takut, Mama ada di sini Sayang!” peluk Vivian untuk menenangkan Devano.Vivian wanita yang keibuan. Sikapnya begitu penyayang pada Devano yang sudah sejak kecil dirawatnya. Saat anak-anak masih kecil, Vivian lebih banyak tinggal di rumah untuk merawat mereka sendiri m

    Last Updated : 2023-10-18
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anak Devano

    Cecil ingat, Pamannya yang jahat itu sudah pernah mendatangi rumah pria ini dan meminta pertanggungjawaban. Tapi petugas keamanan rumah di sana melempar sang paman ke jalanan dan mengancamnya. Saat pulang, sang Paman malah marah-marah tidak jelas padanya dan mengusir Cecil.Bagaimana jika dia mengatakan bahwa ini adalah anaknya? Apa dia akan membunuhnya?Oh, tidak! Dia hanya ingin hidup tenang dengan sang buah hati meski tanpa pengakuan dari ayah biologisnya.“Aku... aku harus periksa!”Cecil nampak gugup dan hendak berlalu pergi namun Devano meraih tangannya.“Katakan saja, apa itu anakku?” Devano mendesak.Cecil jadi lebih takut dan Devano menyadari hal itu.“Jangan takut! Aku hanya ingin memastikan, kalau memang itu anakku aku akan bertanggung jawab. Kalau tidak aku juga tidak akan menganggumu.”Cecil melihat Devano tidak seperti orang yang ingin mengancamnya ataupun mencelakai

    Last Updated : 2023-10-18
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Belum Move On

    Kok sepi? Kemana dia? Apa sebegitunya menerima tepon dari wanita itu sampai harus mencari tempat yang tidak ada gangguan? Alea jadi tergelitik untuk sebal kembali. Dia jadi tidak mengerti kenapa begitu sulit untuk sekedar merelakan sang suami menerima telpon dari mantan kekasihnya itu. Meski diantara mereka sudah sepakat untuk saling percaya, masih juga rasa curiga dan cemburu itu ada. “Ngintip apa sih?” Suara itu terdengar dekat di telinganya. Alea begitu terkejut karena orang yang tadinya ingin diintip malah sudah berdiri di belakangnya. Mengukung tubuhnya diantara tembok dan tubuh tinggi menjulang sang suami. “Kak Ardhan!” tukas Alea dengan wajah kemerahan karena ketahuan sedang mengintipnya. “Uhm... aku memeriksa tirainya ini lho, kemarin kayaknya ada yang kotor!” Alea sampai harus berbohong karena gengsi dikata kepo dengan urusan suaminya. Ardhan menatapnya sambil tersenyum. Membuat Alea merasa jengkel sekali. “Aku sudah riject kok panggilannya, takut istriku marah meskip

    Last Updated : 2023-10-19
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Masih Ada Yang Harus Diselesaikan

    Leon mendatangi rumah Ardhan membahas tentang permintaan Naysila yang disampaikan Delon semalam. Leon juga sudah menghubungi Naysila sendiri dan mendengar keluhannya.“Apa kau benar sudah memastikan bahwa alasannya seperti itu?” Ardhan sudah tidak bisa percaya dengan Naysila karena sudah sering memanipulasinya sebelum ini.“Entahlah, aku hanya memikirkan keberlanjutan kontrak kerja perusahaan. Jangan hanya karena ulah Naysila yang tidak menjalankan kewajibannya, Mr. Danil akan memutus kontrak. Konsekuensinya kau tahu sendiri kan?” Ardhan tentu tahu konsekuensi dari hal itu. Disamping kepercayaan publik yang pastinya akan menurun, perusahaan akan kena denda yang jumlahnya yang tidak kecil.“Sayang sekali, wanita yang bertalenta seperti Naysila ternyata memiliki sikap yang tidak baik dalam dunia kerja.” Leon melirik Ardhan dan merasa bahwa sikap Naysila yang seperti itu bisa jadi karena pria di depannya itu.

    Last Updated : 2023-10-20
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Isi Chat Naysila

    Ardhan bukan tanpa alasan mengatakan pada Alea bahwa dia masih ada urusan yang harus diselesaikan dengan Naysila. Dan urusa itu tidak main-main. Pram mengatakan bahwa dia sudah mengendus ada rencana busuk Naysila yang sudah menyewa beberapa penjahat bayaran untuk menyakiti Alea. Hal ini terbongkar ketika tanpa segaja Pram mendapat notif dari nomor Mario yang sudah disadapnya tentang niat wanita itu.Ada beberapa alasan Naysila ingin melakukannya, pertama dia masih sakit hati dengan sikap Ardhan atas pernikahannya dengan Alea yang dianggapnya sebagai suatu penghianatan karena dilakukan saat mereka masih bersama. Terlepas kemudian dia-lah yang berkhianat dengan skadalnya di Amerika.Kedua, mereka mengendus Mario sepertinya berkhianat karena terlihat lebih condong pada Ardhan. Lalu berpikir ada kemungkinan pria itu mengatakan bahwa mereka terlibat sindikat besar pengedar narkoba. Sebagai antisipasi mereka tertangkap, maka cara yang bisa ditempuh adalah mengancam Ardhan menggunakan Alea

