Share

Bab 44

Dari lift, Bayu mengajak Raina keluar menuju loteng, dan menaiki pesawat.

Dom juga ikut serta bersama mereka.

Raina mengedar pandangan meneliti sekeliling pesawat dengan tatapan penuh kekaguman ketika menapak memasuki burung besi tersebut.

Sesekali dia tampak membungkukkan badan membalas salam hormat para awak kabin yang menyapa mereka.

Hingga tibalah mereka pada deretan kursi penumpang yang hanya terdapat beberapa buah saja, sekitar 10 seat, tapi berbeda dengan pada umumnya, sangat luas, nyaman dan mewah.

Raina bisa segera memahami bahwa itu adalah pesawat pribadi, lagipula landasannya pun berada di kawasan hunian pribadi.

Namun yang dipertanyakan Raina, itu pesawat siapa?

“Dom, ini bukan pesawatmu, kan?” telitinya tiba-tiba.

Lagi-lagi dia bertanya pada Dom, karena pria itu yang menyambut mereka saat tiba di rumah mewah tadi.

Dom tergelak tawa mendengar pertanyaan Raina.

“Kalo saya punya pesawat sekeren ini apa masih perlu saya menjadi seorang asisten?”

“Terus ini punya siapa?”

Ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status