Share

Bab 52

Saat ini Raina sedang berkeliling, untuk menyebarkan surat lamaran yang sudah dipersiapkannya ke beberapa kafe sesuai rencana awal.

Dia menjelajahi semua tempat serupa yang ditemuinya. Baik yang memang sedang membuka lowongan, ataupun tidak.

Asal menemukan kafe, bahkan rumah makan kecil-kecilan dia tetap mendatangi.

Salah satu yang menjadi sasaran Raina, sebuah warung sederhana di hadapannya.

“Permisi!”

“Selamat sore, Mbak!”

Raina menyapa sopan seorang perempuan paruh baya di warung tersebut.

Perempuan itu tak terlihat bersahabat, dia menatap Raina dari atas sampai bawah dengan tatapan hina.

“Mau apa nih? Minta sumbangan ya?” sinisnya.

“Oh, nggak kok … saya hanya mau melamar kerja di sini, Mbak,” lurus Raina cepat. “Apakah—warung ini butuh karyawan?” tanyanya.

Dan ternyata perempuan itu tidak suka Raina menyebut tempat sederhana tersebut sebagai warung.

“Enak saja menyebut kafe kami warung, kau buta? Ini tuh kafe! Bukan warung! Kamu menghina saya ya?” nyolot perempuan itu.

“Bukan beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status