    Last Updated : 2023-10-21
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Rekaman Percakapan

    Ardhan mengutak-atik laptopnya sambil memikirkan banyak hal. Dia tidak bisa tidur semalaman saat menyadari bahwa jika sindikat pengedar narkoba itu terungkap akan banyak orang-orang terkenal yang terlibat. Karenanya saat ini mereka akan melakukan banyak cara agar bisa menggagalkan pihak polisi untuk membongkar sindikat itu. Kenapa Pram tidak berpikir dengan hati-hati sebelum terburu-buru melaporkan hal ini ke polisi? Sudah pikun dia? Tentu Mario dan kawanannya menganggap Pram bertindak atas perintahnya karena dia bekerja padanya. Dengan pemikiran itu, Mario tentu membuat rencana untuk mencari kelemahannya. Yaitu Alea. Seharusnya dia percaya ucapan papanya yang mengatakan bahwa kerja Pram mulai menurun. Tapi Ardhan masih juga nyaman mempercayakan keamanannya pada Pram. Sang bodyguardnya sejak dia kecil. Ada telpon dari Naysila. Ardhan menghela napas karena harus mengendalikan diri agar tidak emosi dan mengumbar kekesalannya pada wanita yang tidak tahu diri itu. “Kau tidak meme

    Last Updated : 2023-10-21

Latest chapter

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bahagia Sudah Kembali

    Dia sedang bermimpi. Mendengar bayi mengoceh di sampingnya. Matanya tidak mau membuka karena masih ingin menikmati ocehan bayi yang terdengar gemas di telinganya. Usia Vier sudah 3 bulan, seharusnya dia saat ini sudah mulai mengoceh. Alea jadi sedih mengingatnya. Suara itu tidak hilang di telinganya meski matanya perlahan terbuka dan termenung sesaat. Dia tidak sedang bermimpi. Suara ocehan itu masih ada. Perlahan dia menoleh ke samping. Deg! Bayi siapa itu? Alea terperanjat dan segera bangkit. Namun dia masih menatap bayi itu seolah mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata, yang akan menghilang saat dia menyentuhnya. Tidak, jangan menyentuhnya! Nanti hilang. “Eeeeehhh!” suara bayi itu seperti merasa kurang nyaman dengan posisinya yang mencoba tengkurap tapi terhadang bantal. Bayi itu mulai menangis namun Alea belum juga bergeming. Masih menatapnya saja dan menikmati visual yang bisa dirasakannya. Tangannya mulai bergerak perlahan menyentuh bayi itu. Na

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anakku Masih Hidup?

    “Mbak Sika dini hari begini ada apa?” Ardhan meminta Sika segera masuk.Sika terlihat menghela napas lega dan begitu saja melewati satpam yang galak itu mengikuti Ardhan. Napasnya tampak memburu karena tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu.“Ada apa, Mbak? Mbak ada masalah?”Ardhan mendudukan Sika di teras. Dia melihat sika membuka penutup keranjang yang ditentengnya. Seorang bayi yang sedang terlelap. Ardhan heran Sika menyodorkan keranjang bayi itu padanya.“Bayi siapa, Mbak?” tanya Ardhan masih tidak mengerti.Baru ketika dia memperhatikan dengan jelas bayi yang terlelap dengan anteng itu darahnya berdesir hebat. Jantungnya seolah berhenti berdegup namun setelahnya berdegup dengan kencang. Wajah bayi itu membuatnya terkenang putranya. Sungguh bayi yang menggemaskan.“Mbak?!” Ardhan tidak ingin terlalu berhayal. Dia butuh kebenaran dari Sika.“Ini Javier, Pak!”

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tamu Dini Hari

    Kondisi Hera mulai membaik setelah Alea menemuinya dan membesarkan hatinya. Perasaannya yang sudah bercampur aduk tidak karuan karena merasa bersalah sudah membuat cucunya hingga berakhir dalam tragedi yang mengenaskan. Hera merasa bertanggung jawab atas rasa tertekan sang menantu, hingga membuat kondisinya sendiri malah memburuk.Kehadiran Alea yang sudah bisa mengikhlaskan semuanya membuat Hera kembali punya semangat hidup lagi. Setelah ini akan ada Vier-Vier baru lagi yang terlahir dari rahim sang menantu.“Ajaklah istrimu berlibur. Sudah, anggap semua yang terjadi hanya mimpi buruk saja. Jangan pikirkan pekerjaan dulu.” Hera bertutur pada Adhan.“Baik, Ma!” ujar Ardhan begitu saja memenuhi keinginan sang mama. Sikapnya mulai berbeda setelah kejadian ini. Lebih banyak diamnya dan terlihat dingin dengan sekitar.Ya Allah, mudah-mudahan suamiku baik-baik saja. Batin Alea yang mulai merasa bahwa bukan hanya dirinya yang terli

