Beranda / Fantasi / Indra, Reinkarnasi Para Dewa / Perangkap yang Membunuh

Share

Perangkap yang Membunuh

"Sedikit lagi kita sampai atas, Rai." Aku bersemangat, akhirnya sekian lama kami memanjat, aku bisa dapat melihat matahari lagi.

"Cepat Indra, keringatmu mengenai wajahku." Rai berseru, dia menunggu naik.

Aku lanjut memanjat tebing. Untung saja Same membuat lubangan untuk kami berpegangan, kalau tidak kami bisa mati dalam sumur ini, tidak ada udara, pengap.

Aku terlentang, napasku memburu, wajah berkeringat, baju basah. Mataku melihat awan putih yang berarak di langit biru. Cuaca hari ini panas, matahari bersinar terang, sulit sekali memandang.

Rai duduk dengan kedua kaki diluruskan ke depan. Kedua pedangnya tergeletak di samping. Wajah Rai memerah, dia berusaha mengatur napasnya.

Akhirnya kami berhasil keluar dari lubang sumur. Menghabiskan banyak waktu untuk memanjatnya. Waktu kami sampai tengah hari. Aku kira latihan ini akan selesai dalam waktu 3 jam, aku meremehkannya.

"Kita istirahat dulu sebentar, Indra." ucap Rai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status