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ikhlas

    Ardhan baru membuka lengannya dari melindungi pandangannya yang silau karena ledakan api di vila. Melihat Alea sudah berlari menuju arah vila yang terbakar, Ardhan begitu terkejut namun segera mengambil langkah panjang untuk mengejar wanita yang sungguh membuat darahnya hampir berhenti mengalir itu.Begitu tubuh itu sudah ada dijangkauannya, Ardhan langsung meraihnya. Ledakan kedua terdengar membuat Ardhan dan Alea terpental di rerumputan beberapa meter dari tempat itu.“Lepas! Aku mau menyelamatkan anakku. LEPASIN!” Alea meronta mencoba mendorong dada Ardhan.“Sudah, Sayang! Sudah ya?” Ardhan mendekap dan mencoba menenangkan istrinya yang kalut itu. Dia sudah frustasi dan tidak berdaya melihat kilatan api itu. Hanya berharap anak buah Pram berhasil menyelamatkannya. Meski dia merasa itu tidak mungkin mengingat kobaran api yang segera membumbung sesaat setelah dia keluar rumah itu. Kemungkinan besar mereka terjebak di dalam.&ldquo

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Nekat

    “Bayimu manis sekali! Seharusnya akulah yang melahirkan anak-anakmu, bukan wanita laknat itu!” Naysila menggendong bayi yang terbungkus selimut itu sambil menimang-nimangnya. Melihat sikapnya yang manis dia tidak percaya bahwa wanita ini adalah iblis yang tega memberikan obat tidur pada bayi 2 bulannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu yang pertama. Pram akan mengaburkan barang bukti itu dan mengakui itu hanyalah sebuah kesalahan. Kau akan bebas!” tutur Ardhan sambil terus mengawasi pergerakan Naysila. Menunggu kesempatan agar bisa merebut bayinya.“Apa buktinya? Kau bisa saja membohongiku. Kau sudah berkali-kali membohongiku Ardhan!”“Kau mau bukti bagaimana?”Sebentar terdengar sesuatu seperti ada yang datang. Tatapan Naysila menjadi tidak percaya pada Ardhan. Bukankah dia sudah memintanya datang sendiri tadi. Tapi sepertinya dia berbohong lagi.Dengan geram disambarnya botol minuman keras

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menyelamatkan Javier

    Ardhan melakukan panggilan namun segera merijeknya untuk memastikan dan menunggu reaksi dari nomor tersebut. Pram sudah tidak sabar melacak lokasinya jika benar pemilik nomor itulah yang menculik Javier.Tidak berapa lama muncul notif pesan dari nomor tersebut. Netra Ardhan membulat membaca teks yang dikirimkan dari nomor itu.Pram yang juga membaca notif itu dari laptopnya menatap Ardhan terkejut. Fix, ini adalah penculiknya.[ Akhirnya kau mencariku! ]Begitu pesan yang terbaca di ponsel Ardhan.“Telpon dia!” tukas Pram.Ardhan menormalkan emosinya dan mencoba tenang sebelum menelpon ke nomor itu.Panggilan tidak langsung diangkat. Baru di panggilan ke tiga, seseorang itu mengangkatnya.“Hallo?” sapa Ardhan fokus mendeteksi suara apa saja yang bisa didengarnya dari dalam ponselnya sehingga bisa dijadikan petunjuk.“Hhhg!” suara itu baru terdengar di telinga Ardhan. Sepertinya d

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Siapa Penculiknya?

    “Anakku!? Mana anakku, Paman?” Alea tampak mendesak.Ketika pintu belakang mobil dibuka, keluarlah anak buah Pram membawa bayi yang tertidur lelap. Melihat selimut dan corak baju yang digunakan bayi itu, Alea merasa sedikit lega. Dia pun mengambil bayi itu dari tangan anak buah Pram dengan tidak sabar.“Vier? Kau tidak apa, Nak?” Alea memeluk sang bayi erat seolah takut kehilangannya lagi.Hera merasa sungguh bersalah karena kecerobohannya membiarkan baby sitter itu membawa cucunya hingga membuatnya hampir celaka. Dia baru hendak menghampiri sang menantu, tapi Alea sepertinya merasa ada yang tidak beres.“Tidak!” ujarnya menatap bayi itu. Pegangan tangannya tidak stabil dan Ardhan langsung mengambil alih bayi itu. Dia sama terkejutnya dengan Alea saat menatap bayi yang terlelap itu.“Ada apa?” Nadhim segera menghampiri. Cemas sekali takut sesuatu terjadi pada cucuny

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

DMCA.com Protection Status